Kamis, 24 Mei 2012

Hidup bertetangga.

Saat datang ke Belanda, sempat terheran-heran dengan kehidupan disini. Suami bertahun-tahun tinggal di apartemen kecil dekat dengan pusat kota. Yang membuat saya terheran-heran sekaligus bingung, suami sama sekali tidak mengetahui nama pasangan orang Suriname yang tinggal bersebelahan...walah..koq bisa yah, itu pikir saya. Menjalani hari-hari dengan tinggal di apartemen, baru saya mengetahui jelas..bagaimana bisa kontak dengan tetangga yang ketemunya jarang-jarang. Beruntung kalau sama-sama bertemu dipintu masuk apartemen, jadi bisa sedikit saling menyapa..selebihnya ? Sama sekali tidak saling tau bagaimana kehidupan mereka. Kadang saya berpikir asik dan nyaman juga, karena tidak seperti di Indonesia yang urusan dalam "kulkas" keluarga bisa menjadi bahan omongan tetangga kanan kiri. Tetapi yang tidak buat saya nyaman, memang benar-benar hidup mereka itu hanya untuk bekerja-bekerja dan bekerja..pulang ke rumah hanya untuk beristirahat, mereka tidak sempat mencari tau (karena memang mereka tidak ingin tau) kehidupan tetangga mereka, bahkan hal terkecil sekalipun, nama tetangga terdekat, yang sama sekali mereka tidak tau. Jadi kalau saling menyapa, mereka hanya menyebut "buurman dan buurvrouw (tetangga laki-laki dan tetangga perempuan) kepada tetangga-tetangga mereka...Hahahaha..kedengarannya lucu, tetapi buat mereka yah cukup sampai disitu saja. Apa ada keributan antar tetangga disini ? Ada..tetap ada....aneh yah ? Mereka jarang bertemu tetapi bisa ribut. Persoalan sepele, misalnya tetangga menyetel radio keras-keras ditengah malam, bahkan anak kecil seusia anak saya yang saat itu berusia belum 2 tahun berjalan dikamarnya yang persis kamar tidur Marco diatas kamar tidur tetangga dibawah bisa membuat tetangga dibawah kalang kabut sewotnya..Hhihihihih..sampai kami dikirim surat oleh tetangga dibawah yang mengatakan bahwa dia akan nonton konser musik dan akan pulang tengah malam, dia ingin tidur nyenyak sampai siang bolong, dia berharap Marco tidak berjalan-jalan dikamar tidur sendiri..kamar tidur Marco loh bukan kamar tidur itu tetangga. Kami saat itu benar-benar menahan diri, tetapi beberapa tetangga yang juga mengalami hal tidak enak dengan tetangga bawah kami mengatakan bahwa tetangga bawah kami itu sebagai orang tidak normal....Hmm entah bagaimana sekarang hubungan dia dengan penghuni baru di apartemen bekas kami tinggal...

Kadang saya emosi juga, beberapa kali dia berpesan agar Marco jangan berjalan-jalan dikamar tidur, karena benar-benar langkah kaki Marco yang kecil itu mengganggu tidurnya. Perempuan yang tidak bahagia, urusan dia mau tidur nyenyak saja, dia berlaku bak seorang ratu..."shuuutttt jangan ribut yah para tetangga, soalnya saya mau tidur nyenyak". Beberapa orang mengatakan, lebih baik itu perempuan pindah tempat tinggal, seharusnya dia tau bagaimana tinggal dilingkungan apartemen. Begitu egoisnya orang Belanda yang satu ini..sekali waktu dia terkilir kakinya dan harus dibalur perban, mungkin saat itu kakinya kesakitan sekali, siang hari..dia berteriak-teriak dan menangis keras...dan tak ada satu orangpun yang datang menolong. Saya ingin menolong, tetapi mengingat bagaimana kelakuannya, saya tidak datang, biar saja dia kesakitan, toh dia bisa telpon tim penolong dari rumah sakit. Kalau kita di Indonesia misalkan tetangga kita kena musibah, dan kita tidak perduli, kita akan jadi bahan omongan tetangga yang lain, juga hati kita terkadang bahkan seringkali merasa tidak enak jika tidak membantu, padahal kita tau tetangga kita itu butuh pertolongan. Disini lain sekali, kita tidak perlu merasa tidak enak hati, dan tidak ada tetangga yang membicarakan ketidak mauan kita untuk menolong, sama sekali tidak akan terjadi...semua akan masing-masing, dan buat mereka apa yang terjadi dengan tetangga dekat bukan urusan mereka. Segitunya yah...


Begitulah sebagian kecil kehidupan disini, kadang aneh, kadang menyenangkan, tetapi sama juga ada hal-hal yang menyebalkan juga.

Rabu, 23 Mei 2012

Cerita di pojok Den Haag...

Beberapa hari yang lalu gw berangkat ke Den Haag, menuju KBRI untuk urusan perpanjang paspor yang hampir habis tanggal 16 Juni mendatang. Menunggu gilirans ambil mengobrol dengan seorang ibu yang akan pulang ke Indonesia hari sabtu ini...cerita ngalor ngidul tentang kehidupan di Belanda. Dan ibu itu bercerita pulalah, dia tingga di Belanda ini hanya dengan suami, sementara anak-anaknya (gw ngga tanya berapa jumlah anaknya) tinggal di Indonesia. Anak-anaknya pernah bersama tinggal di Belanda, tetapi karena ibu (sebut saja ibu Utrecht, karena beliau tingga di Utrecht) dan suami melihat bagaimana kehidupan di Belanda yang banyak orang tidak mengenal TUHAN atau beragama, jadi mereka memutuskan mengembalikan anak-anaknya ke Indonesia. Setiap enam bulan sekali ibu Utrecht kembali ke Indonesia untuk menengok anak-anaknya yang berusia masih dibawah 18 tahun.

