Senin, 22 Februari 2010

Hati yang pahit.

Coretan ini pernah saya bagikan buat temen-temen di multiply, tanggal 22 Juni 2009.
Beginilah isi dari coretan ini:

Terkadang orang yang mengalami kepahitan dalam hidupnya, hatinya juga akan terasa pahit. Diibaratkan dengan air, bila sumber airnya pahit, maka akan seluruh air itu terasa pahit. Begitu juga dengan hati. Cenderung orang yang mengalami kepahitan dalam hidupnya memiliki kata-kata yang tajam, sinis, menyalahkan orang lain atau bahkan iri hati dengan keadaan orang lain yang dia anggap lebih berhasil. Seringkali orang-orang seperti ini tidak memiliki hubungan persahabatan yang bisa dikatakan langgeng, yah mungkin hanya beberapa tahun saja. Lalu bubar deh. Kadang-kadang juga orang-orang seperti ini memiliki keinginan tahuan tentang kehidupan orang lain (walau dia tidak kenal) sangat besar. Otak manusia itu kecil, bagaimana bisa menampung persoalan orang lain begitu banyak dengan mencari tahu perihal orang lain apalagi orang tersebut tidak dikenal...waah sungguh-sungguh tidak ada kerjaan atau kekurangan teman ? Sepertinya kalau orang lain mengalami musibah atau mengalami kegagalan hidup, sang iri hati ini akan sangat bahagia, tidak perduli yang mengalami itu masih ada hubungan darah atau bahkan orang yang tidak dikenal.
Seringkali juga orang-orang seperti ini tidak pernah merasa bersalah. Bahkan cengderung ingin mendikte orang lain. Dia ingin orang lain juga harus seperti dia, misalkan bekerja keras karena yah memang dia harus bekerja keras untuk menghidupi keluarganya, sementara orang lain mungkin hanya sebagai ibu rumah tangga atau bahkan memiliki kenyamanan hidup yang lebih baik tanpa bekerja keras. Orang-orang seperti ini akan merasa marah jika orang lain memiliki hidup yang nyaman tanpa harus bekerja keras seperti dia. Menjengkelkan bukan???? Setiap orang atau setiap keluarga punya prioritas sendiri. Karena kita memang tidak tau apa kebutuhan mereka. Tetapi orang-orang seperti ini memang tidak mau mengerti, maaf kata...dablek.....Kadang orang lain harus menceritakan alasan berulang-ulang kali mengapa mereka tidak melakukan hal yang sama seperti yang dialami oleh orang yang kepahitan ini. Tetapi dia (hati yang pahit) akan terus berusaha mendikte, agar sekali waktu orang-orang ini juga harus berusaha sama kerasnya dengan dia. Memangnya siapa dia ???
Kita harus menghormati keputusan orang lain, jangan memandang orang lain dari kacamata kita sendiri. Jika kita mengalami kepahitan dalam hidup, mungkin kita memang salah jalan, salah memilih...jadi jangan menganggap orang lain juga harus memiliki kasus seperti kita. Jangan ikut campur urusan orang lain. Kalau kita melihat orang lain, teman, saudara atau sahabat memiliki hidup lebih nyaman dari kita, yah kita ikut bersyukur, kita ikut senang. Tetapi jangan berusaha mendikte dan ikut masuk dalam ruang pribadi mereka. Coba kita lihat lagi kebelakang, apa yang menyebabkan hidup kita gagal ? Jangan selalu menyalahkan orang lain karena kegagalan kita, tetapi kegagalan lebih banyak disebabkan oleh diri kita sendiri. Kisah hidup setiap orang berlainan, jika kita ingin bahagia, yah kita sendiri yang harus mengusahakan kebahagiaan kita bukan orang lain. Mengucap syukur dengan apa yang kita miliki hari ini. Jangan memiliki kata-kata yang bodoh atau tajam, karena setiap orang tidak akan menyukai hal ini. Kalau mau berkata-kata coba pikirkan lagi. Jangan menganggap diri tidak pernah bersalah. Akui kesalahan dimasa silam yang pernah diambil, buang iri hati. Setiap orang punya rejekinya masing-masing, asal tidak salah melangkah. Jangan karena kata-kata kita hubungan persaudaraan atau pertemanan rusak dan runyam. Karena kata-kata yang pahit itu terwujud dari hati yang juga pahit. Jangan sampai saudara atau teman mengatakan : kita tidak perlu lagi ada kontak. Ingat : mencari teman itu mudah tetapi mempertahankan hubungan baik itu harus dibina dengan baik pula, tidak dengan iri hati, dan kata-kata bodoh yang tajam. Apalagi dengan saudara....kita patut merasa bahagia jika saudara kita berhasil hidupnya, jangan iri hati. Karena jika saudara kita memiliki kenyamanan hidup, toh dilain waktu dia tidak akan pernah menyusahkan kita, bahkan mungkin malah membantu kita. Coba jika saudara kita mengalami kesulitan hidup, bukankah hati kita juga pedih, kita akan berusaha membantu dia, walaupun pada kenyataannya kita juga masih membutuhkan banyak biaya untuk keluarga kita sendiri. Bagaimana hati kita bisa bahagia jika saudara kita tidak mampu membeli 1 kg beras ?
Iri hati tidak membuat hidup kita nyaman. Setiap orang pernah gagal, tetapi bukan berarti orang yang gagal harus iri hati dan marah dengan keadaan orang lain yang memiliki hidup nyaman. Satu lagi : jangan suka menghina orang lain, karena kita tidak tau bagaimana hari depan kita. Jangan sampai orang lain mencap kita : orang sakit jiwa...karena kita selalu ikut campur urusan orang lain dan iri hati. Sekali lagi : Hormati keputusan yang diambil orang lain, tidak ada orang suka bila ada orang luar yang ikut campur dalam urusan pribadinya.
Itu saja yang pengen dibagi hari ini.....kalau ada kata-kata yang salah yah maaf-maaf kata....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar