Kamis, 24 Mei 2012

Hidup bertetangga.

Saat datang ke Belanda, sempat terheran-heran dengan kehidupan disini. Suami bertahun-tahun tinggal di apartemen kecil dekat dengan pusat kota. Yang membuat saya terheran-heran sekaligus bingung, suami sama sekali tidak mengetahui nama pasangan orang Suriname yang tinggal bersebelahan...walah..koq bisa yah, itu pikir saya. Menjalani hari-hari dengan tinggal di apartemen, baru saya mengetahui jelas..bagaimana bisa kontak dengan tetangga yang ketemunya jarang-jarang. Beruntung kalau sama-sama bertemu dipintu masuk apartemen, jadi bisa sedikit saling menyapa..selebihnya ? Sama sekali tidak saling tau bagaimana kehidupan mereka. Kadang saya berpikir asik dan nyaman juga, karena tidak seperti di Indonesia yang urusan dalam "kulkas" keluarga bisa menjadi bahan omongan tetangga kanan kiri. Tetapi yang tidak buat saya nyaman, memang benar-benar hidup mereka itu hanya untuk bekerja-bekerja dan bekerja..pulang ke rumah hanya untuk beristirahat, mereka tidak sempat mencari tau (karena memang mereka tidak ingin tau) kehidupan tetangga mereka, bahkan hal terkecil sekalipun, nama tetangga terdekat, yang sama sekali mereka tidak tau. Jadi kalau saling menyapa, mereka hanya menyebut "buurman dan buurvrouw (tetangga laki-laki dan tetangga perempuan) kepada tetangga-tetangga mereka...Hahahaha..kedengarannya lucu, tetapi buat mereka yah cukup sampai disitu saja. Apa ada keributan antar tetangga disini ? Ada..tetap ada....aneh yah ? Mereka jarang bertemu tetapi bisa ribut. Persoalan sepele, misalnya tetangga menyetel radio keras-keras ditengah malam, bahkan anak kecil seusia anak saya yang saat itu berusia belum 2 tahun berjalan dikamarnya yang persis kamar tidur Marco diatas kamar tidur tetangga dibawah bisa membuat tetangga dibawah kalang kabut sewotnya..Hhihihihih..sampai kami dikirim surat oleh tetangga dibawah yang mengatakan bahwa dia akan nonton konser musik dan akan pulang tengah malam, dia ingin tidur nyenyak sampai siang bolong, dia berharap Marco tidak berjalan-jalan dikamar tidur sendiri..kamar tidur Marco loh bukan kamar tidur itu tetangga. Kami saat itu benar-benar menahan diri, tetapi beberapa tetangga yang juga mengalami hal tidak enak dengan tetangga bawah kami mengatakan bahwa tetangga bawah kami itu sebagai orang tidak normal....Hmm entah bagaimana sekarang hubungan dia dengan penghuni baru di apartemen bekas kami tinggal...

Kadang saya emosi juga, beberapa kali dia berpesan agar Marco jangan berjalan-jalan dikamar tidur, karena benar-benar langkah kaki Marco yang kecil itu mengganggu tidurnya. Perempuan yang tidak bahagia, urusan dia mau tidur nyenyak saja, dia berlaku bak seorang ratu..."shuuutttt jangan ribut yah para tetangga, soalnya saya mau tidur nyenyak". Beberapa orang mengatakan, lebih baik itu perempuan pindah tempat tinggal, seharusnya dia tau bagaimana tinggal dilingkungan apartemen. Begitu egoisnya orang Belanda yang satu ini..sekali waktu dia terkilir kakinya dan harus dibalur perban, mungkin saat itu kakinya kesakitan sekali, siang hari..dia berteriak-teriak dan menangis keras...dan tak ada satu orangpun yang datang menolong. Saya ingin menolong, tetapi mengingat bagaimana kelakuannya, saya tidak datang, biar saja dia kesakitan, toh dia bisa telpon tim penolong dari rumah sakit. Kalau kita di Indonesia misalkan tetangga kita kena musibah, dan kita tidak perduli, kita akan jadi bahan omongan tetangga yang lain, juga hati kita terkadang bahkan seringkali merasa tidak enak jika tidak membantu, padahal kita tau tetangga kita itu butuh pertolongan. Disini lain sekali, kita tidak perlu merasa tidak enak hati, dan tidak ada tetangga yang membicarakan ketidak mauan kita untuk menolong, sama sekali tidak akan terjadi...semua akan masing-masing, dan buat mereka apa yang terjadi dengan tetangga dekat bukan urusan mereka. Segitunya yah...


