Minggu, 15 Agustus 2010

Mau tinggal dimana sih????

Beberapa kali bertemu orang yang sebangsa dan setanah air disini. Gimana perasaannya? Seneng dong...gimana ga seneng, bisa ngomong bahsa Indonesia lagi dengan guyonan khas orang Indonesia yang ga dimiliki oleh orang Belanda. Tapi hanya beberapa waktu aja..kenapa?
Bingung dengan pembicaraan dari mereka (ga semua sih, banyak juga yang menikmati hidup dan masih senang mengenang masa lalu mereka di Indonesia).
Kenapa bingung? Nah lo akhirnya pengen curhat juga disini. Boleh kan...

Banyak dari mereka yang buat gw rasanya aneh aja. Mereka menjelek2an Indonesia..yang banyak korupnya-lah, angkutan umum yang semrawut-lah, yang kotor-lah..duh banyak amat sih kejelekan Indonesia dimata mereka. Padahal mereka dulu lahir di Indonesia, setengah dari hidup mereka dilewatin di Indonesia. Dulu mereka hidup juga biasa-biasa aja, naek angkot kemana-mana juga naik biskota yang mo masuk susah-mo keluar alias turun juga susah, makan baso dari penjual yang lewat depan rumah, melihat sampah dimana-mana, dan mereka juga tau dari dulu korup memang merajalela...Mo diapain, toh kita-kita ini cuman rakyat biasa. Kebetulan yang gw temuin, mereka berasal dari keluarga yang biasa-biasa aja koq, bukan berasal dari keluarga yang kaya raya...

Mereka sekarang tinggal di Belanda, dan mereka membandingkan keadaan Belanda dengan Indonesia..yah elah..bertobat dong...panjang ceritanya kalo kudu banding2in. Tapi...nah ada tapinya nih...keadaan di Belanda dimata mereka jg ga sempurna koq. Ada aja ocehannya yg ga bisa dibilang ocehan nakal, tapi ocehan ketidakpuasan. Loh koq? Kenapa ga puas, toh disini mereka hidup lebih baik dari zaman majapahit dulu, mereka punya semua, mereka bisa berlibur kenegara-negara yang dulu cuman mereka liaat ditv doang, mereka punya kendaraan pribadi, mereka bisa nabung, bahkan beli rumah di Indonesia. Apalagi sih kekurangannya? Contoh kecil aja: mereka mentertawakan acara ramalan cuaca yang buat orang Belanda penting banget. Mereka bilang...lah yang tau cuaca besok kan cuman TUHAN. Iya sih bener, tp apa gunanya manusia sekolah, dikasih kepintaran dong, sampe seluruh dunia punya badan meteorologi yang bicara banyak soal hujan, panas, angin...
Koq aneh sih...lah para pelaut di Indonesia aja masih bergantung dengan arah angin yg beberapa hari sebelomnya dikasih tau sama tuh badan meteorologi. Manusia udah nginjek bulan, mens...Peralatan canggih dimana-mana...masa sih ga tau...
Lah mereka tuh sopo sih...cuman pendatang doang, yang sama pemerintah dan orang-orang belanda dipersilakan untuk jadi bagian dari negara ini...

Dan mau tau kelanjutannya?
Kalo mereka lanjut usia (tua gitu loh), mereka ga mau hidup dan tinggal dan juga ko'it di Belanda, mereka mau kembali ke Indonesia? Iiiihhhh...jadi kesannya mereka hanya mau memanfaatkan negara ini untuk memperbaiki hidup, trus ngejelek2in Indonesia yang mereka tinggalkan demi pasangan hidup, pekerjaan dan hidup layak (emang dulu mereka ga hidup layak yah di Indonesia?)...Lalu setelah mereka tua dan ga bisa apa-apa, mereka kembali lagi kepangkuan ibu Pertiwi untuk mendapatkan perhatian? Udah ga bisa berkarya, ga bisa apa-apa...trus mereka mau memanfaatkan kekeluargaan yang ada di Indonesia...Sungguh memalukan. Jangan-jangan sebelum mereka tua, malah mati muda..nah loh.

Terus sebenernya mereka mau tinggal dimana sih? Di Indonesia ato di Belanda? Tetep aja mereka ga puas...Yah kalo mo puas, buat negara sendiri. Mana ada sih negara yang sempurna? Lah yang mimpin masih manusia koq...
Sejelek apapun yang terjadi di Indonesia, kita pernah tinggal disana, menikmati banyak hal...dan saat ini sejelek2nya Belanda, saat ini kita tinggal disini dan menjadi bagian dari masyarakat disini.

"Usahakanlah kesejahteraan kota kemana kamu AKU buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu. " (Yeremia 29:7).

Jumat, 02 Juli 2010

usia 1


Usia 1, tgl 30 juni 2010. Banyak sekali perubahan yang terjadi, sekarang kelucuan demi kelucuan ada aja setiap hari, ngoceh2 dengan bahasa baby, keinginan tauan yang ga pernah berhenti, teriakan2 heboh...duh macem-macem tingkahnya.
Sungguh ajaib, waktu begitu cepat berjalan. Usianya sekarang 1 tahun.
Dia akan menjadi orang yang takut TUHAN, menghormati kedua orangtuanya, menghargai orang yang lebih tua dan orang lain, dicintai semua orang, memperoleh pendidikan yang tinggi, melayani TUHAN dengan smua yang dikerjakannya, memiliki hati yang baik, memperoleh pekerjaan yang baik, menjalani hidup sesuai rencana TUHAN, dan diusia dewasanya, akan memperoleh pasangan hidup yang berasal dari TUHAN, juga takut akan TUHAN. Langkahnya akan diberkati TUHAN dan akan memberkati banyak orang. Itulah anakku...anak yang sehat, yang TUHAN percayakan bagi kami.
Terimakasih TUHAN YESUS atas berkatmu...
Lieverd, wij houden van jou...

Minggu, 02 Mei 2010

Apakah kita bangga pada bahasa Indonesia???

Sudah lama juga tidak coba tulis-tulis kata disini. Yah kesibukan ibu rumah tangga yang disibuk-sibukan..hahahaha, alasan saja. Kadang mencoba untuk menulis, tapi koq hilang gitu aja setelah duduk didepan layar komputer, malah ujung-ujungnya kembali lagi membuka facebook, padahal rasa bosan sama yang namanya facebook sudah menggunung, yah hanya sekedar melihat-lihat, kadang berkomentar sedikit untuk wall para teman, menyapalah...lalu keluar lagi dari dunianya sang facebook, dan ternyata Indonesia pengguna terbanyak facebook..weleh segitu hebohnya facebook disana. Eh koq jadi ngelantur kepekarangan facebook yah. Ok kembali ke laptop, hehehe...pinjem istilahnya Tukul, pembawa acara 4 mata, hmm masih beredar acara itu atau sudah bubar jalan juga???
Coba ah kembali.....1...2...3...!!!!

Fenomena yang terjadi di Indonesia ketika masih bermukim dirumah mami di Bandung, banyak anak-anak kecil yang berasal dari keluarga kelas menengah keatas fasih berbicara bahasa asing. Wow...bicara dengan orangtuanya dengan bahasa Inggris, belum lagi ditambah dengan les bahasa Mandarin. Jempolan sekali anak-anak Indonesia. Mereka akan menghadapi dunia kerja yang semakin penuh persaingan dimasa mendatang. Jadi para orangtua berusaha memberikan yang terbaik untuk putra-putrinya. Salut....

Yang buat penasaran, saya tinggal dinegara maju, entah berapa kali majunya dari Indonesia, pokoknya maju deh...
Beberapa kali harus berkunjung ke dokter gigi untuk pemeriksaan rutin dan kontrol bulanan Marco ke consultatiebureau (kalau di Indonesia namanya pos yandu), dokter gigi dan dokter anak disana pertama bertemu Marco, mereka bertanya pada saya, bicara menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Belanda pada Marco. Saya menjawab dua-duanya, sekalian memperlancar bahasa Belanda saya. Para dokter tersebut sangat setuju, malah mereka menganjurkan agar saya pakai bahasa Indonesia lebih sering kepada anak saya, toh papanya Marco bicara bahasa Belanda. Alasannya cuman satu: Marco anak ibu yang orang Indonesia dan ayah yang orang orang Belanda, Marco punya saudara-saudara yang ada di Indonesia, jadi Marco akan mengerti bahasa Indonesia.
Mereka mengatakan juga, anak harus mengenal dan memahami bahasa ibunya dengan baik. Dia tumbuh di Belanda, akan bersekolah di Belanda, papanya bicara bahasa Belanda, keluarga dari papanya bicara juga dengan basa Belanda, tapi kalau tidak bicara bahasa Indonesia sedari dini, dia tidak akan pernah mengenal bahasa asli ibunya.

Yah, anak-anak disini mereka bicara dengan orangtuanya memakai bahasa Belanda, kecuali mereka yang lahir dari orangtua yang beda bangsa. Kata dokter-dokter itu, "Siapa yang akan mengajarkan anak-anak yang salah satu (mama atau papanya) berbahasa Indonesia kalau bukan orangtuanya sendiri. Siapa yang bangga dengan bahasa Indonesia lebih dahulu kalau bukan orang Indonesia yang lebih dulu bangga dengan bahasanya sendiri".

Dan untuk mencari pekerjaan disini, mereka para orang Belanda itu memang menghargai bahasa Inggris, hampir semua orang Belanda fasih berbahasa Inggris, tetapi mereka sangat menghargai sekali orang-orang asing yang datang kenegara mereka dan hidup dinegara mereka untuk mengerti, berbicara dan memahami bahasa Belanda.

Lalu bagaimana dengan orang Indonesia, yang masih hidup di Indonesia, bahkan mungkin tidak akan pernah keluar dari Indonesia. Apakah kita tidak bangga dengan bahasa kita sendiri, bahasa Indonesia? Mengapa dokter-dokter Belanda itu lebih menyarankan agar saya bicara dengan anak saya bahasa Indonesia, padahal kami hidup di Belanda? Mengapa orang-orang Indonesia malah bangga dengan bahasa asing? Tidak salah anak belajar bahasa asing, untuk masa depan mereka, sebagai contoh, ada anak dari seorang aktor Indonesia, yang hidup di Indonesia, menikah dengan orang Indonesia juga, mereka bicara bahasa Inggris di rumah dengan anak-anak mereka, akhirnya anak-anak mereka harus mengambil kursus bahasa Indonesia karena mereka sama sekali tidak mengerti bahasa Indonesia, dimana? Yah di Indonesia juga? Gubraaaak.......Kalau sudah begini kasihan anak-anak mereka, sulit bergaul dan berkomunikasi dilingkungan yang semuanya berbahasa Indonesia. Apa sebagai orangtua tidak malu jika anak-anak kita tidak bisa berbahasa Indonesia padahal tinggal di Indonesia?

Saya bangga menggunakan bahasa Indonesia dengan anak saya, walau kami tinggal di Belanda. Dokter-dokter yang baik hati itu mengatakan, "Banggalah menggunakan bahasa Indonesia, karena anda orang Indonesia".
Jangan sampai bahasa Indonesia punah seperti banyak bahasa daerah yang punah, karena tidak ada yang menggunakannya lagi. Lalu kalau bahasa Indonesia punah, bahasa nasional orang Indonesia apa dong????

