Jumat, 25 November 2011

Tentang negriku.

Membaca blog kompasiana seru banget. Begitu banyak yang ditulis para blogger disana tentang Indonesia..rata-rata kekecewaan. Miris...
Dari soal korupsi yang tidak habis juga, serunya para kendaraan mobil presiden kita yang wira wiri dari cikeas ke istana negara..blom lagi soal pendidikan untuk generasi penerus..semua tertuang di kompasiana dan mungkin juga blog-blog yang ditulis oleh para blogger negri kita.

Sedih bacanya..bagaimana para penulis blog itu mencoba untuk mengatakan secara jujur apa sih yang mereka lihat, baca dan dengar setiap hari. Mereka kecewa, mereka sakit hati, tetapi mereka tidak bisa mengubah apapun yang pemerintah sudah lakukan, karena mereka tetap saja rakyat biasa....dari sini terlihat sekali bahwa rakyat Indonesia sudah tidak lagi mempercayai pemimpinnya, pemerintahnya...sudah lama sebenarnya berlangsung. Mungkin para penulis blog itu berharap para pemimpin negri kita membacanya, lalu menyadari apa yang sudah mereka lakukan smua menyakiti hati rakyat. Lalu apa artinya motto : dari rakyat - oleh rakyat, dan - untuk rakyat. Dari rakyat, pajak yang rakyat bayarkan dipakai oleh para koruptor bersenang-senang dan memperkaya keluarga besar mereka saja. Oleh rakyat, smua pemimpin negara kita dipilih oleh rakyat, untuk apa ?? Rakyat berharap banyak agar pemimpin negara mampu menjalani tugasnya untuk membawa Indonesia kedepannya lebih baik lagi. Sudah lebih baik ? Rasanya semakin parah saja. Untuk rakyat, apa yang untuk rakyat ? Rakyat hanya menerima penderitaan dari hari kehari, kemiskinan bertambah bukan berkurang, biaya hidup melanjung tinggi kelangit..lalu apa yang harus rakyat lakukan ?? Tetap bayar pajak. Ngenes benar yah.

Kemanakah hati nurani para pemimpin bagsa kita ? Mau dibawa kemana sebenarnya bangsa kita ? Apa yang akan terjadi dimasa mendatang dengan generasi penerus yang tidak bisa bersekolah karena tidak ada biaya ? Yaah biaya pendidikan di Indonesia benar-benar mencekik leher bahkan hati para orangtua..mengapa tidak bisa biaya pendidikan dengan kondisi ekonomi rakyat kebanyakan ?
Masih banyak pertanyaan lagi yang tidak tau kapan akan terjawab.
Para penulis blogger sudah mewakili hati banyak orang, mereka memprotes lewat tulisan, tidak lewat kekerasan.

Kebanyakan rakyat Ind mencoba bertahan hidup hari kehari...jika saja mereka adalah orang-orang yang memiliki uang berlimpah, mungkin sudah sejak lama mereka angkat kaki dari Indonesia. Bagaimana negara bisa berdiri tanpa rakyat ?? Bagaimana ada pemerintahan tanpa rakyat ? Sayangnya tidak semua rakyat Indonesia berlimpah uang...jadi mereka tidak ada pilihan lain selain tetap mengais rupiah demi rupiah dari hari kehari untuk tetap bisa hidup.

Itulah yang hari ini kubaca dari blog yang berjudul kompasiana..terimakasih para blogger..tetaplah menulis dengan hati..tetaplah ungkapkan apa yang terjadi dimasyarakat, walaupun para pemimpin kita "buta huruf dan tuli", tetapi rakyat kecil tidak tuli dan tidak buta hati. Saya sendiri hanya bisa menulis, tidak mampu untuk merubah wajah negriku menjadi lebih baik lagi.

Senin, 21 November 2011

Kabut eh halimun....





Udah 2 hari ini berkabut bener diluar. Mobil, sepeda, motor..smua pasang lampu deh, soalnya jarak pandang emang pendek bener. Bener-bener kayak difilm-filem horor. Saat keluar kebanyang jaman baheula, saat blom ada listrik, blom ada kendaraan bermotor...wiih Eropa jaman dulu kalo berkabut begini makin serem aja kayaknya. Pengennya diem dirumah, tapi gimana...tetep harus keluar rumah untuk belanja..masa sih kalah sama anak-anak sekolah yang pagi-pagi dah keluar, padahal matahari aja males-malesan. Bener-bener matahari lagi berlibur, hilang dari peredaran di Holland. "Wooi matahari buruan balik dong...tega bener ninggalin Holland, pada kedinginan nih".


Tetapi begitulah memasuki musim dingin disini...hujan ngga banyak..tapi dinginnnya brrrr....semua baju perang dah dipake, masih juga kedinginan. Pernah sekali waktu lupa pake sarung tangan...duuuh nih tangan kaku, sakiiit bener.


Hari ini temperatur blom sampe dibawah 0, besok-besok makin menurun deh kayaknya. Kalau dah kabut begini, jalanan yang emang sehari-hari dah sepi..makin sepi aja. Apalagi hari Sabtu dan Minggu...wwiiih tidur nyenyak semua, boro-boro pengen keluar, mendingan dibawah selimut.


Serba salah juga kalau keluar rumah mau ke supermarket. Syal, sarung tangan, sepatu laars, kupluk, jaket tebel, blom lagi pake mayo (sejenis stoking tapi tebel) masih dibalut lagi dengan kaos kaki selutut trus baru deh pake celana panjang. Jangan sampe ada yang lupa kalau ngga mau sengsara. Masuk supermarket yang tentunya mereka pasang pemanas ruangan..nah loh...itu benda-benda yang membungkus tubuh dari ujung rambut sampe ujung kaki kan rapet bener..weleh...buka deh sarung tangan, kupluk dan syal...kadang malah kancing jaket jg dibuka...keluar supermarket..hehehehe...pasang lagi deh. Repot kan. Jadinya kalo ngga bener-bener harus keluar mendingan ngedon dalem rumah.