Begitulah sebagian kecil kehidupan disini, kadang aneh, kadang menyenangkan, tetapi sama juga ada hal-hal yang menyebalkan juga.

Rabu, 23 Mei 2012

Cerita di pojok Den Haag...

Beberapa hari yang lalu gw berangkat ke Den Haag, menuju KBRI untuk urusan perpanjang paspor yang hampir habis tanggal 16 Juni mendatang. Menunggu gilirans ambil mengobrol dengan seorang ibu yang akan pulang ke Indonesia hari sabtu ini...cerita ngalor ngidul tentang kehidupan di Belanda. Dan ibu itu bercerita pulalah, dia tingga di Belanda ini hanya dengan suami, sementara anak-anaknya (gw ngga tanya berapa jumlah anaknya) tinggal di Indonesia. Anak-anaknya pernah bersama tinggal di Belanda, tetapi karena ibu (sebut saja ibu Utrecht, karena beliau tingga di Utrecht) dan suami melihat bagaimana kehidupan di Belanda yang banyak orang tidak mengenal TUHAN atau beragama, jadi mereka memutuskan mengembalikan anak-anaknya ke Indonesia. Setiap enam bulan sekali ibu Utrecht kembali ke Indonesia untuk menengok anak-anaknya yang berusia masih dibawah 18 tahun.

Kalau melihat dari sisi kehidupan disini yang banyak orang tidak perduli pada TUHAN, memang pendidikan mengenal TUHAN itu awalnya dari dalam rumah, orangtua yang mengenalkan bagaimana untuk percaya pada TUHAN, dengan tentunya agama yang dianut oleh orangtua. Tetapi sebagai sama-sama seorang ibu, gw mikir..duuh koq tega yah berjauhan sama anak-anak, apalagi mereka masih dalam pertumbuhan. TUHAN ada dimana-mana, TUHAN bisa diajak komunikasi dimanapun kita berada. TUHAN melihat semua. Jujur aja, gw sih ogah berjauhan sama anak gw, apalagi mengatas namakan agama. Gw percaya TUHAN yang gw sembah dan gw percaya sanggup melindungi anak gw dari pergaulan disini. Uang bisa dicari, tetapi kebersamaan dengan anak hanya waktu yang menentukan. Gw ngga mau kehilangan momen dari pertumbuhan anak gw. Okelah kalau di Indonesia anak ibu Utrecht ini diasuh dan tinggal dengan oma-opanya atau dengan keluarga terdekat...tetapi kayaknya gimana gitu..itu kan anak-anak dia, masa sih harus kakak, adik atau orangtua dari ibu Utrecht ini yang merawat anak-anaknya.....Gw sampe situ ngga habis pikir. Berapa lama anak bersama orang tua ? 18, 20, 25 tahun ? Yah itupun kalau qt sebagai orangtua diberi umur panjang dan masih sanggup mengantar anak-anak kita sampai jenjang pernikahan....

Buat gw, anak gw tetap harus ditangan gw, gw ngga mau mami gw atau mertua gw yang merawat anak gw..bener-bener ga adil banget. Lah orang tua n mertua gw kan sudah cukup dong merawat gw dan laki gw sampe akhirnya kita dipertemukan dan menikah..walopun laki gw dari dia umur 23 tahun dah bener-bener mandiri, sewa tempat tinggal sendiri. Kapan dong orangtua qt bisa santai dan menikmati hari tua kalo masih harus juga mengurus cucu-cucunya ?

Apa sih yang ada diotak ibu ini ? Kalaupun pendidikan agama kenceng diterapin dirumah, bisa aja anak tuh karena pergaulan trus melenceng ? Sapa yang bisa nolong ? TUHAN...nah TUHANnya berdiam dimana ? Di Indonesia ? Hadooohhhh pendidikan agama bisa didapat juga di Belanda, ngga perlu jauh-jauh dipulangin ke Indonesia..TUHAN mengerti koq, TUHAN siap bantu...apalagi anak-anak adalah anugrah TUHAN. Masa sih TUHAN ngga sanggup nolong ?
Rencana ibu Utrecht ini akan menarik anak-anaknya kembali ke Belanda bila mereka cukup umur. Berapa tahun lagi baru mereka bisa berkumpul bersama ?

Sungguhan, gw ngga ngerti.

Minggu, 20 Mei 2012

:-D Eindelijk....

Op 13 maart 2012 volgde ik weer staatexamen, ik moest LUISTEREN examen doen, waarvoor ik nog niet was geslaagd. Ik was gefrustreerd, want ik heb het al 5 keer  gedaan. Ik wist niet wat ik moest doen. Mijn man zei, "gewoon doen". Niemand kan mij helpen...Natuurlijk.. Ik antwoordde alle vragen, maar ik wist niet of mijn antwoordden goed of fout waren.

Ik vertelde aan mijn man over mijn vrienden, die ook staatexamen moesten doen. Zij hebben maximaal 2 keer examen gedaan en geslaagd. Mijn man zei altijd, dat ik niet naar iemand anders moest kijken.
Mijn man en mijn zoontje brachten me naar examen locatie in Amsterdam en toen ik de auto wilde uitstappen, zei mijn man, "succes, lieverd, ik weet dat je de best kan doen".
Ik moest 40 vragen snel antwoorden. Een paar vragen kon ik goed antwoorden, maar echt ik wist het niet. Ik deed de best, die ik het kon.

Na mijn examen afgelopen, haalde mijn man mij terug. Ik wilde niet veel praten over examen. Hopeloos L
Daarna moest ik ongeveer 6 weken wachten. Vijfde week na examen, zat ik achter computer, probeerde ik web site van Ib Groep open. Ik drukte uitslaag examen, ik tipte mijn kandidaat nummer…en….hoeraaaaaa..eindelijk..ik ben geslaagd….Ik belde aan mijn man, ik vertelde over mijn uitslaag examen, maar mijn man kon niet verstaand omdat ik huilde.

Dank U wel God….toch ik heb mijn NT2 1 gehaald. Ik ben erg blij.

 

Sabtu, 28 April 2012

Makin mahal bagi imigran...

Beberapa waktu yang lalu seorang teman memajang berita di Facebook tentang visa menetap di Belanda ini. Isi berita membuat mulut gw melongo gede deh, untung ngga ada lalet disini. Biaya visa mvv makin mahal, berkisar 1250 euro. Dan yang lebih mengejutkan lagi, peraturan itu akan berlaku per Juli 2012, juga dengan kesulitan yang makin mencekam..yaitu, pasangan yang blom menikah dengan sipemberi sponsor/penanggung jawab yg biasanya adalah pacar/tunangan tidak dapat mengajukan permintaan visa mvv ini..Waaah rupanya makin kenceng aja pembatasan imigran masuk dan tinggal di Holland. Maklum aja Belanda kan negara kecil, jumlah pendatang setiap hari menurut data mereka ribuan yang masuk sini.
Mengapa harus sudah menikah ? Sepertinya masih banyak pendatang yang memanfaatkan pasangannya yg orang Belanda/orang yang tinggal di belanda hanya sebagai batu loncatan saja. Jadi tentu saja pemerintah disini melindungi hak-hak warga negaranya dong, mereka ngga mau orang-orang Belanda hny jadi batu loncatan...lalu para imigran yang embel-embel sebagai pacar/tunangan setelah mengantongi visa mvv ini akan berkata dengan manisnya kepada sang penanggung jawab "doei schatje, dank je wel voor alles regelen die je voor me hebt gezorg". Mungkin begitu.....

Tetapi kembali kepikiran sederhana gw..apapun undang-undang yang berlaku dan sesulit apapun itu..bila TUHAN sudah menjodohkan satu pasangan, pasti DIA juga akan memberi jalan keluar supaya pasangan tersebut bisa bersatu sampai kakek nenek. Mengenai pendatang yang hanya menggunakan pasangannya disini sebagai batu loncatan/pembuka jalan untuk visa mvv ditangan..suatu hari nanti ada saatnya kalian akan memetik buah busuk yang kalian tanam dr pohon yang busuk.

Senin, 12 Maret 2012

Dunia ke 3=melahirkan karakter matre ?

Hari Sabtu minggu lalu, siakang libur, jadi jalan-jalan deh ke Alkmaar...rencana mau ke toko tropica beli kangkung, hmm ternyata kangkungnya kuyus kurang gizi, trus mahal pula..amit-amit deh. Ngga jadi beli, akhirnya kembali kecentrum Alkmaar, cari yang dicari..hehehe. Eh ketemu dengan kenalan kami. Ngobrol-ngobrol dipinggir jalan..iyalah dipinggir jalan, ngalor ngidul, akhirnya dia bercerita tentang salah satu kenalan kami yang menjadi sahabat dari anaknya. Nah ini orang sebut aja namanya Jemmi, dia menikah dengan cewe asia, deket-deket Indonesia deh, masih di wilayah Asean. Mereka dah punya 1 anak laki-laki, usia sekitar 5 tahunan gitu. Mereka sering ribut, dan akhirnya Jemmi curhat dalem banget sama anak ini nyonya. Jemmi bercerita bahwa istrinya bener-bener selalu melihat "keluar dan keatas". Jadi istrinya selalu ingin barang-barang yang orang lain juga miliki..ingin sebuah Ipad saja sampe ribut seminggu penuh, karena Jemmi tidak menyetujui, pendapat Jemmi untuk apa Ipad hanya untuk berinternet ria disetiap waktu, toh dirumah ada laptop ada juga komputer. Tapi sang istri keukeuh sureukeuh karena teman-temannya sesama negara di Holland raya ini memiliki juga benda tersebut. Akhirnya tanpa setau sang suami, siistri membeli Ipad. Lalu sahabat siistri membeli televisi yang super tipis, yang lagi ngetrend deh..dan cerita tetap sama...meminta televisi dirumah juga berganti seperti televisi sahabatnya. Pusing kepala deh Jemmi....
Yang lebih parah lagi....orangtua Jemmi ingin mengundang ortu siistri untuk berlibur musim panas di Holland selama 3 bulan. Semua biaya mama-papanya ditanggung oleh ortunya Jemmi. Siistri ngotot, karena sang papa duduk dikursi roda, jadi harus ada kakaknya yang ikut serta untuk mendampingi mama-papanya, alasan klise sang mama tidak sanggup hanya sendiri mendampingi papanya. Walah...Jemmi tentu sewot dong, kata Jemmi, siapa yang mau menanggung tiket untuk 3 orang ? Toh ortunya Jemmi hanya mengundang mama-papanya doang, tidak mengundang kakaknya sekalian. Ortunya Jemmi hanya sanggup mengundang 2 orang. Tapi siistri keukeuh juga kalau kakaknya harus mendampingi ortunya ke Holland, dan Jemmi harus cerita pada ortunya kalau tidak mungkin mama-papa siistri hanya berdua datang ke Holland, Jemmi harus bisa meyakinkan ortunya kalau kakaknya juga bisa diundang kesini. Gileeee...tuh cewe, bukannya terimakasih mertuanya mau mengundang ortunya ke Holland, secara gratis loh..eh malah minta lebih. Kalo kata orang Indonesia sih, udah dikasih hati minta jantung.....