Kalau melihat dari sisi kehidupan disini yang banyak orang tidak perduli pada TUHAN, memang pendidikan mengenal TUHAN itu awalnya dari dalam rumah, orangtua yang mengenalkan bagaimana untuk percaya pada TUHAN, dengan tentunya agama yang dianut oleh orangtua. Tetapi sebagai sama-sama seorang ibu, gw mikir..duuh koq tega yah berjauhan sama anak-anak, apalagi mereka masih dalam pertumbuhan. TUHAN ada dimana-mana, TUHAN bisa diajak komunikasi dimanapun kita berada. TUHAN melihat semua. Jujur aja, gw sih ogah berjauhan sama anak gw, apalagi mengatas namakan agama. Gw percaya TUHAN yang gw sembah dan gw percaya sanggup melindungi anak gw dari pergaulan disini. Uang bisa dicari, tetapi kebersamaan dengan anak hanya waktu yang menentukan. Gw ngga mau kehilangan momen dari pertumbuhan anak gw. Okelah kalau di Indonesia anak ibu Utrecht ini diasuh dan tinggal dengan oma-opanya atau dengan keluarga terdekat...tetapi kayaknya gimana gitu..itu kan anak-anak dia, masa sih harus kakak, adik atau orangtua dari ibu Utrecht ini yang merawat anak-anaknya.....Gw sampe situ ngga habis pikir. Berapa lama anak bersama orang tua ? 18, 20, 25 tahun ? Yah itupun kalau qt sebagai orangtua diberi umur panjang dan masih sanggup mengantar anak-anak kita sampai jenjang pernikahan....

Buat gw, anak gw tetap harus ditangan gw, gw ngga mau mami gw atau mertua gw yang merawat anak gw..bener-bener ga adil banget. Lah orang tua n mertua gw kan sudah cukup dong merawat gw dan laki gw sampe akhirnya kita dipertemukan dan menikah..walopun laki gw dari dia umur 23 tahun dah bener-bener mandiri, sewa tempat tinggal sendiri. Kapan dong orangtua qt bisa santai dan menikmati hari tua kalo masih harus juga mengurus cucu-cucunya ?

Apa sih yang ada diotak ibu ini ? Kalaupun pendidikan agama kenceng diterapin dirumah, bisa aja anak tuh karena pergaulan trus melenceng ? Sapa yang bisa nolong ? TUHAN...nah TUHANnya berdiam dimana ? Di Indonesia ? Hadooohhhh pendidikan agama bisa didapat juga di Belanda, ngga perlu jauh-jauh dipulangin ke Indonesia..TUHAN mengerti koq, TUHAN siap bantu...apalagi anak-anak adalah anugrah TUHAN. Masa sih TUHAN ngga sanggup nolong ?
Rencana ibu Utrecht ini akan menarik anak-anaknya kembali ke Belanda bila mereka cukup umur. Berapa tahun lagi baru mereka bisa berkumpul bersama ?

Sungguhan, gw ngga ngerti.

Minggu, 20 Mei 2012

:-D Eindelijk....

Op 13 maart 2012 volgde ik weer staatexamen, ik moest LUISTEREN examen doen, waarvoor ik nog niet was geslaagd. Ik was gefrustreerd, want ik heb het al 5 keer  gedaan. Ik wist niet wat ik moest doen. Mijn man zei, "gewoon doen". Niemand kan mij helpen...Natuurlijk.. Ik antwoordde alle vragen, maar ik wist niet of mijn antwoordden goed of fout waren.

Ik vertelde aan mijn man over mijn vrienden, die ook staatexamen moesten doen. Zij hebben maximaal 2 keer examen gedaan en geslaagd. Mijn man zei altijd, dat ik niet naar iemand anders moest kijken.
Mijn man en mijn zoontje brachten me naar examen locatie in Amsterdam en toen ik de auto wilde uitstappen, zei mijn man, "succes, lieverd, ik weet dat je de best kan doen".
Ik moest 40 vragen snel antwoorden. Een paar vragen kon ik goed antwoorden, maar echt ik wist het niet. Ik deed de best, die ik het kon.

Na mijn examen afgelopen, haalde mijn man mij terug. Ik wilde niet veel praten over examen. Hopeloos L
Daarna moest ik ongeveer 6 weken wachten. Vijfde week na examen, zat ik achter computer, probeerde ik web site van Ib Groep open. Ik drukte uitslaag examen, ik tipte mijn kandidaat nummer…en….hoeraaaaaa..eindelijk..ik ben geslaagd….Ik belde aan mijn man, ik vertelde over mijn uitslaag examen, maar mijn man kon niet verstaand omdat ik huilde.

Dank U wel God….toch ik heb mijn NT2 1 gehaald. Ik ben erg blij.

 

Sabtu, 28 April 2012

Makin mahal bagi imigran...