Kalo dah dingin begini...pengen pulang ke Ind..kangen matahari yang sepanjang tahun bersinar..huh dasaaaar manusia...ngeluh mulu :-))

Sabtu, 19 November 2011

MENGAMPUNI.

Seorang sahabat panjang lebar bercerita soal orang yang menyakitinya sampai dia begitu sangat tergores hatinya. Bukan sekali dua kali, tetapi jika ada kesempatan orang tersebut menyakiti sahabatku seperti tidak pernah puas, bahkan berusaha untuk mengacaukan hidup sahabatku.
Sahabatku ini sangat-sangat mengerti apa yang TUHAN mau dia lakukan..yaitu: MENGAMPUNI orang tersebut.

Tetapi sahabatku mengatakan bahwa dia tidak sanggup mengampuni, dia terlalu sakit hati, bertahun-tahun orang tersebut mengacaukan hidupnya. Dia tidak bisa menghindar dari orang tersebut, karena masih ada hubungan keluarga. Tetapi dia secara jujur juga mengatakan, bahwa dia sangat membenci orang itu.

Siapa yang sanggup membuka hati untuk cepat mengampuni bila terlalu sering disakiti ?? Saya juga mengalami hal seperti itu. Seringkali dihina, bahkan menghina suami saya lewat saya. Orang tersebut mencoba juga untuk mengatur hidup saya. Penghinaan yang sering dia lakukan itu melukai hati saya. Suatu kali sebut saja orang tersebut si A. Dia berkunjung keflat kami yang kecil namun nyaman untuk kami. Waktu itu ada beberapa orang juga yang datang. Tiba-tiba si A nyeletuk, " dapurnya diisi 4 orang saja dah penuh sesak". Lalu ketika saya berkunjung kerumahnya, tanpa suami saya...kami keluar, bersepeda, bertiga..dengan si A dan anaknya. Kami melewati rumah-rumah besar dan mewah. Si A berhenti persis didepan sebuah rumah putih, besar dan halaman yang tertata rapi, lalu dia berkata. "suruh dong laki loe beli rumah", sambil berkata begitu, dia menujuk salah satu rumah disana. (Ini satu contoh dia menghina suami saya lewat saya). si A dan anaknya tertawa ngakak, dia kira suami saya tidak akan pernah bahkan tidak sanggup membeli rumah untuk kami tinggal. Padahal selama berpuluh tahun dia tinggal disini, dia juga pernah tinggal diflat sewaan..lalu pindah kerumah biasa, tetapi sampai saat inipun dia tidak pernah sanggup membeli sebuah rumah, tetap tinggal dirumah sewaan.
Baru juga kami menikah 2 hari, si A telfon, langsung bertanya, "kapan kalian pindah rumah ?". Padahal dia tau untuk mencari rumah sewa disini butuh waktu bertahun-tahun, karena harus masuk daftar tunggu. Saat itu memang kami belum berencana pindah/mencari rumah sewaan yang lain.

Apa maksud semua itu ? Sayabertanya tentang tarif memotong rambut disalon (saat itu saya baru-baru saja tinggal disini, jadi saya memang tidak tau bagaimana situasi salon disini), dia jawab dengan sewotnya, "memangnya loe sanggup bayar salon". Hati saya geram mendengar penghinaan-penghinaan itu, tidak terima bahkan menjerit. Lalu ketika kami pindah dari flat kerumah biasa (puji TUHAN, kami disanggupkan untuk membeli rumah), dengan entengnya lewat telfon si A bertanya, "loe kangen ngga sama flat ?"
Benar-benar keterlaluan. Saat kami tinggal di flat selalu diungkit-ungkit kapan pindah rumah, setelah kami pindah rumah, masih juga ditanya pertanyaan aneh. Padahal hidup dia sehari-hari tidak lebih baik dari kami. Banyak hal yang dia tutup-tutupi. Dan yang bikin saya makin sebal..dia suka mengatur, apa yang harus kami lalukan, apa yang boleh dan tidak, bagaimana kultur orang Belanda. Dia benar-benar lupa kalau suami saya asli orang Belanda, lahir dan besar di Belanda, tentu faham dong kultur, perilaku dan tata krama khas orang Belanda. Lah dia siapa ? Sama-sama pendatang di negri ini koq. Dia sering bertanya tentang pekerjaan, beberapa kali dia ungkit tentang bekerja, dia mau saya bekerja juga seperti dia, padahal suami dan saya sepakat bahwa urusan cari uang adalah tanggung jawab suami, saya bertanggung jawab dalam rumah dan mengurus anak kami. Kami tidak mau anak kami harus dititip ditempat penitipan anak yang biayanya lumayan besar, lebih baik uangnya kami pakai untuk hal yang lain, toh hidup kami hari lepas hari cukup, walau tidak mewah. Suami sampai beberapa kali mejelaskan prioritas kami, dan masih tidak mengerti juga. Memangnya sapa yang mau jaga anak kami kalau saya bekerja ? Si A mau menjaga anak kami ? Koq mau ikut campur dalam urusan rumah tangga kami, toh tanpa saya bekerja diluar rumah, kami masih bisa hidup layak. Kami tidak mengejar kemewahan, kami hanya ingin menjalani hidup tanpa banyak pikiran macam-macam. Masih banyak lagi hinaan dan so' ikut campurnya dalam keluarga kecil saya. Tentu saja si A harus bekerja keras, dia tidak lagi memiliki pasangan hidup dan dia memiliki seorang anak yang masih dibawah umur, siapa yang akan membiayai hidup mereka jika si A tidak bekerja ? Tetapi dia sangat tidak suka melihat saya tidak bekerja, dia selalu cari celah bila menelpon untuk bicara mengenai pekerjaan. Dia pernah membicarakan tentang diploma bahasa belanda yang bisa dipakai untuk mencari pekerjaan disini. Repot amat memikirkan saya yang menjalani hidup berumah tangga dengan status sebagai ibu rumah tangga..pyur..