Dan siakang akhirnya buka mulut dirumah, dia sering mendengar perempuan-perempuan yang berasal dari negara-negara dunia ke 3 matreliatis, pengen hidup glamor setelah menikah dengan orang Belanda atau hanya memanfaatkan uang pasangan Belandanya saja untuk merubah nasib mereka disini. Wadoooh......jadi malu juga, soalnya kan gw juga berasal dari negara dunia ke 3 itu loh....

Banyak juga perempuan-perempuan begitu rupanya...

Minggu, 11 Maret 2012

Tutup lagi deh FB-nya.

Kembali saya bosen dengan FACEBOOK, akhirnya semalam akun di-nonaktif-kan..entah sampe kapan, mungkin hanya sehari dua hari, seminggu dua minggu, atau bahkan berbulan-bulan di"tutup". Awalnya sih saya merasa jengah melihat foto-foto dari orang-orang yang kesannya pamer kehidupan disini (begonya saya..kenapa saya liat yah foto-foto itu, apalagi dipajang hanya satu foto, yah tentunya saya liat kalo buka FB, lah foto itu kan masuk dong kehalaman muka), memasang foto barang apa saja yang mereka beli...tentunya bukan barang yang seharga 5 ribu perak dong...barang-barang yang tentunya tidak semua orang sanggup membelinya. Memang itu hak mereka, dan mereka juga membeli barang-0barang itu memakai uang sendiri, mungkin juga satu kebanggan buat mereka, yang dulu ngga pernah punya tuh barang nah sekarang sanggup membelinya. Kalo melihat foto-foto masakan, khususnya masakan Indonesia..wiih rasanya seneng banget, apalagi kalo disertai resepnya....Makasih yah buat yang berbagi foto-foto masakan hasil dapur sendiri apalagi disertai resepnya..makasih banget.
Saya terlahir dari keluarga yang sederhana, untuk membeli sebuah barang mahal tentunya tidak mampu. Disini setelah saya menikah, saya memiliki semua..standar orang sini tentunya..tidak berlebih, semua standar saja, seperti orang sini kebanyakan miliki. Saya melihat kehidupan orang qt yang di Indonesia masih banyak yang dibawah garis kemiskinan, sementara disini hidup orang Ind kebanyakan (kayaknya sih begitu) sudah bisa dikatakan "mewah" oleh orang Ind yang tinggal di Ind. Untuk apa memajang barang-barang mewah yang qt beli, hidup mewah bukan jaminan hati senang koq. Memiliki benda-benda bermerk, memiliki alat komunikasi super canggih, atau apa saja yang sebagian orang qt di Ind tidak sanggup membelinya toh tidak harus bertengger di FACEBOOK. Apa maksudnya sih ? Saya ngga tau bagaimana tanggapan teman-teman, keluarga mereka di Ind melihat foto-foto itu ? Buat saya sih itu "PAMER". Diatas langit masih ada langit.