Beberapa waktu yang lalu seorang teman memajang berita di Facebook tentang visa menetap di Belanda ini. Isi berita membuat mulut gw melongo gede deh, untung ngga ada lalet disini. Biaya visa mvv makin mahal, berkisar 1250 euro. Dan yang lebih mengejutkan lagi, peraturan itu akan berlaku per Juli 2012, juga dengan kesulitan yang makin mencekam..yaitu, pasangan yang blom menikah dengan sipemberi sponsor/penanggung jawab yg biasanya adalah pacar/tunangan tidak dapat mengajukan permintaan visa mvv ini..Waaah rupanya makin kenceng aja pembatasan imigran masuk dan tinggal di Holland. Maklum aja Belanda kan negara kecil, jumlah pendatang setiap hari menurut data mereka ribuan yang masuk sini.
Mengapa harus sudah menikah ? Sepertinya masih banyak pendatang yang memanfaatkan pasangannya yg orang Belanda/orang yang tinggal di belanda hanya sebagai batu loncatan saja. Jadi tentu saja pemerintah disini melindungi hak-hak warga negaranya dong, mereka ngga mau orang-orang Belanda hny jadi batu loncatan...lalu para imigran yang embel-embel sebagai pacar/tunangan setelah mengantongi visa mvv ini akan berkata dengan manisnya kepada sang penanggung jawab "doei schatje, dank je wel voor alles regelen die je voor me hebt gezorg". Mungkin begitu.....

Tetapi kembali kepikiran sederhana gw..apapun undang-undang yang berlaku dan sesulit apapun itu..bila TUHAN sudah menjodohkan satu pasangan, pasti DIA juga akan memberi jalan keluar supaya pasangan tersebut bisa bersatu sampai kakek nenek. Mengenai pendatang yang hanya menggunakan pasangannya disini sebagai batu loncatan/pembuka jalan untuk visa mvv ditangan..suatu hari nanti ada saatnya kalian akan memetik buah busuk yang kalian tanam dr pohon yang busuk.

Senin, 12 Maret 2012

Dunia ke 3=melahirkan karakter matre ?

Hari Sabtu minggu lalu, siakang libur, jadi jalan-jalan deh ke Alkmaar...rencana mau ke toko tropica beli kangkung, hmm ternyata kangkungnya kuyus kurang gizi, trus mahal pula..amit-amit deh. Ngga jadi beli, akhirnya kembali kecentrum Alkmaar, cari yang dicari..hehehe. Eh ketemu dengan kenalan kami. Ngobrol-ngobrol dipinggir jalan..iyalah dipinggir jalan, ngalor ngidul, akhirnya dia bercerita tentang salah satu kenalan kami yang menjadi sahabat dari anaknya. Nah ini orang sebut aja namanya Jemmi, dia menikah dengan cewe asia, deket-deket Indonesia deh, masih di wilayah Asean. Mereka dah punya 1 anak laki-laki, usia sekitar 5 tahunan gitu. Mereka sering ribut, dan akhirnya Jemmi curhat dalem banget sama anak ini nyonya. Jemmi bercerita bahwa istrinya bener-bener selalu melihat "keluar dan keatas". Jadi istrinya selalu ingin barang-barang yang orang lain juga miliki..ingin sebuah Ipad saja sampe ribut seminggu penuh, karena Jemmi tidak menyetujui, pendapat Jemmi untuk apa Ipad hanya untuk berinternet ria disetiap waktu, toh dirumah ada laptop ada juga komputer. Tapi sang istri keukeuh sureukeuh karena teman-temannya sesama negara di Holland raya ini memiliki juga benda tersebut. Akhirnya tanpa setau sang suami, siistri membeli Ipad. Lalu sahabat siistri membeli televisi yang super tipis, yang lagi ngetrend deh..dan cerita tetap sama...meminta televisi dirumah juga berganti seperti televisi sahabatnya. Pusing kepala deh Jemmi....
Yang lebih parah lagi....orangtua Jemmi ingin mengundang ortu siistri untuk berlibur musim panas di Holland selama 3 bulan. Semua biaya mama-papanya ditanggung oleh ortunya Jemmi. Siistri ngotot, karena sang papa duduk dikursi roda, jadi harus ada kakaknya yang ikut serta untuk mendampingi mama-papanya, alasan klise sang mama tidak sanggup hanya sendiri mendampingi papanya. Walah...Jemmi tentu sewot dong, kata Jemmi, siapa yang mau menanggung tiket untuk 3 orang ? Toh ortunya Jemmi hanya mengundang mama-papanya doang, tidak mengundang kakaknya sekalian. Ortunya Jemmi hanya sanggup mengundang 2 orang. Tapi siistri keukeuh juga kalau kakaknya harus mendampingi ortunya ke Holland, dan Jemmi harus cerita pada ortunya kalau tidak mungkin mama-papa siistri hanya berdua datang ke Holland, Jemmi harus bisa meyakinkan ortunya kalau kakaknya juga bisa diundang kesini. Gileeee...tuh cewe, bukannya terimakasih mertuanya mau mengundang ortunya ke Holland, secara gratis loh..eh malah minta lebih. Kalo kata orang Indonesia sih, udah dikasih hati minta jantung.....

Dan siakang akhirnya buka mulut dirumah, dia sering mendengar perempuan-perempuan yang berasal dari negara-negara dunia ke 3 matreliatis, pengen hidup glamor setelah menikah dengan orang Belanda atau hanya memanfaatkan uang pasangan Belandanya saja untuk merubah nasib mereka disini. Wadoooh......jadi malu juga, soalnya kan gw juga berasal dari negara dunia ke 3 itu loh....

Banyak juga perempuan-perempuan begitu rupanya...

Minggu, 11 Maret 2012

Tutup lagi deh FB-nya.