Sampai saat ini saya belum bisa mengampuni, bahkan saat ini ada masalah besar yang dia hadapi. Dia butuh tempat berkeluh kesah..tetapi saya tidak membuka hati bahkan tidak perduli dengan apa yang akan terjadi dengan mereka. Beberapa kali dia bercerita, tetapi ujung-ujungnya dia mencoba so' mengatur saya kembali..bagaimana dia mau mengatur saya yang sudah bersuami, lebih baik dia mengatur hidup dia yang porak poranda. Hati saya sama dengan hati sahabat saya..DINGIN.

Sekarang dia sedikit-sedikit bicara, "TUHAN punya rencana". Dulu saat disarankan berdoa, dia berkata, "wah alkitab aja gw lupa simpennya dimana. Doa..doa...kerja dong". Kerja keras itu memang penting, tetapi siapa yang memberi kesehatan setiap waktu, siapa yang bisa memberi nafas setiap detik ? Lupa..kalau sekuat apapun manusia, ada TUHAN yang lebih kuat.
Rasanya eneq kalau dengar dia bicara tentang TUHAN. Mengapa saat ada masalah besar baru ingat TUHAN, waktu memilih jalan yang salah, keluar jalurnya TUHAN...sempat nengok ke TUHAN, bicara sama TUHAN ??

Saya tidak memiliki hatinya TUHAN, saya punya sabar yang juga ada batasnya. Berkali-kali dihina, saya jengah juga. Saya saat ini benar-benar tidak perduli apa yang akan dia alami. Saya lelah menerima hinaan terus menerus, apalagi hinaan untuk suami saya, yang dia kenal lewat saya...suami saya tidak pernah minta satu senpun dari dia untuk membiayai hidup saya disini. Suami saya tidak pernah menghina dia, bahkan iba dengan hidup dia. Tetapi dia menganggap suami saya seperti laki-laki yang tidak sanggup menghidupi keluarganya sendiri, laki-laki yang tidak bertanggung jawab. Dia menghina saya..tetapi jangan hina suami saya...karena suami saya tidak pernah menyusahkan dia.

"TUHAN, hati saya tergores cukup dalam, sakiiit sekali, dan saya belum mampu mengampuni".

Kamis, 17 November 2011

Sekedar bercerita.

Beberapa hari yang lalu baca sebuah artikel diharian terbitan sini. Seorang anggota partai mempermasalahkan beasiswa yang Belanda kasih untuk para mahasiswa asing. Jengkel juga bacanya..dia mengatakan bahawa para mahasiswa asing itu tinggal disini, mengejar ilmu disini, shopping disini, lalu kerabat dan teman-teman mereka mengjenguk disini..Dan seluruh biaya studi dan hidup para mahasiswa asing itu ditanggung dari pajak negara. Nah loh...kenapa merasa menyesal, bukankah kalian sendiri yang menawarkan dan memberi beasiswa untuk para mahasiswa dari berbagai negara untuk studi disini ?
Dia mengatakan juga para mahasiswa itu datang kesini tampa membawa koper yg isinya penuh duit...lah iyalah...mereka mo belajar koq bukan mau pamer kekayaan disini.
Salah satu universitas di Maastricht 40% adalah mahasiswa asing. Banyak bener....salut untuk mahasiswa asing yang mau belajar keras disini.

Ngobrol dengan suami, saya rada mangkel juga...kenapa tuh anggota partai merasa menyesal, kalo saja Belanda tidak buka keran beasiswa untuk mahasiswa asing, tentunya ngga ada dong mahasiswa negara-negara lain yang mengejar ilmu disini. Ini semua kan karena Belanda dengan tangan terbuka menerima mereka, dan ceritanya dengan "berbaik hati" memberi mereka beasiswa. Suami mengatakan, "salah sendiri kenapa generasi muda di Belanda ngga mau sekolah tinggi". Memang para mahasiswa yang asli orang sini, mereka memakai juga beasiswa/studybeurs...tetapi setelah mereka bekerja, mereka harus mengembalikan uang tersebut secara mencicil..nah jadinya mereka malas untuk sekolah tinggi, karena malas bayar utang study.
Lalu suami juga cerita, bahwa malam sebelumnya dia melihat disalah satu stasiun televisi yang membahas mahasiswa-mahasiswa dari China...mereka pinter, mereka jago semua deh. Yang pernah saya dengar juga para mahasiswa asing itu harus tepat waktu menyelesaikan pendidikan mereka disini, kalau tidak tepat waktu mereka harus mengembalikan uang kuliah tersebut..yang jumlahnya ribuan euro. Jadinya para mahasiswa asing belajar lebih giat dari mahasiswa asli Belanda. Mungkin tuh orang takut kali yah kalo suatu hari nanti yang menduduki posisi-posisi penting diperusahaan adalah orang asing. Yah yang pinter emang mereka koq, tentunya perusahaan juga mau dong memperkerjakan karyawan yang pinter yang mendatangkan banyak manfaat buat perusahaan.

Suka banget lihat acaranya smaakpolice..yang ngebahas tuntas restoran dan cafe..juga tentunya asrama mahasiswa..maaf keluar jalur. Tapi dari acara itu saya menyimpulkan kalau mahasiswa Belanda asramanya jorok banget, kulkas isinya bir melulu..mereka lebih suka pesta. Nah loh...saya memang kurang informasi bagaimana sih kehidupan mahasiwa asing disini. Tetapi masih menurut suami, ternyata mahasiswa asing lebih pintar daripada mahasiswa Belanda. Nah loh...gimana dong ???