Jumat, 12 Maret 2010

Terbang tinggi

Seperti janji TUHAN, bahwa setiap orang yang percaya kepadaNya akan terbang tinggi seperti burung rajawali. Burung rajawali bukan seperti ayam, yang mengepakkan sayapnya ampe gempor, tapi terbangnya cuman beberapa meter, dan ga pernah bisa terbang tinggi. Burung rajawali mengepakkan sayap cukup sekali sekali saja, tapi terbang makin tinggi, makin jauh diatas sana.....wiiih gagahnya tuh burung.
Yah setiap orang, ga perduli siapa dia, dari keluarga seperti apa, syaratnya cuman satu : Percaya TUHAN.
Setiap orang pasti memiliki mimpi yang sangat tinggi dan sangat besar...terkadang orang lain mentertawakan mimpi-mimpi itu... Sepertinya ga mungkin...tapi jangan takut, bila mimpi itu juga rencana TUHAN dalam hidup kita, yang dah DIA rancang jauh2 hari sebelom kita nongol di dunia ini, sekali waktu mimpi itu akan terjadi......akan terbang tinggi seperti rajawali.
Dulu, seseorang pernah mentertawakan gw, karena gw aktif di gereja, karena gw percaya TUHAN, karena gw selalu sertai TUHAN, walo seringkali jg gw buat TUHAN kecewa, tp selalu gw balik sama TUHAN, gw ga bisa jauh2 dari TUHAN, gw ga bisa tinggalin rasa percaya gw untuk TUHAN, gw ga bisa berhenti menyembah TUHAN, walopun secara orang melihat, hidup gw biasa-biasa aja, ga ada yang lebih istimewa dari hari kehari. Tp setiap gw menyembah TUHAN, setiap gw memuji TUHAN, gw selalu berikan lewat hati gw, itu ucapan syukur gw, karena gw ga bisa membalas kasih TUHAN dengan uang gw, dengan harta gw (halah gw kan bukan orang kaya), TUHAN punya smua itu, TUHAN ga butuh uang dan harta gw....gw berikan hati dan kepercayaan gw penuh.
Nah ceritanya tuh orang menghina bener deh...menghina kegiatan gw digereja, pokoknya dia merasa hidup dia lebih dari gw, walo dia ga percaya TUHAN. Nah loh....
Karena gw kesel jg dihina mulu, gw bilang aja :"suatu hari lo bakal lihat, hidup sapa yang lebih berhasil? hidup lo yang ga percaya TUHAN ato hidup gw yang percaya TUHAN ?".
Dia ngakak beneran....rasanya sakiiit bener dihina begitu. Dia ga percaya bahwa hidup bisa berubah, dia merasa hidup dia akan terus melambung tinggi, terbang tinggi, memiliki seluruh isi dunia ini dengan kekuatan dia sendiri, tanpa TUHAN.
Ga berselang 10 tahun, 5 tahun jg nggak tuh......smua berbalik jauh bener. Hidupnya bisa dibilang gagal..sebenernya emang hidup dia gagal koq dah luamaaa banget, sejak dia ambil keputusan diluar kehendak TUHAN, cuman dia tutup-tutupin itu smua. Dia ga mau orang tau bagaimana susahnya hidupnya, bagaimana bingungnya setiap bulan dia dengan rekening ini-itu. Tapi dia selalu bergaya seolah baik-baik saja.
Dia terkaget-kaget, setelah semua berubah dengan hidup gw....apa yang dulu cuman gw minta dalam doa, bahkan yang ga pernah gw minta.....smua tersedia. Gw terbang tinggi, sayap gw ditopang oleh kekuatan yang begitu besar...kekuatan TUHAN. Dia ga nyadar, kalo TUHAN juga mencintai dia seperti TUHAN mencintai gw, tp TUHAN mau dia balik, dia percaya, dia akuin semua kesalahan masa lalu dia dihadapan TUHAN dan minta ampun. Dia tidak mau lakuin itu...dia masih berjalan dengan sombongnya, walopun kakinya terluka, dia ga pernah terbang tinggi tuh (dia seperti ayam koq banyak kepak sayapnya tapi ga pernah terbang tinggi)...walo cerita dia untuk orang2 yg ga pernah melihat kehidupan dia, dia cerita smua kejayaan yang dia miliki...dia ga pernah berjaya, dia gagal, dia sebenernya dah terhempas...tp dia ga butuh pertolongan TUHAN. Dia selalu menunjuk semua kesalahan dan akibat yang dia tanggung sekarang bukan kesalahan dia, tapi selalu "diluar rumah" dia yang dia tunjuk sangat bersalah...walah....ada yah orang sombong begini, udah ga punya apa-apa, tp masih sombong dan nyalahin orang lain melulu.....
Kembali pada TUHAN, maka kita akan terbang tinggi seperti rajawali.