Kembali saya bosen dengan FACEBOOK, akhirnya semalam akun di-nonaktif-kan..entah sampe kapan, mungkin hanya sehari dua hari, seminggu dua minggu, atau bahkan berbulan-bulan di"tutup". Awalnya sih saya merasa jengah melihat foto-foto dari orang-orang yang kesannya pamer kehidupan disini (begonya saya..kenapa saya liat yah foto-foto itu, apalagi dipajang hanya satu foto, yah tentunya saya liat kalo buka FB, lah foto itu kan masuk dong kehalaman muka), memasang foto barang apa saja yang mereka beli...tentunya bukan barang yang seharga 5 ribu perak dong...barang-barang yang tentunya tidak semua orang sanggup membelinya. Memang itu hak mereka, dan mereka juga membeli barang-0barang itu memakai uang sendiri, mungkin juga satu kebanggan buat mereka, yang dulu ngga pernah punya tuh barang nah sekarang sanggup membelinya. Kalo melihat foto-foto masakan, khususnya masakan Indonesia..wiih rasanya seneng banget, apalagi kalo disertai resepnya....Makasih yah buat yang berbagi foto-foto masakan hasil dapur sendiri apalagi disertai resepnya..makasih banget.
Saya terlahir dari keluarga yang sederhana, untuk membeli sebuah barang mahal tentunya tidak mampu. Disini setelah saya menikah, saya memiliki semua..standar orang sini tentunya..tidak berlebih, semua standar saja, seperti orang sini kebanyakan miliki. Saya melihat kehidupan orang qt yang di Indonesia masih banyak yang dibawah garis kemiskinan, sementara disini hidup orang Ind kebanyakan (kayaknya sih begitu) sudah bisa dikatakan "mewah" oleh orang Ind yang tinggal di Ind. Untuk apa memajang barang-barang mewah yang qt beli, hidup mewah bukan jaminan hati senang koq. Memiliki benda-benda bermerk, memiliki alat komunikasi super canggih, atau apa saja yang sebagian orang qt di Ind tidak sanggup membelinya toh tidak harus bertengger di FACEBOOK. Apa maksudnya sih ? Saya ngga tau bagaimana tanggapan teman-teman, keluarga mereka di Ind melihat foto-foto itu ? Buat saya sih itu "PAMER". Diatas langit masih ada langit.

Lalu saya disini juga tidak memiliki banyak teman, ngga gaul banget...waktu saya habis untuk menjadi mama yang baik buat Marco, jagoan kecil saya, juga menjadi istri yang baik untuk akang saya terkasih. Saya memiliki beberapa teman yang saya kenal awal-awalnya juga dari dunia maya dan akhirnya bisa ketemuan didunia nyata. Tentunya dengan jarang bertemu muka, hanya komunikasi lewat FACEBOOK..saya tidak mengenal karakter mereka satu persatu dengan baik...saya bersyukur dengan memiliki teman yang bisa diitung dengan jari tangan saja. Saya mengerti keterbatasan jarak juga waktu untuk bertemu mereka, jadi saya pikir dengan jumlah teman yang sedikit itu saya harus tetep menjaga hubungan baik..tidak perlu terlalu tau kehidupan mereka masing-masing, tidak perlu memahami karakter mereka satu persatu...dengan menjadi teman yang bisa diajak haha hihi, bisa diajak berbagi informasi, bisa diajak ngobrol yang asik-asik, buat saya sudah cukup..apalagi bisa saling membantu, itu tentu sangat diperlukan dong, karena saya dan mereka sama-sama pendatang dinegri asing ini...
Untuk bergaul dengan orang Londo asli, emang menyenangkan, karena bisa memperlancar bahasa Belanda saya...tetapi orang Londo sendiri rata-rata suami istri sibuk kerja....yah sama aja untuk ketemu mereka emang ngga hari ini janjian ketemu bisa langsung ketemu...sama aja...tetapi emang sih lebih nyaman kalo bergaul dengan org Indonesia sendiri...bahasa sama, jenis makanan/jajanan bisa terbilang sama deh....
Emang sih menjaga pertemanan didunia nyata lebih sensi deh drpd didunia maya...gitu pemikiran saya...jadi yah...bersyukur banget punya temen.

Kembali ke FACEBOOK...jujur saat ini emang saya lagi bosen banget.

Kamis, 01 Maret 2012

Gw sedang berusaha..



Pagi ini sambil minum kopi koq keingetan dah lama ngga "nengok" tulisan-tulisan gw disini yah, dah lama ngga ngetik kata-kata disini. Apa yah yang mau diceritain ?

Oke soal kerja..yah K E R J A.
Teman-teman disini mereka dah dapet kerja walopun tugas utama mereka sebagai ibu rumah tangga tetep dijalanin dong. Gw ? Tetep juga jadi ibu rumah tangga, tapi ngga kerja diluar rumah, pyur deh ngurus Marco dan rumah...juga suami dong diurusin..
Ceritanya karena bosen dengan gitu-gitu aja kegiatan sehari-hari, gw serasa dingetin bahwa gw tuh bisa berkarya juga..cieeee....Gw mulai deh tongkrongin youtube, biasanya kan tempat gw duduk-duduk sambil cekaka cekikik yah diwarung Facebook, sekarang gw pindah warung dulu deh, gw mau kembangin kebisa gw..gw belajar nge-breien. Gw ngga tau bahasa Indonesianya apa sih..pokoknya itu tuh menyulam yang pake dua "sumpit". Dulu pernah diajarin tante gw, adik papi gw yang saat itu berlibur ke Ind. Trus lupa lagi deh, beberapa tahun lalu juga pernah diajarin juga sama mertua..yiaaah kalo mertua ngga duduk disebelah gw, bubar deh tuh rajutan. Gw emang hobi bener ngerajut, dari zaman gw masih duduk di sekolah dasar. Tapi rajutan yang gw buat hanya memakai satu "sumpit"..kalo bhs Inggrisnya..Crochet. Gw pengen juga bisa nge-breien, gw liat disini breien lebih ngetop daripada hakken (crochet). Gw duduk manis depan komputer, terimakasih sama youtube..semua bisa dipelajari dari sana. Dan gw berhasil bikin syal juga muts (kupluk). Seneng banget. Gw ngga berhenti sampe distu aja, gw belajar bikin sepatu bayi dari hakken, akhirnya...gw pengen juga punya uang sendiri, hasil kerja sendiri seperti temen-temen yang lain. Gw belajar bikin anting dan bros dari hakken. Gw emang berniat menjual hasil tangan gw....