Ada lagi bacaan yang pernah saya baca, ini menyangkut orang-orang Muslim disini. Ada anggota partai tertentu yang ngga setuju ada orang muslim disini, alasannya cetek bener....jumlah mesjid bertambah dan gereja banyak yang tutup. Yeeey..salah siapa dong, kenapa orang belanda ogah ke gereja ? Gimana gereja mau membayar biaya perawatan gedung gereja kalau tidak punya jemaat ? Koq malah menyalahkan jumlah mesjid dan orang-orang muslim yang notaben adalah pendatang. Bagaimana dong dengan penduduk asli yang tidak mau ke gereja ??? Ayo dong gereja punya program yang menarik banyak orang, yang menarik anak-anak muda datang..bukan hanya mereka lebih suka datang ke cafe kalau weekend. Gereja ngga punya program yang heboh sih. Monoton, sunyi senyap..orang tuh datang ketempat ibadah ingin bersukacita, ingin berbakti kepada TUHAN dengan bebas..nah kalo pulang kerumah malah bikin bete...ngapain juga ketempat ibadah. Toh ibadah bisa dirumah. Tuhan kan ada dimana-mana. Tapi kumpulan orang-orang seiman itu penting, toh tidak setiap orang mengerti isi KITAB SUCI..Jadi memang tempat ibadah itu seperti sebuah sekolah untuk menerangkan apa sih maunya TUHAN buat umatnya yang dijabarin lewat kitab suci. Gitu loh menurut saya.
Jangan selalu menyalahkan pendatang dong...liat kedalam..apa sih yang harus diperbaiki didalam.

Ceritanya sekian dulu yah..mau mandi....TUHAN BERKATI..fijnedag voor iedereen.

Selasa, 15 November 2011

Ngerumpi yuuk...

Tinggal dinegara orang tidak berarti kita tidak mendapat teman yang juga berasal dari Indonesia. Menyenangkan..karena sama-sama bicara dengan bahasa yang sama, tidak harus berbicara bahasa Belanda yang ampun deh ribetnya bikin pusing kepala. Gaya guyon yang hampir sama, beda banget guyon orang Belanda yg menurut saya sih ngga ada lucu-lucunya..hehehe..yah gimana mau lucu, lah ngga ngerti apa diomongin mereka. Juga..nah ini penting banget, selera makanan yang sama..berhubung makanan di Belanda (masih menurut saya loh), ngga ada enak-enaknya..jauh banget deh sama makanan Indonesia yang punya banyak rasa, banyak ragamnya..hmm ngangenin deh.

Walopun beda kota satu sama lain, tetapi untuk acara kumpul-kumpul selalu menyenangkan..ciri khas ngumpul orang Indonesia selalu ada acara makan bersama. Yaah makan nasi dan teman-temannya loh, bukan hanya cengangas-cengenges doang...Pergi dari rumah bawa hasil dapur sendiri, sampai dirumah teman yg dituju teman-teman yang lainpun membawa hasil dapur sendiri..nah kan dikumpul-kumpul jadi banyak tuh. Beda banget ciri khas orang Belanda yang ngumpul...hmmm minum teh/bir dan kue-kue kecil. Pulang kerumah..cari makanan lagi deh..Hehehe.

Ciri khas orang Indonesia yang bikin orang Belanda juga senang...karena orang Indonesia tidak pelit untuk urusan makan bersama :-) Bangga bener deh jadi orang Indonesia, walau disini semua serba mahal (jengkol aja 1 kg=17 euro), tetapi selalu senang untuk kumpul bersama dan makan-makan dong tentunya. Ngobrol ngalor ngidul, cekakak-cekikik, gosip artis..rame deh, tapi ada satu hal yang bikin eneq..bila ditanya : berapa pendapatan suami kamu setiap bulan ?
Duuuh untuk apa juga tau sih, lah disini semua orang sama saja. Kamu punya mobil, yang lain juga punya...kamu bisa beli barang bermerk, yang lain juga bisa, kamu bisa berlibur ke negara tetangga, yang lain juga bisa bahkan keliling dunia. Trus apa hubungannya pendapatan suami saya yang sekian dengan kehidupan orang tersebut ? Lah kalo suami saya dapat uang vakantie, lah suami dia juga dapat koq...Kalau suami saya dapat bonus tahunan, misalnya (ngarep banget..hehehe), lah dia yang bertanya ngga akan dong dapat donatur dari saya..lah saya kan bukan sinterklas.
Teman, orang Belanda yang ngomongnya blak-blakan aja ngga pernah tuh nanya soal gaji suami saya. Buat mereka pertanyaan seperti itu juga bukan pertanyaan yang sopan.

Jujur saja, saya jadi menilai lain untuk orang-orang yang suka pengen tau isi dompet orang lain. Saya jadi berpikir, apa mereka dulu sewaktu masih di Ind hidupnya begitu susah ? Sehingga pada saat dia pindah ke Belanda dengan hidup yang lebih baik secara ekonomi, dia terkaget-kaget ? Ngga tau juga. Semua orang juga ngga mau selamanya hidup susah, tetapi yah sebagai orang timur..ngga sopan banget tanya pendapatan teman sendiri.
Lalu dengan ringannya juga dia bercerita..saya beli meubel baru loh, tapi ngga beli di Ikea..trus apa maksudnya ??? Woooi...di Indonesia ngga ada Ikea, mentang-mentang meubel dirumah saya hampir smua lulusan Ikea, lalu kenapa ? Saya dan suami beli memakai uang sendiri, bukan uang orang itu. Lah tuh orang tau Ikea juga setelah datang kesini koq, sama kayak saya juga. Bercerita juga saya tentang hefing korting..itu tuh uang pajak yang dibayar semua orang, tetapi karena saya tidak bekerja, hanya suami yang bekerja, jadi saya mendapat uang pajak yang suami bayarkan, ngga tau berapa persen dari pendapatan suami. Saya sih senang banget dapat uang itu..lalu teman saya itu berkata..bahwa dia tidak mebutuhkan uang itu, karena pendapatan suami dia diatas rata-rata pendapatan orang..kalau tidak salah 4 ribu euro. Tapi heran banget deh, koq teman saya itu ikut kursus bahasa Belanda yang wajib hukumnya disini (kalo ngga ikut ngga masuk surga !!) dapet gratisan yah, bukannya kalo pendapatan pasangan segede gambreng gitu dia harus bayar kursusnya dari dompet sendiri, ngga dapet gratisan dari gemeente ? Teman, orang-orang yg kerja di gemeente juga bukan orang goblok, lah buat mereka pasangan kita yang berduit mampu doang bayarin istrinya kursus bahasa Belanda yang ngga murah itu..lah koq masih demen yang gratisan ??? Kalo bohong..tengok kiri kanan dong, biar ngga diseruduk truk. Oh saya kira semua suami istri yang pendapatan hanya dari satu dompet dikasih juga uang hefing korting itu, ternyata ngga begitu juga rupanya. Pasangan berpenghasilan besar, walau cuman dari satu dompet, tentunya ngga boleh dong dapet heffing korting. Lah orang kaya disini malah lebih rumit dari orang-orang yang hidupnya biasa-biasa aja, pajak yang mereka bayar untuk negara jelas-jelas gueeedeeee bener....Dan bla bla dia bercerita beli ini itu...duuuh norak bener kesannya. Dulu waktu di Ind ngga punya yah ? Sirik ? Ngga juga..tetapi untuk apa diceritakan, kita semua disini sama koq.