Menanti bulan mei 2010


Rasanya ga sabar banget menanti bulan mei. Tahun ini ga bisa pulang ke Indonesia, karena kami berpikir Marco masih terlalu kecil untuk dibawa diperjalanan yang bisa 24 jam. Jadi kami mengundang mami untuk menengok kami disini, ternyata...:-( mami dah terlalu tua, walo mami sehat, tp mami tau banget kondisi badannya. Mami menolak...tadinya kalau mami mau kesini, mami ga akan pergi sendiri, pasti harus ditemani, jadi kami berencana untuk mengundang juga k'Edith, yah sayang banget, padahal mami kepengen banget bisa ketemu Marco, cucu barunya ini....Tuhan punya rencana yang lain. Jadi kami memutuskan undangan tetap baerjalan untuk 2 orang, k' Edith dan David......

Kami berdoa tiap hari untuk semua pengurusan surat undangan, paspor dan visa. Gw ga ada pengalaman ngurus visa turis dikedutaan Belanda, Jakarta, dulu 2x menggunakan visa turis, selalu diurus oleh konsulat Belanda yang di Bandung, entah kenapa tuh konsulat tutup. Jadi mereka harus mengurus visa turis ke Jakarta. Dari pengurusan paspor sampai visa, smua berjalan hanya satu bulan. Terimakasih TUHAN YESUS.

Sekarang menunggu bulan Mei, mereka akan berangkat tanggal 3 Mei dari Jakarta dengan menggunakan pesawat KLM. Pesawat akan berangkat dari Jakarta jam 18.50 WIB, ke Kualalumpur dulu, lalu terbang lagi langsung ke Amsterdam, sampe Amsterdam tgl 4 Mei sekitar jam 05.50 waktu sini....waaah pagi-pagi kami harus berangkat dari rumah menuju bandara Schippol.

Terimakasih BAPA, smua ini hanya berkat dariMU untuk kami.

Senin, 22 Februari 2010

Hati yang pahit.

Coretan ini pernah saya bagikan buat temen-temen di multiply, tanggal 22 Juni 2009.
Beginilah isi dari coretan ini:

Terkadang orang yang mengalami kepahitan dalam hidupnya, hatinya juga akan terasa pahit. Diibaratkan dengan air, bila sumber airnya pahit, maka akan seluruh air itu terasa pahit. Begitu juga dengan hati. Cenderung orang yang mengalami kepahitan dalam hidupnya memiliki kata-kata yang tajam, sinis, menyalahkan orang lain atau bahkan iri hati dengan keadaan orang lain yang dia anggap lebih berhasil. Seringkali orang-orang seperti ini tidak memiliki hubungan persahabatan yang bisa dikatakan langgeng, yah mungkin hanya beberapa tahun saja. Lalu bubar deh. Kadang-kadang juga orang-orang seperti ini memiliki keinginan tahuan tentang kehidupan orang lain (walau dia tidak kenal) sangat besar. Otak manusia itu kecil, bagaimana bisa menampung persoalan orang lain begitu banyak dengan mencari tahu perihal orang lain apalagi orang tersebut tidak dikenal...waah sungguh-sungguh tidak ada kerjaan atau kekurangan teman ? Sepertinya kalau orang lain mengalami musibah atau mengalami kegagalan hidup, sang iri hati ini akan sangat bahagia, tidak perduli yang mengalami itu masih ada hubungan darah atau bahkan orang yang tidak dikenal.
Seringkali juga orang-orang seperti ini tidak pernah merasa bersalah. Bahkan cengderung ingin mendikte orang lain. Dia ingin orang lain juga harus seperti dia, misalkan bekerja keras karena yah memang dia harus bekerja keras untuk menghidupi keluarganya, sementara orang lain mungkin hanya sebagai ibu rumah tangga atau bahkan memiliki kenyamanan hidup yang lebih baik tanpa bekerja keras. Orang-orang seperti ini akan merasa marah jika orang lain memiliki hidup yang nyaman tanpa harus bekerja keras seperti dia. Menjengkelkan bukan???? Setiap orang atau setiap keluarga punya prioritas sendiri. Karena kita memang tidak tau apa kebutuhan mereka. Tetapi orang-orang seperti ini memang tidak mau mengerti, maaf kata...dablek.....Kadang orang lain harus menceritakan alasan berulang-ulang kali mengapa mereka tidak melakukan hal yang sama seperti yang dialami oleh orang yang kepahitan ini. Tetapi dia (hati yang pahit) akan terus berusaha mendikte, agar sekali waktu orang-orang ini juga harus berusaha sama kerasnya dengan dia. Memangnya siapa dia ???
Kita harus menghormati keputusan orang lain, jangan memandang orang lain dari kacamata kita sendiri. Jika kita mengalami kepahitan dalam hidup, mungkin kita memang salah jalan, salah memilih...jadi jangan menganggap orang lain juga harus memiliki kasus seperti kita. Jangan ikut campur urusan orang lain. Kalau kita melihat orang lain, teman, saudara atau sahabat memiliki hidup lebih nyaman dari kita, yah kita ikut bersyukur, kita ikut senang. Tetapi jangan berusaha mendikte dan ikut masuk dalam ruang pribadi mereka. Coba kita lihat lagi kebelakang, apa yang menyebabkan hidup kita gagal ? Jangan selalu menyalahkan orang lain karena kegagalan kita, tetapi kegagalan lebih banyak disebabkan oleh diri kita sendiri. Kisah hidup setiap orang berlainan, jika kita ingin bahagia, yah kita sendiri yang harus mengusahakan kebahagiaan kita bukan orang lain. Mengucap syukur dengan apa yang kita miliki hari ini. Jangan memiliki kata-kata yang bodoh atau tajam, karena setiap orang tidak akan menyukai hal ini. Kalau mau berkata-kata coba pikirkan lagi. Jangan menganggap diri tidak pernah bersalah. Akui kesalahan dimasa silam yang pernah diambil, buang iri hati. Setiap orang punya rejekinya masing-masing, asal tidak salah melangkah. Jangan karena kata-kata kita hubungan persaudaraan atau pertemanan rusak dan runyam. Karena kata-kata yang pahit itu terwujud dari hati yang juga pahit. Jangan sampai saudara atau teman mengatakan : kita tidak perlu lagi ada kontak. Ingat : mencari teman itu mudah tetapi mempertahankan hubungan baik itu harus dibina dengan baik pula, tidak dengan iri hati, dan kata-kata bodoh yang tajam. Apalagi dengan saudara....kita patut merasa bahagia jika saudara kita berhasil hidupnya, jangan iri hati. Karena jika saudara kita memiliki kenyamanan hidup, toh dilain waktu dia tidak akan pernah menyusahkan kita, bahkan mungkin malah membantu kita. Coba jika saudara kita mengalami kesulitan hidup, bukankah hati kita juga pedih, kita akan berusaha membantu dia, walaupun pada kenyataannya kita juga masih membutuhkan banyak biaya untuk keluarga kita sendiri. Bagaimana hati kita bisa bahagia jika saudara kita tidak mampu membeli 1 kg beras ?
Iri hati tidak membuat hidup kita nyaman. Setiap orang pernah gagal, tetapi bukan berarti orang yang gagal harus iri hati dan marah dengan keadaan orang lain yang memiliki hidup nyaman. Satu lagi : jangan suka menghina orang lain, karena kita tidak tau bagaimana hari depan kita. Jangan sampai orang lain mencap kita : orang sakit jiwa...karena kita selalu ikut campur urusan orang lain dan iri hati. Sekali lagi : Hormati keputusan yang diambil orang lain, tidak ada orang suka bila ada orang luar yang ikut campur dalam urusan pribadinya.
Itu saja yang pengen dibagi hari ini.....kalau ada kata-kata yang salah yah maaf-maaf kata....

Minggu, 21 Februari 2010

IRI HATI DAN SOMBONG (AKUR BENER NIH MEREKA)

Banyak orang menyimpan iri hati terhadap tetangga, teman sekerja, atau bahkan saudara kandung sendiri. Orang-orang yang iri hati ini selalu melihat 'keatas', melihat pada keberhasilan orang lain, kekayaan orang lain, bahkan mungkin kebahagiaan orang lain.
Untuk apa iri hati? Toh masing-masing dari kita memiliki kelebihan dan kekurangan, ada banyak hal yang kita peroleh yang juga tidak dimiliki oleh teman sekerja kita, misalnya. Iri hati juga ga akan buat kita jadi termasyur koq...hehehe...
Iri hati pada kekayaan orang lain? Wow...bikin kita panas hati mulu, orang lain beli barang mewah A...besok-besok kita jg beli barang yang sama tp dengan warna yang berbeda. Yah masih untung kalo kita bisa beli, nah kalo keuangan kita ga memungkinkan..hmm yg ada malah sakit kepala deh.
Orang yang iri hati suka mengeluarkan kata-kata yang nyelekit banget..kadang malah merendahkan..wih apa maksudnya yah? Terus..ujung-ujungnya bergosip ria deh.."eh lihat sianu beli mobil baru, hmm pasti duitnya hasil korup yah, eh jangan2 malah dia jadi istri simpanan". Halah..kalo duit sih wajar dong disimpen, tp kalo istri, disimpen dimana jg bakal kecium bau 'wangi'nya. Duuh tuh kata-kata, mbok kalo ga tau, yah ga usah prasangka yang berawal dari sabang ampe merauke deh.
Apalagi kalo iri hatinya sama saudara sekandung. Wah runyam deh urusannya. Saudara seneng dikit, dapet penghasilan gedean dikit, ga suka..saudara dapet proyek lumayan, eh ga suka juga, saudara dapet pasangan hidup yang lumayan berada, masih jg ga suka, saudara mo usaha sendiri (lah wong cari kerja susah, yah ada sedikit uang trus bisa punya usaha, jadi bos untuk diri sendiri, kan malah lebih bagus, belajar mandiri) eh dikatain..ga bakal berhasillah, susahlah zaman sekarang. Kalau saudara susah, makan aja susah, mo bayar sekolah anaknya aja susah, trus minta bantuan...eh malah dimaki2lah, malah bilang..sorry, gi ga ada uang. Lah jadi maunya gimana dong? Serba salah, saudara senang, ga suka. Saudara susah juga ga suka. Bukannya sesama saudara itu kudu (ga kudu sih, tp selayaknya) saling bantu. Sapa sih yang kalo kita susah yang bakal perhatiin kita, kalo bukan kembali lagi ke saudara. Tetangga? Teman kerja? Bahkan sahabat? Hmm, jgn harap deh, mereka juga punya kesusahan sendiri, punya kebutuhan sendiri. Kadang-kadang saat kita senang, baru deh pada dateng, ngaku2 temanlah, berbaik hati dan ramahnya minta ampun. Tapi bagian kita susah, banyak yang kabur tuh ninggalin kita gitu aja dalam keadaan koma (blom titik loh, jadi masih ada harapan dong).
Kemana kita akan berharap bantuan (pertama sama TUHAN dong)? Kita sangat-sangat berharap saudara sekandung yang akan melihat kita, membasuh luka-luka kita (wiih kecelakaan dimana ampe terluka?heheh), menolong kondisi keuangan kita jika memungkikan.
Jadi intinya untuk apa sih IRI HATI? Ga ada untungnya koq iri hati. Bersyukur dengan apa yang kita miliki, masih banyak orang diluar sana yang untuk makan sehari aja mereka harus mengais dari tong sampah. Kalo hari ini berkat kita melimpah...jangan sombong, pamer kekayaan...lah diluar sana yang lebih kaya juga banyak, Donald Trumph, misalnya (apa sih yg ga kebeli sama ini orang? smua kebeli koq), tp apa dia bahagia? Blom tentu.
Ada pepatah yang ngoceh: Hidup itu seperti roda, kadang diatas kadang dibawah.
Jadi saat kita merasa hidup udah diatas angin (kayak gimana sih hidup diatas angin? lah kalo anginnya angin tornado yang ada hancur dong), ga usah sombong deh, lihat saudara2 kita...mungkin kita ga bisa bantu banyak, tp kadang mereka ga butuh bantuan berupa materi koq, mereka mungkin hanya butuh kata-kata semangat dari kita, mungkin malah mereka butuh kita untuk sama2 berdoa dengan mereka.
Nah bagian kita blom bisa beli sesuatu, ato keadaan ekonomi keluarga kita biasa2 aja, yah ga usah iri hati sama orang lain yang kondisi ekonominya melambung jauh terbang tinggi bersama mimpi...Anggun nih? Cape deh hidup dengan iri hati, cape juga hidup dengan pamer kekayaan...diatas langit masih ada langit (lah koq jadi langit sih). Orang yang sombong biasanya awal kejatuhan mereka..siap untuk jatuh? Sakit loh...
Ada satu contoh nyata nih....ada seseorang yang saat itu keadaan ekonominya lagi bagus2nya. Trus dia cerita nih sama temen2nya : "Tetangga gw yang depan rumah gw itu udah lama banget loh ga bisa mudik, udah puluhan tahun tinggal disini tp ga pernah mudik, ga bisa nengokin orangtuanya..kasian yah". Sering banget tuh kalimat muncrat dari mulutnya. Itu kalimat karena kasihan ato menghina? Lah kalo dia merasa kasian krn tetangganya itu yg jelas2 jg teman baiknya, kondisi dia kan lagi banyak uang tuh...yah bantu kek..ga usah nyebar omongan model begitu sampe sampe seluruh kelurahan tau.
Dan sejak beberapa tahun terakhir, keadaannya berubah banget, trus pasangan hidupnya harus berpulang. Diapun mengalami hal yang sama...dia ga bisa mudik, krn keuangan ga memungkinkan. Nah loh...mau kayak begitu?
Nikmati aja hidup kita, kebahagiaan ga bisa dibeli tp kita sendiri yang menciptakan. Sehat setiap hari, bisa pergi kerja, bisa usaha, anak-anak sehat...apalagi sih? Kekayaan juga ga bakal dibawa mati..hari ini beli mobil baru besok muncul lagi mobil terbaru..ga bakal abis deh.
Bersyukur yah buat hal yang paling kecil sekalipun.

Salju oh salju...


Pertama datang dan tinggal di Belanda, pengen rasanya buru-buru menikmati musim dingin yang bersalju tebal. Ingin membuat boneka salju yang dulu-dulu hanya bisa dilihat dari film2 keluaran Hollywood punya. Kayaknya asik aja, jalan diatas salju yang empuk, putih, bersih....
Mertua sampe geleng-geleng kepala, karena harapan melihat salju tebal itu bukan hanya dikatakan, tp bener2 minta dalam doa.

Akhirnya memang salju yg kata orang2 disini sudah jarang2 dateng, eh siputih ini menyapa diriku juga. Wow...fantastis...wow...keren...Tiap hari buat foto yang berbeda2, tp 'judul'nya tetap sama: SALJU. Tereak2, jingkrak2 model anak kecil dikasih es krim saat pertama kali melihat salju turun. Jalan-jalan sama suami dan anak, timbunan salju yang ga terlalu tebal nongkrong diatas mobil-mobil yang diparkir, jalanan dan juga pohon-pohon. Ah pokoknya keren deh. Saat pertama kali meraup salju...sempat bertanya sama suami...hehehe...pertanyaan bodoh sih : "ini bener2 salju yah? bener2 es yah?". Suami cuman bisa balas menjawab : "bukan, itu plastik, asli plastik". Kalo hujan salju turun, cukup lebat, bisa berjam-jam duduk dibelakang jendela kamar, ga lupa tangan pegang camera digital, siap2 buat foto2 yang menarik untuk ukuran orang yang baru liat salju...wkwkwkw.

Tapi setelah beberapa minggu salju turun dan dinginnya minta ampun, kadang jalanan jadi licin banget (bisa dipakai ice skatting segala loh)...huh...bosan.
Mo keluar rumah aja yg dipake dibadan ga tau deh berapa rangkep. Sekali waktu harus pergi keluar kota pagi2 dgn kereta api...padahal beberapa kali kereta api sempat ga lancar, jalan raya yg di Indonesia dikatakan jalan tol, macet berjam-jam...menurut berita banyak kecelakaan...yah karena jalanan semua licin.
Akhirnya menuruti juga apa kata orang2 disini : kami rindu musim panas.....
Hahahaha....Salju ternyata bagus untuk diliat, difoto2, tp selanjutnya...duuh ga ada bagus2nya deh. Dasar manusia, ga pernah aja ada puasnya, ujung2nya bosen juga.