Hasilnya gw dah bikin banyak anting, belum banyak pembeli, pesenan baru satu...tapi gw tetep semangat. Gw hanya percaya TUHAN memberi bakat untuk setiap orang supaya dengan bakat itu orang bisa berusaha hidup. Gw percaya, berkat TUHAN berlimpah untuk orang-orang yang mau berusaha, TUHAN tidak suka orang malas. Gw juga percaya, manusia dan TUHAN itu sebenernya satu team yang solid...manusia yang berusaha kenceng dan TUHAN yang akan lakukan bagianNYA. Kadang semangat gw surut, gw mikir...koq lom ada yang berminat...tetapi sahabat gw tersayang, Elisabeth Agnes..mengatakan "apa yang ada ditanganmu, itu yang akan jadi emas". Dan yang ada ditangan gw sekarang yaitu talenta gw, nge-brein dan nge-hakken. Yah...gw tetep berkarya, gw cari model-model yang menarik, gw punya beberapa rencana juga yang belom gw kerjain...gw percaya banget, gw berkarya-gw bekerja, dan TUHAN yang akan ngatur kedepannya...Terimakasih TUHAN YESUS.....

Orang yang ngga percaya TUHAN aja bisa berhasil koq, masa sih kita yang punya TUHAN yang berkuasa bisa kalah sama mereka. Apa yang dikatain firman TUHAN emang bener koq, orang yang rajin yang berhasil, soal berkat..itu TUHAN yang atur..pertama sih kita tetep berusaha, selanjutnya tetep berharap dan percaya kalo usaha kita ngga akan sia-sia.
Gw harus pompa semangat gw setiap waktu, gw harus tetep inget..usaha gw emang blom kliatan hasilnya..tetapi satu hal pikiran positif : GW PASTI BERHASIL.
Gw akan tetep bekerja, cari model-model baru atau bahkan ciptain model...dan TUHAN yang akan atur selanjutnya, TUHAN yang akan kirim pembeli-pembelinya. Tapi gw tetep harus juga promosi. Jalan promosi gw saat ini baru lewat facebook...Kalo tidak ada pembeli dari temen-temen di facebook...gw percaya ada pembeli-pmebeli lain diluar facebook yang TUHAN sudah atur. Yipiieee...ayo semangat teman-teman....buatlah TUHAN tersenyum dengan semangat kalian, buatlah TUHAN mau ngga mau harus turun tangan karena DIA emang menyukai orang-orang yang rajin..apapun kerja kalian, apapun profesi kalian...lakukan dengan semangat, dengan kemampuan kalian, TUHAN akan memberkati lebih dasyat dari apa yang tidak pernah kalian pikirkan dan bayangkan. Ciao.



Sabtu, 28 Januari 2012

Honden poep alias be'olnya guguk...

Beberapa hari yang lalu baca berita tentang kotoran binatang piaraan (baca: anjing). Sudah 20 tahun pemerintah Belanda berusaha untuk mengatasi persoalan kotoran anjing ini. Pro dan kontra terjadi...Banyak orang yang tidak memelihara anjing sangat-sangat sebal bila mereka berjalan ditrotoar, ditaman bahkan dipantai menginjak kotoran ini. Huh..memang mengjengkelkan. Ada lingkungan perumahan yang malah sering komplain saat musim panas, karena bau kotoran anjing yang sudah kering ini tercium jelas-jelas sekali. Maunya orang-orang yang tidak memelihara anjing, pemilik anjing harus membersihkan kotoran anjing itu, dengan cara mereka bawa plastik bila mengajak anjing-anjing mereka jalan-jalan untuk buang hajat, sehingga saat anjing-anjing itu buang kotoran, sipemilik bisa langsung membersihkannya. Tetapi yang punya anjing juga tidak kalah sewotnya, mereka mengatakan kalau pajak tahunan buat para pemilik anjing sudah mereka bayar ke gemeente, jadi tugas gemeente-lah yang membersihkan kotoran-kotoran itu.
Begitu cerita...