Nah begitulah cerita hari ini, berhubung mau belanja, sudah dulu yah...berteman memang mengasikkan, dan saya tetap bersyukur memikili teman-teman dari berbagai kalangan disini, tetapi sama-sama berasal dari Indonesia.

Jumat, 11 November 2011

Kaaaaaaaaaaangeeeeeeeennnnnnnnnnnnnnnnn !!!!!

Pagi ini bangun kepagian bener, jam 03.20..nyubuh amat yah, kayak yang mo kepasar ciroyom aja..hihihi..Inget dulu waktu masih di Bandung, kalo mo belanja ikan-ikan yang masih seger kudu bangun pagi-pagi, trus berbecek-becek di pasar ciroyom atau pasar andir.
Rasanya baru kemaren masih tinggal di Bandung, masih kemaren ikut latihan nyanyi buat pelayanan hari minggu di gereja, masih kemaren hunting makanan dengan sahabat dan temen-temen di mall ato malem-malem makan nasi uduk di jalan dr. Rajiman.

Iih beneran kangen sama suasana dulu, pulang latihan nyanyi, menuju sasaran warung-warung tenda pinggir jalan. Padahal mah ngga laper-laper amat, mata aja yang selalu laper liat makanan enak, trus nih idung kalo dah lewat daerah pasirkaliki ato daerah-daerah jejeran warung tenda koq selalu mengendus (duuh kyk herder aja) aja masakan nasi goreng kek, nasi uduk kek..ah Bandung ku sayang...wisata kulinernya emang bikin rindu.

Kangen juga sama temen-temen di departemen musik gereja tempat gw aktif...kangen sama guyonan mereka, sama ketawa mereja juga gosip ria...weits demen gosip ngga masuk surga loh. Semuanya lewat cepet bener. Gw liat foto-foto temen-temen di gereja yang berlibur bareng-bareng ke pangandaran, yang pelayanan bareng hari minggu, yang masih suka jalan kalo abis latihan....duuuh gw jauh bener tinggalnya dari mereka. Pengen bener nyanyi lagi, pengen bener ikutan liburan, heboh kayaknya tuh...
Pengen bener juga duduk dimall berjam-jam dengan sahabat-sahabat gw yang cantik (Elisabeth, Chrisna, Lissye, Livi). "Vi, kapan kita ke Ciater lagi, kapan kita jalan sama ko Liming malem-malem hanya untuk liat banci-banci cantik lagi yah ?".

Dulu sehabis pertemuan aktifis di gereja, pulangnya suka dianter Noldy...duuh gimana kabar tuh orang yah ? Lulus katanya sih udah, usahanya jalan tuh. Ngajar disekolah musik ? Masih ngga Dy ? Gw inget bantuin dia ngetik tugas kuliahnya, ampe malem-malem, curhat dan dinasehatin sama dia, gw inget minta diajarin maen keyboard (dia jago bener sih keyboard & piano, gitar, clarinet) tapi syaratnya dari dia cuman satu : belajar dari not balok dulu..duuh ribet amat belajar not yang meringkel-meringkel kayak toge, gagal deh...hehehe. Gitulah kalo minta diajarin maen alat musik sama guru musik......emang ngga punya bakat kali yah gw maen alat musik ? Maunya sih langsung belajar cepet gitu, ato mungkin perlu sajen tertentu..hahahah...dukun model apaan yah yg begini ?

Semua bikin gw kangen pisan.......gw sayang kalian teman-teman, tetap melayani TUHAN yah dengan talenta yang kalian punya.

Kring goes...



Sejak tinggal di Belanda, mau ngga mau saya harus juga bersepeda. Tadinya ngeri juga, walau disini ada jalur khusus buat sepeda, tapi yah tetep aja ngeri, soalnya motor pengantar pizza, ampun deh bener-bener kejar setoran, trus juga jalur disini sebelah kanan. Terakhir naik sepeda di Bandung yah saat masih SD, wuiiih lama bener. Gimana mau naik sepeda di Bandung, apalagi dijalan raya, digebas sama angkot deh nih nyawa.

Belanda emang negara yang penduduknya pemakai sepeda terbanyak di dunia. Pernah baca disalah satu majalah, katanya sih jumlah sepeda di Belanda lebih banyak dari jumlah penduduknya. Wow...minimal per orang punya 2 sepeda. Kemana-mana bakal liat orang naik sepeda, bahkan dikereta api, orang yang kerja dilain kota, mereka suka bawa sepeda masuk kereta api, tentunya bayar tiket lebih mahal dong, setelah mereka sampai distasiun kota tempat mereka kerja, ngga perlu lagi mereka naik trem atau bus, goes deh ampe tempat kerja. Bener-bener nyaman banget.
Irit dan sehat..gitu kan ? Apalagi kalo kerjanya dikota-kota besar kayak Amsterdam, kalau mereka naik mobil sendiri, duuh macet dijalan tol dijam-jam sibuk, trus cari tempat parkir yang susah, blom lagi bayar parkirnya muaaahal.

Ternyata naik sepeda mengasikkan. Banyak yang bisa diliat, apalagi kalau musim panas, lebih asik lagi, karena pemakai sepeda dijalan lebih banyak. Akhir minggu, ngga perlu cari hiburan yang mahal-mahal kayak ke bioskop, naek sepeda keliling-keliling, masuk desa-desa sambil liat rumah-rumah di desa yang bagus-bagus, gede-gede halamannya. Ngga bakalan diserempet angkot, halah mana ada angkot disini...hehehhe. Ngga bakalan diserempet mobil, lagian pengendara mobil mereka ngga akan tuh ambil jalur sepeda.

Saat ngerayain ultah pertama kali disini dengan siakang tersayang..hadiah dari dia...sepeda. Cerita kekeluarga di Bandung, sempet mereka ketawa..tetapi saat keponakan kesini, dia ketagihan naik sepeda. Setelah punya anak, jarang-jarang deh naik sepeda...tapi tetep...ngegoes sepeda ngangenin koq.

Rabu, 09 November 2011

Tetangga no. 14

Koq gw jadi inget tetangga gw yang di Alkmaar yah ? Hmmm salah satu perempuan ngga bahagia tuh orang. MasiH gregetan rupanya gw sama tuh orang.

Dia tinggal dengan pacarnya pas dibawah apartemen kami, no 14. Belom lama sejak gw tinggal disana, mereka tetangga baru yang pindahan saat gw hamil Marco, dua tahun lalu. Seperti orang-orang sini, sebagai tetangga yah kalo ketemu ditangga atau pas mau keluar, cuman say hello doang, ngga pernah lebih dari itu. Laen dengan tetangga-tetangga yang dah lama tinggal dilingkungan satu apartemen, penghuni lama cenderung lebih ramah.

Masalah timbul saat Marco dah bisa jalan...nih perempuan, yang katanya kerja sebagai guru disatu sekolah dasar, tiba-tiba datang sambil bawa kartu natal..tanpa basa basi, dia ngomong, kalau dia liburan natal 2 minggu, jadi dia pengen banget tidur ampe siang. Dia minta (ngasih perintah, kasarnya sih), Marco ngga jalan-jalan dikamar tidur, kebetulan kamar tidur Marco persis diatas kamar tidur mereka. Gubraaaak.....permintaan tak sopan macam apa ? Koq ngga ngerti sih gimana anak umur satu tahun, gimana mo ngelarang Marco biar ngga jalan sana lari sini..gile bener tuh perempuan.

Trus sekali waktu dia kirim surat, dia cerita malam itu dia dan pacarnya mau nonton konser Marco Borsato, jadi pasti dong pulang tengah malam..dan dia minta hal yang sama. Edaaan, rasanya gw pengen ambil piring trus tabok mulutnya dan otaknya pake tuh piring.
Ternyata dia tuh ngasih perintah ampir kesemua penghuni apartemen, suapay ngga ribut. Hmmm sang ratu mo tidur nyenyak rupanya. Dihutan sono, kalo mo tidur nyenyak dan ngga diganggu suara ribut dari musik kek, anak kecil kek, yang ngadain pesta ultah kek.

Gw tau itu setelah pindah kesini, dan sempet jalan-jalan kesana, ketemulah dengan tetangga yang laen. Satu tetangga yang sedang ngerayain ultah, tiba-tiba didatengin polisi...gile bener. Padahal dia dah kasih kartu buat seluruh tetangga dan minta ijin, krn dia mau ngadain pesta. Dan sapa yang lapor kalo ada pesta ??? Ya sapa lagi kalo bukan ratu yang tinggal di no.14. Malah ada tetangga yang baru punya bayi, sang papa sedang repot dengan kamar bayi, eh didatengin juga, katanya keributan dengan suara palu. Walah..padahal tuh ratu tinggalnya beda dinding, ngga sebelah-sebelahan dengan keluarga kecil itu, malah beda pintu masuk. Ex tetangga sebelah yang orang suriname, ternyata pernah punya masalah jg dengan dengan tuh ratu.

Ampun deh, kalo mo tenang beli rumah sono, jgn tinggal dilingkungan apartemen...namanya juga apartemen, yah begitulah. Sekali waktu tuh ratu kakinya patah, dia tereak-terak siang hari, mungkin karena kakinya yang dispalek sakit kali yah...gw yg ada dirumah, denger juga tereakan dia, sebodo amat...mo kakinya patah jadi 6 kek, 8 kek...tereak sono ampe suara abis. Toh gw mgga peduli. Tetangga sebelah gw yang kebetulan lagi ada dirumah, ngga kepengen juga tuh nengokin.

Bener-bener aneh tuh perempuan...kemana-mana masalah. Ngga bahagia bener hidupnya. Mungkin kudu hidup dengan bebek-bebek dan angsa-angsa ditaman, baru dia nyaman :-)

Minggu, 06 November 2011

Ik ben trots op jullie (saya bangga pada kalian).

Banyak cerita tentang hubungan mertua dan menantu yang tidak harmonis. Memang tidak mudah menerima seseorang menjadi bagian dari keluarga kita. Banyak hal yang harus sama-sama belajar untuk mengenal anggota baru dalam keluarga, mengenal pasangan dari anak kita, mengenal mama-papa dari pasangan kita. Bukan hal yang mudah.
Bentrokan sering kali terjadi, biasanya kebanyakan dengan mama mertua. Tetapi banyak pula yang memiliki hubungan yang baik-baik saja dengan mertua, bahkan bisa dikatakan asik-asik saja tuh. Malahan mama mertua bisa dijadikan tempat curhat, teman jalan dan shopping...waaah indahnya dunia.

Ada satu pertanyaan lucu yang menggambarkan bagaimana hubungan khususnya antara menantu perempuan dan ibu mertua yang tidak mudah. Begini pertanyaannya : Siapa perempuan paling berbahagia yang pernah ada di dunia ? Jawabannya : Hawa, istri dari Adam (manusia pertama di dunia), karena Hawa tidak memiliki mertua.