Rumit juga urusan kotoran anjing itu. Memang sebel banget loh, kalo kita sedang jalan-jalan trus tanpa sengaja menginjak kotoran anjing. Huh..rasanya gimana gitu...Tapi apa mau dikata..semua orang yang tidak memiliki anjing boleh-boleh saja sebal, tetapi pemilik anjing boleh juga dong sebal..lah kesan gw sih, koq pajak itu hanya dikenakan untuk "anjing"sedangkan kucing kenapa ngga harus bayar pajak tahunan, bukannya kucing juga kan buang kotoran juga, gw juga jengkel koq, hampir tiap hari halaman depan rumah gw pasti aja ada kotoran kucing, lah gw ngga piara kucing koq. Gw yakin itu kotoran kucing, karena kalo anjing..ngga mungkin banget, jalan depan rumah gw wajib hukumnya pemilik anjing kalo jalan-jalan bersama anjingnya, tuh anjing harus dirante, ngga dilepas gitu aja. Gw ngga pernah liat ada anjing seenak udelnya aja jalan tanpa dirante, dan kalopun iya, anjing-anjing itu kan ngga mungkin masuk halan rumah orang lain., mereka selalu keluar dengan tuannya. Gw sering mergokin kucing tetangga gw yg jadiin halaman depan rumah gw sebagai "wc". Kalo di Ind udah gw sirem air deh tuh kucing biar ngibrit. Eh koq gw jadi ngomongin kucing yah ?
Balik lagi deh...
Sampe sekarang gw masih ngga tau, kenapa koq hanya anjing yang wajib bayar pajak tahunan itu ? Jelas aja pemilik anjing marah dong, lah mereka bayar setiap tahun tuh pajak yg jumlahnya kalo ngga salah ampir 100€.
Gw ngga mau berpihak pada orang-orang yang ngga punya anjing (seperti gw jg ngga punya tuh) atau sama para pemilik anjing. Buat gw sih smua juga pengen nyaman. Kayaknya cara satu-satunya sih hanya mengubah mentaliteit (cieee bahasanya) para pemilik anjing..walopun mereka akhirnya dibebaskan untuk ngga lagi bayar pajak anjing itu, tapi kalo mereka masih ogah-ogahan bersihin kotoran anjing mereka dijalan kek, ditaman kek, dipantai kek..yah sama aja. Ngalah aja deh para pemilik anjing (juga tetangga gw yg kucingnya "nyetor" dihalaman gw), bersihin deh...toh lebih enak kalo smua bersih.

Saran buat yang mo berlibur ke Belanda:
Kalo jalan-jalan ditaman, dipantai, ditrotoar..apalagi daerah-daerah perumahan, siap pasang mata yah, liat-liat kebawah, jgn hanya kedepan mulu, jgn hanya jeprat jepret camera..."ranjau" mengintai anda dimana-mana loh.

Rabu, 25 Januari 2012

Urus diri sendiri dong....

2 Minggu yang lalu, seseorang menelpon, biasalah tanya kabar kabur...lalu gw cerita, gw sedang belajar nge-breien (menyulam pake 2 "sumpit"). Lalu dengan enaknya dan tanpa merasa bersalah, dia mengatakan, "yah kamu punya hobi disitu, trus kamu juga ngga punya kerjaan, jadi kamu bisa bikin krusitik, menyulam dan sekarang nge-breien". Rasanya pengen ngejitak tuh orang yang merasa punya "karir" (padahal kerjanya dari tahun ke tahun tidak pernah berkembang, dari pembantu rumah tangga dan tetap pembantu rumah tangga, bukan maksud menghina pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga loh). Jadi sebagai ibu rumah tangga dia samakan dengan pengangguran kelas berat. Lah emang rumah sapa yang bersihin, tiap hari masakan tersedia dimeja makan siapa yang menyediakan, Marco bisa tumbuh sehat begitu dari tangan siapa, baju harus disetrika siapa yang menyetrika, kaca jendela kotor siapa yang mengelap, taneman didalam dan halaman rumah terurus siapa yang mengurus ?? Itu semua tangan gw, bukan tangan tetangga gw, mertua gw, ato gw bayar orang untuk urus smua itu. Kalo sekali waktu gw dapet kerja diluar, apa lo mau dateng tiap hari kerumah gw untuk ngrejain itu smua, ngurus Marco dari dia bangun tidur-anter jemput kesekolah sampe kembali ketempat tidur, apa lo mau ?

Apa yang dia hasilkan selama dia bekerja dari tahun ketahun ? Anak yang saat ini sedang dalam masalah besar, hingga polisi-pun angkat tangan ? Itu yang dia hasilkan ? Koq meremehkan sekali pekerjaan ibu rumah tangga. Bandingkan dong rumah gw dan rumah tetangga gw yang suami-istri bekerja ? Seperti apa rumah mereka ? Kotor, hampir tidak terawat. Gw ngerti karena suami-istri bekerja, mereka pulang ke rumah sudah letih, hanya punya waktu weekend, belum lagi anak mereka harus setiap hari dititip ditempat penitipan anak yang tidak murah meriah itu. Rumah gw bersih, anak gw terawat, Marco tidak perlu harus diam seharian ditempat penitipan anak, suami gw makan enak tiap hari, dua laki-laki yang gw sayang itu setiap hari memakai baju yang bersih, gw masih sempat ngerjain hobi gw itu juga mencuri-curi waktu, misal: saat Marco tidur siang atau dia tidur malam. Selebihnya mana sempet gw punya waktu untuk diri gw sendiri, janjian sama temen aja perlu berminggu-minggu baru terealisasi. Mana sempet gw nongkrong disalon seharian...

Memang ibu rumah tangga bukan karir yang mendatangkan uang, tetapi anak gw terawat koq, dia tidak kekurangan kasih sayang sehingga kalau dia remaja lalu dia mencari kasih sayang diluar, seperti anaknya yang bermasalah itu. Itu manusia masih juga so' repot dengan memberi saran apa yang harus gw masak, jangan daging-daging mulu, seperti ayam dan daging sapi, dia menyarankan makan ikan..udang jangan terlalu sering..begitu katanya, takut kena kolesterol, karena dia mengatakan juga gw gendut. Lalu kenapa kalo gw gendut ? Toh gw sehat, ngga stres kayak dia yang saat-saat ini frustasi mikirin anaknya, dia tau banget suami gw ogah bener makan sea food..koq dia mau mengatur apa yang gw makan dan gw masak..atur dong hidup anaknya sendiri, koq sampe anaknya lepas kontrol, kacau saat usia masih remaja ?
Kalo sekali waktu gw sakit, yang ngurus yah laki gw dong, bukan lo.

Urus dulu masalah dirimu, nggak usah menengok apa yang harus orang lain lakukan..selama ini apa yang lo buat imbasnya kan ke anak lo...Gw tau koq nggak ada manusia yang tidak punya masalah...tetapi kalo lo sendiri bermasalah, kenapa juga ingin mengatur hidup orang lain. Lo sendiri butuh ahli jiwa koq, lo sendiri sempat depresi...bukan hal apa yang lo makan dan masak lebih sehat dari apa yang gw makan dan gw masak...tetapi soal hati. Toh lo kurus juga tapi hati lo ngga bahagia, mungkin lo kurus bukan karena makanan yang lo masak dan makan itu sehat, tetapi karena otak lo penuh mikirin masalah lo yang dari tahun ke tahun ngga pernah berhenti. Sadar dong.....

Jumat, 20 Januari 2012

Teman dan teman.

Punya teman disini, dinegara orang apalagi sesama orang Indonesia adalahsebuah anugrah. Tetapi tidak semua yang kita kenal bisa menjadi teman dekat, hanya kenalan saja. Memang memilih teman bukan berarti itu mudah..tidak ada manusia yang sama persis satu sama lain. Tetapi kecocokan karakter, pembicaraan, atau latar belakang budaya daerha biasanya makin membuat satu sama lain lebih cepat akrab.
Kadang-kadang ada saja sesuatu yang membuat kita tidak ingin berlama-lama duduk dekat si A, misalnya. Tetapi tidak heran juga sesama teman yang sudah akrab, ada hal-hal yang bisa membuat celah tersinggung..yah namanya berteman. Biasanya kita akan lebih mengerti kalau yang menyinggung kita hanya seorang kenalan biasa, tetapi kalau yang menyentuh daerah rawan kita seseorang yang begitu dekat, akrab dan saling tau sama tau..kita akan susah membuka hati kita kembali untuk melupakan apa yang membuat kita tersinggung. Orang dekat/teman dekat/sahabat dekat yang membuat hati kita tergores akan membuat luka goresan itu susah disembuhkan.
Mungkin lebih baik bicara dari hati kehati..cuman yah susahnya...lagi-lagi kita org Ind, susah benar untuk berterus terang, karena kita pikir dengan cara kita blak-blakan bicara akan makin membuat hubungan pertemanan itu makin remuk.
Walaupun teman dekat..sebaikn ya memang kita harus saling saling..ada daerah-daerah tertentu yang haram hukumnya bila kita terlalu jauh masuk dalam kehidupan teman kita.
Ok..saya berharap semua yang punya kenalan/teman/sahabat dekat makin sehat hubungan pertemanannya...

Senin, 16 Januari 2012

Kacau nih...

Ngga tau kenapa koq blog gw ini ngga bia membalas komentar. Klik judul cerita, tp ngga bisa baca seluruh isi ceritanya kebawah. Pake laptop sama aja, pake komputer yang distudio Harry juga sama..kemaren malah komputer di"bersihin" total sama Harry..eh tetep juga sama. Trus tiba-tiba tadi sempet tulisan gw berubah jadi tulisan hindi..weleh....ngoprek lagi, berhasil deh kembali kebahasa Indonesia. Jadi kayaknya harus mencari web site blog gratisan yang laen deh.

Jumat, 13 Januari 2012

Marco berangkat sekolah :-))

Senin kemarin tgl 9 Jan 2012, hari pertama anak semata wayang gw masuk sekolah, kelas bermain. Sehari sebelomnya gw yang stres, ampe sakit kepala mikirin apa yang baka terjadi disekolah pada hari pertama itu ? Tanya sang suami gimana sih proses disini dihari pertama anak dikelas bermain..percuma aja, lah dia juga ngga tau. Dia selalu jawab, "geen idee" ato "ik weet het niet". Rasanya pengen mentung kepalanya..lah maksud gw dia kan Belanda asli, seumur hidup dia habisin dinegaranya, masa sih ngga tau. Beda kali yah gimana keingin tahuan perempuan dan laki-laki soal sekolah dihari pertama buat anak-anak.

Waktu nganter Marco masuk kelas, jantung gw rasanya lebih cepet dari mobil kelas sport deh, copot...yah copot deh, bener-bener pasrah. Mo berdoa, kayaknya juga percuma, apa yang pengen gw laporin sama TUHAN yang bener-bener sayang gw dan anak gw. Kayaknya TUHAN jg pengen ngebiarin gw dengan perasaan campur aduk ngga puguh itu. Mata anak gw langsung membesar saat dia liat banyak anak-anak seusianya, banyak maenan..lupa deh sama papa mamanya yang nganterin dia saat itu.
Saat harus menginggalkan dia dengan 3 gurunya dan teman-teman barunya, ada rasa kehilangan dihati gw. Dan anak gw dengan santainya ber-dadah2 dengan gw dan papanya, cipika cipiki dulu, dan langsung dia mabur, gabung dengan teman-teman barunya. "Duuh Marco, mama semaleman stres, sakit kepala..lah ade koq malah seneng".
Saat itu juga sakit kepala hilang..
Pulang kerumah..hmm sepi bener yah ngga ada suara Marco..

"Terimakasih TUHAN, anakku masuk sekolah dengan hati yang gembira..".

Rabu, 11 Januari 2012

Urusan dapur.

Waktu baru pindahan ke Belanda, ampun deh gw ngga bisa masak sama sekali. Lah bedain merica sama ketumbar aja kudu tanya sama mbah Jambrong, dukun beranak yang tinggal didesa sebelah. Itu jg nunggu jawabannya sampe berjam-jam, soalnya beliau kudu tanya dulu sama genderuwo yang jadi dedengkot di kota Alkmaar..wkwkwkwkw..boong bener. Mana kenal kota Alkmaar dengan genderuwo ? Setan jelek yang perlu operasi plastik..hihihih. Beneran deh, gw ngga bisa masak sama sekali, sampe sutres berkepanjangan. Ngebayangin masuk dapur, liat panci dan teman-temannya aja bikin perut mules. Senengnya yang punya suami jago masak seperti mevr. Limburg yg tinggal di Aalsmeer..lah laki gw..yeee bukan tipe cowo Belanda yang kebanyakan (ngga smua juga sih) dah jago-jago masak. Laki gw cuman bisa beli makanan mateng dikaleng trus dipanasin. Untuk urusan dapet suami yg ngga bisa masak, bener-bener doa gw (sebelom menikah dan minta pasangan hidup sama TUHAN) ngga dijawab sama TUHAN YANG MAHA ESA. Hmm TUHAN jago bercanda juga rupanya, DIA nyuruh gw yg harus keringet dingin masak didapur, DIA ngga ngasih suami untuk gw yang jago masak, padahal DIA tau banget, gw tuh paling bego sebego-begonya urusan dapur, kalo urusan jalan-jalan, menikmati makan enak..nah itu gw, dah dari dalem perut mami gw, emang gw doyan makan. Ngga percaya ? Wah harus percaya dong, liat aja badan gw yang mengembang kekanan dan kekiri, bener-bener raginya mantep, bagus bener mengembangnya :-)) Sudah terjawab kan gimana hobi gw yang doyan makan ?

Urusan masak emang bikin stres, lah emangnya mo tiap hari beli makanan jadi di resto ? Bisa bangkrut dong laki gw, bisa-bisa gw dipecat dari keanggotaan keluarga laki gw dong, bisa-bisa laki gw meratap seribu satu malam menyesali kenapa menikah dengan cewe yang bisanya cuman makan masakan resto tapi ngga gape masak sendiri..hadooh dramatis sekali urusan dapur.
Gw harus telpon ke Bandung kalo mo masak, blom lagi bumbu-bumbu dengan nama-nama ajaib yang saat itu gw ngga tau harus cari dimana. Tanya laki gw ? Lah dia juga ngga pernah masuk toko Asia, padahal ketoko Asia dari apartemen tempat tinggal gw cuman jalan kaki 3 menitan doang, masih tetanggaan, yiaah kalo kata orang kita sih masih satu RT deh. Kenapa laki gw ngga bisa masak ? Karena setiap dia pulang kerja, sebelom dia pulang ketempat tinggalnya, mampir dululah dia kerumah nyokapnya..makan malem dulu dengan nyokap dan bokap yang begitu baeknya..Heran gw, padahal setau gw cowo-cowo Belanda yang dah keluar dari rumah ortunya, mereka masak sendiri..eh ternyata ada juga yang tinggal hap doang, contohnya: ya itu..laki gw dan satu lagi, temen laki gw yang tinggal divilla..buset deh tuh cowo ganteng bener, usia muda, sukses, tinggal divilla..sendirian..tp setiap mo makan malem, pulang kerumah ortunya..yaaah bener-bener ortu yang sayang anak, ato anak yang emang ogah keringetan didapur ? Tau deh. Nah gitu ceritanya, laki gw tau kalo tetanggaan sama toko Asia, tp lah untuk apa jg laki gw mampir disana ? Makanan setiap malem tersedia koq, trus mertua gw emang tipikal orang Belanda yang ngga tau masak makanan Asia, jadi mana mereka tau juga bumbu-bumbu dapur makanan Asia.

Naseeeb....akhirnya gw yang ampe berdarah-darah deh masak, dari yang telpon ke Bandung tiap hari buat nanya resep, sering-sering nyambangin toko Asia dimana aja kalo lagi jalan-jalan sama laki gw, pasti gw sempetin masuk dan beli bumbu-bumbu, trus akhirnya biasa deh...seperti kebanyakan orang..googling resep..hihihih. Makasih yah tante google.

Ternyata masak itu mudah loh, kalo urusan masak makanan untuk sehari-hari gitu emang mudah koq, trus juga bersyukur banget gw tinggal di Belanda yang ngga repot-repot mendatangkan kiriman bumbu-bumbu dari Indonesia. Disini semua ada koq. Yang harus kita punya cuman NIAT untuk masak doang. Masalah gagal tuh masakan, wajarlah..namanya juga belajar. Tapi sampe hari ini, kalo gw masak, tuh buku resep (resep-resep yang gw tulis tangan dibuku dari hasil hunting di google) emang harus terbuka, kalo ngga ? hmm jangan harap gw inget tuh bumbu-bumbu dan cara mengolahnya. Sampe saat ini udah hampir 3 buku resep yang gw kumpulin...rajin bener yah gw mencatat..xixixi.

Gw yang dulu mo goreng telor ceplok ngga diakui negara, sekarang untuk urusan masak untuk makanan sehari-hari..oke deh..ampe gw pajang tuh hasil masakan gw di fesbuk, biar mami dan keluarga gw di Bandung bisa liat dan bangga...wkwkwkkwkw...hadooh segitunya. "Mam, anak mami yang satu ini sekarang bisa masak loh", gitu maksud dari foto-foto masakan hasil tangan gw.

Yah disini semua harus dicoba, harus sendiri..mo makan masakan Ind yang rasanya ngga kesana-kemari kayak yang disupermarket..xixixix...yah harus masak sendiri dong. Mo beli diresto Indonesia ? Blom makan nih, baru liat daftar menu yang sekalian dicantumin harganya, dah bikin mata kunang-kunang, kenyang duluan deh :-) Mendingan juga masak sendiri, sekali masak kan bisa untuk 2 hari, lagian secara duit juga lebih irit dong.