Saya juga pernah punya sedikit masalah dengan mama mertua..Tetapi semua berakhir dengan baik-baik saja. Bukan masalah yang heboh seperti banyak kisah yang saya dengar. Saya juga tidak pernah merasa ditindas oleh mama mertua, tidak pernah cekcok, tidak pernah keukeuh-keukeuhan...hanya sekidit masalah, dan tidak berlarut-larut. Puji TUHAN. Sampai saat ini hubungan kami sangat baik. Bahkan papa mertua saya mengatakan bahwa saya adalah anak perempuan dia yang terbaik..Hahahaha yah mereka memang tidak punya anak perempuan, dua anak perempuannya semua adalah menantu. Pada saat masalah kecil itu hadir, saya hanya bisa menjaga hati saya tidak menjadi marah, saya selalu berpikir dan mengingat bagaimana jasa mereka mendidik, menjaga, smua yang terbaik sebagai orangtua mereka berikan buat suami saya. Saya tetap berpikir, jika tidak ada mereka, maka suami sayapun tidak ada. Saya tetap menghargai mereka, saya tidak mau ada masalah yang timbul yang akhirnya hubungan mereka dengan suami saya menjadi tidak harmosis juga.
Saya bangga menjadi anak mereka, saya memiliki papa lagi, ayah kandung saya meninggal tahun 1996.

Tahun lalu, papa mertua saya sakit, hingga membuat dia lumpuh sebelah. Sampai saat ini dia duduk dikursi roda, dan benar benar tergantung pada mama. Saya melihat bagaimana kuatnya mama, bagaimana dia sendiri mengatasi stresnya karena memang tidak pernah mengurus orang cacat. Mama berikan semua waktunya untuk papa. Pernah sangking lelah atau terlalu banyak yang mama pikirkan, mama berteriak dan menangis hingga tetannga mereka pada datang. Mama tetap kuat sampai saat ini, walau dua kali sehari suster datang untuk membantu mengganti kateter, membantu papa naik ketempat tidur...tetapi selebihnya mama harus sendirian mengurus papa.
Mama begitu kuat..Mama bahkan tidak ingin merepotkan dua anaknya dan dua menantu. Mama berusaha untuk mengurus papa sekuat dan semampu mama. Papa pernah berkata pada saya..."mama sangat baik". Papa mengatakan itu sambil menangis. Saya tau papa merasa membebani mama, tetapi memang tidak ada pilihan buat papa.

Saya hanya bisa berdoa, agar papa bisa sembuh seperti dulu, mama diberi kekuatan extra untuk tetap kuat dan tabah. Saya menyayangi mama papa seperti orangtua saya sendiri.
"Mam, pap..ik ben trots op jullie".

Sabtu, 05 November 2011

KATA AJAIB.

Apa susahnya mengucapkan TERIMAKASIH ? Tidak sulit, tidak pula memerlukan biaya untuk mengatakannya. Tetapi ada beberapa orang yang sepertinya susah sekali untuk mengucapkan kata ajaib tersebut bila menerima pertolongan atau orang lain mengerjakan sesuatu untuk mereka, mungkin orang-orang tersebut berpikir..toh yang dilakukan si A tidak sesuatu yang fantastis, bukan hal yang terlalu penting..

Tetapi percayalah kata ajaib tersebut punya makna yang begitu besar, punya pengaruh yang begitu ajaib pula. Hanya dengan mengucapkan kata tersebut, kita membuat orang lain tersenyum, membuat hati orang lain gembira, membuat orang lain merasa begitu berguna buat sesama, dan banyak lagi. Tetapi dengan tidak mengucapkan kata tersebut untuk hal-hal yang orang lain lakukan buat kita (walau sekecil apapun yang mereka lakukan)..berakibat juga tidak baik untuk kita. Mereka akan memberi cap kepada kita..tidak tau berterimakasih, tidak beretiket, tidak tau sopan santun..dan masih banyak lagi deh.

Sekecil apapun yang dilakukan orang lain untuk menolong kita, sebaiknya tidak lupa kita mengucapkan TERIMAKASIH. Orang yang menolong kita belum tentu berharap kita melakukan hal yang sama untuk mereka bila suatu hari mereka butuh pertolongan, mereka tidak berharap kita bayar pertolongan mereka dengan uang atau bunga..misalnya...Tidak. Mereka iklas menolong kita..tetapi sebagai orang yang tidak hidup dihutan, hidup bertetangga, hidup bersosialisi dengan orang lain...apa salahnya kita menghargai pertolongan mereka. Dengan mengucapkan TERIMAKASIH, itu sudah membuat mereka senang.

Kalau sekali waktu kita menolong orang lain, misalnya seorang teman...lalu teman kita tidak mengucapkan kata ajaib itu..tentu kita akan berpikir hmm "aneh nih orang, sudah ditolong tapi tanpa bla-bla-bla, eh lewat begitu saja". Tentunya kita juga akan berpikir kalau teman kita itu orang yang tidak tau berterimaksih, tidak tau sopan santun...dan lain kali tentunya kita juga tidak mau menolong dia kembali. Apa kita mau seperti itu, apa kita mau jadi berpikir jelek tentang teman kita itu ?
Jika hal itu tidak mau terjadi, mulailah dari diri kita sendiri untuk tidak lupa mengucapkan terimasih buat orang-orang yang menolong kita, sekecil apapun yang mereka lakukan. Kita pernah sekolah bahkan banyak dari kita memiliki pendidikan tinggi, kita belajar sopan santun dari orangtua, juga dari lingkungan. Jangan bertindak seperti orang yang tidak berpendidikan, tidak beretiket...ingatlah...kita tidak tinggal dihutan sunyi sepi sendirian...kita butuh orang lain. Jadi taulah ber-TERIMAKASIH.

Jumat, 04 November 2011

Diskriminasi.

Dskriminasi..itu kata yang paling dibenci semua orang. Yah sapa juga yang mau dapat perlakukan di diskriminasi kan ? Ngga ada yang mau, apalagi kalau hal itu menyangkut ras..hadooh bisa perang dunia ke 3 terjadi.

Diskriminasi terjadi dimana-mana. Semua bangsa menganggap bahwa bangsanya yang terbaik, sukunya yang terbaik, agamanya yang terbaik.
Kalau membaca surat kabar kita..duuh serasa diskriminasi hanya dilakukan oleh orang-orang kulit putih. Ngaca dong teman-teman...
Apa di Ind tercinta tidak ada diskriminasi ?? Sama saja. Lebih buruk dari yang orang-orang kulit putih lakukan ? Tidak tau juga..tetapi disriminasi tetaplah diskriminasi.
Coba lihat tarif masuk didaerah-daerah wisata di Ind..untuk orang asing cenderung lebih mahal. Pembuatan dokumen-dokumen penting di Ind..bukan hal rahasia lagi bila orang-orang China membayar lebih mahal dari tarif untuk orang pribumi. Padahal mereka juga warga negara Indonesia, mereka lahir di Indonesia, bahkan kebanyakan dari mereka hanya tau tentang negri China dari televisi, majalah, internet. Ini juga kan diskriminasi.

Bagaimana dengan teman-teman WNI di Belanda, apakah kalian juga pernah mendapat perlakuan tidak adil begitu karena kita sebagai pendatang disini ? Jangan kecewa, jangan marah...karena mungkin saat kita masih di Ind, kita juga pernah mendiskriminasikan orang lain yang tidak sama dengan kita (suku, agama, ras).

Memang tidak enak...memang sakit hati...tetapi bagaimanapun TUHAN yang menciptakan kita ada dipihak kita jika kita tidak melakukan kesalahan.

Rabu, 02 November 2011

Cerita ttg nyamuk.

Ternyata oh ternyata di Belanda juga ada nyamuk toh....


Waktu tinggal di Alkmaar selama 3 tahun, sama sekali nggak pernah saya liat nyamuk sliwar sliwer seenak udelnya (nyamuk punya udel gitu ?). Sama sekali...ngga pernah liat. Menurut mertua, kalo masuk musim panas, tuh pasukan nyamuk beserta jendral-jendralnya datang juga menduduki Belanda. Jujur..nggak percaya, lah emang nggak pernah liat mereka terbang wira wiri sambil bunyiin terompetnya yang "ngiung-ngiung". Pokoknya merdeka bener deh hidup saya dr nyamuk...waktu tinggal di Bandung, yaah maklum aja Bandung kan adanya diwilayah Ind (semua jg tau koq), negara tropis..pastilah pasukan nyamuk berpleton-pleton ada disana dengan memakai seragam yang beraneka macem jenisnya, seperti nyamuk malaria, nyamuk demam berdarah, nyamuk nakal, nyamuk pers...hahahhaha. Pokoknya tiada hari lewat tanpa baygon deh. Disini mo beli baygon dimana??? Lah warung aja ngga ada, supermarket ? ngga jualan baygon.


Trus setelah pindah kerumah ini, walah terkaget-kaget....nyamuk-nyamuk itu berseliweran dengan bebas merdekanya. Gileeeee...pindah rumah bonusnya nyamuk.


Yang herannya tuh nyamuk susah amat ditinjunya..yeeee emang Mike Tyson...bener-bener susah deh ngebunuhnya, cepet bener mereka geraknya. Keheranan berikutnya, dulu waktu di Bandung kalo mulai masuk musim hujan, horeeeeeee nyamuk mulai berkurang, malah kadang kalo dah lumayan dingin, entah kemana tuh nyamuk-nyamuk ngibritnya. Tapi disini...masuk musim gugur, mulai dingin, hujan, angin yg kenceng..lah koq nyamuk-nyamuk masih ada yah. Masih terbang wira wiri seenak udelnya (udel nyamuk sebelah mananya sih ?). Apa nyamuk-nyamuk itu pake syal-kupluk-sarung tangan-jaket tebel-kaos kaki juga, yang bikin mereka tetap hangat, jadi mereka masih tetep aja bisa sliwar sliwer ???


Waktu masih musim panas tahun ini, diberitain ditelevisi kalo tahun ini populasi nyamuk bertambah banyak di Belanda, diakibatkan taneman-taneman, sayuran, buah-buahan yg diimpor dari negara-negara tropis menempel juga telur-telur nyamuk disana..nah trus musim panas tahun ini malah kebanyakan hujan daripada panasnya deh, jadi aja ada genangan-genangan air tempat yang asik buat nyamuk nitip telur-telurnya juga.


Duh kirain hidup saya dah bebas dari nyamuk...ternyata oh ternyata, nyamuk emang ada dimana-mana.

Selasa, 01 November 2011

Tak pernah puas, itu intinya.

Sebagai perempuan sama seperti kebanyakan perempuan diseluruh dunia, saya juga suka shopping, suka belanja, suka lihat-lihat model terbaru dari baju - tas - sepatu. Dan sejak tinggal disini, saya sangat suka melihat jaket...berhubung disini punya 4 musim. Saya kadang bertanya, setelah sayang membeli sesuatu apakah ada perasaan puas ? Cukup dipakai sampai benda itu rusak ? Ternyata tidak pernah puas. Setiap pergantian musim, ada saja alasan saya untuk membeli sepatu baru, kadang-kadang tas baru. Kalau membeli jaket...yah tanpa melihat musim, apalagi jika sudah masuk musim dingin..hmmm koleksi jaket saya akan bertambah.


Begitulah perempuan ??? Wah tidak tau juga. Saya sedang ingin membeli sebuah tas, tapi setelah dipikir-pikir..apa untungnya ? apakah puas ?? Mungkin hanya beberapa bulan dan kembali ada keinginan untuk membeli tas yang lain.


Saya mencoba untuk tidak membelinya, saya mencoba untuk bisa berpikir bijaksana *halah bahasanya*. Karena memang saya tidak akan pernah merasa puas.


Saya ingat pertanyaan suami teman saya..."mengapa perempuan tidak pernah bisa puas dengan hanya memiliki sepasang sepatu, padahal rak sepatu sudah penuh dengan berbagai model sepatu perempuan ?" Nah pertanyaan itu sekarang saya patri dalam pikiran saya, bukan untuk apa-apa..saya tidak ingin hanya lapar mata, saya tidak ingin melihat orang lain punya asesoris baru, lalu saya juga harus punya. Tidak ada gunanya.


Mudah-mudahan saya bisa menahan keinginan shopping yang tidak ada gunanya sama sekali, hanya menghabiskan uang untuk keinginan belanja saja.