Lalu saya disini juga tidak memiliki banyak teman, ngga gaul banget...waktu saya habis untuk menjadi mama yang baik buat Marco, jagoan kecil saya, juga menjadi istri yang baik untuk akang saya terkasih. Saya memiliki beberapa teman yang saya kenal awal-awalnya juga dari dunia maya dan akhirnya bisa ketemuan didunia nyata. Tentunya dengan jarang bertemu muka, hanya komunikasi lewat FACEBOOK..saya tidak mengenal karakter mereka satu persatu dengan baik...saya bersyukur dengan memiliki teman yang bisa diitung dengan jari tangan saja. Saya mengerti keterbatasan jarak juga waktu untuk bertemu mereka, jadi saya pikir dengan jumlah teman yang sedikit itu saya harus tetep menjaga hubungan baik..tidak perlu terlalu tau kehidupan mereka masing-masing, tidak perlu memahami karakter mereka satu persatu...dengan menjadi teman yang bisa diajak haha hihi, bisa diajak berbagi informasi, bisa diajak ngobrol yang asik-asik, buat saya sudah cukup..apalagi bisa saling membantu, itu tentu sangat diperlukan dong, karena saya dan mereka sama-sama pendatang dinegri asing ini...
Untuk bergaul dengan orang Londo asli, emang menyenangkan, karena bisa memperlancar bahasa Belanda saya...tetapi orang Londo sendiri rata-rata suami istri sibuk kerja....yah sama aja untuk ketemu mereka emang ngga hari ini janjian ketemu bisa langsung ketemu...sama aja...tetapi emang sih lebih nyaman kalo bergaul dengan org Indonesia sendiri...bahasa sama, jenis makanan/jajanan bisa terbilang sama deh....
Emang sih menjaga pertemanan didunia nyata lebih sensi deh drpd didunia maya...gitu pemikiran saya...jadi yah...bersyukur banget punya temen.

Kembali ke FACEBOOK...jujur saat ini emang saya lagi bosen banget.

Kamis, 01 Maret 2012

Gw sedang berusaha..



Pagi ini sambil minum kopi koq keingetan dah lama ngga "nengok" tulisan-tulisan gw disini yah, dah lama ngga ngetik kata-kata disini. Apa yah yang mau diceritain ?

Oke soal kerja..yah K E R J A.
Teman-teman disini mereka dah dapet kerja walopun tugas utama mereka sebagai ibu rumah tangga tetep dijalanin dong. Gw ? Tetep juga jadi ibu rumah tangga, tapi ngga kerja diluar rumah, pyur deh ngurus Marco dan rumah...juga suami dong diurusin..
Ceritanya karena bosen dengan gitu-gitu aja kegiatan sehari-hari, gw serasa dingetin bahwa gw tuh bisa berkarya juga..cieeee....Gw mulai deh tongkrongin youtube, biasanya kan tempat gw duduk-duduk sambil cekaka cekikik yah diwarung Facebook, sekarang gw pindah warung dulu deh, gw mau kembangin kebisa gw..gw belajar nge-breien. Gw ngga tau bahasa Indonesianya apa sih..pokoknya itu tuh menyulam yang pake dua "sumpit". Dulu pernah diajarin tante gw, adik papi gw yang saat itu berlibur ke Ind. Trus lupa lagi deh, beberapa tahun lalu juga pernah diajarin juga sama mertua..yiaaah kalo mertua ngga duduk disebelah gw, bubar deh tuh rajutan. Gw emang hobi bener ngerajut, dari zaman gw masih duduk di sekolah dasar. Tapi rajutan yang gw buat hanya memakai satu "sumpit"..kalo bhs Inggrisnya..Crochet. Gw pengen juga bisa nge-breien, gw liat disini breien lebih ngetop daripada hakken (crochet). Gw duduk manis depan komputer, terimakasih sama youtube..semua bisa dipelajari dari sana. Dan gw berhasil bikin syal juga muts (kupluk). Seneng banget. Gw ngga berhenti sampe distu aja, gw belajar bikin sepatu bayi dari hakken, akhirnya...gw pengen juga punya uang sendiri, hasil kerja sendiri seperti temen-temen yang lain. Gw belajar bikin anting dan bros dari hakken. Gw emang berniat menjual hasil tangan gw....

Hasilnya gw dah bikin banyak anting, belum banyak pembeli, pesenan baru satu...tapi gw tetep semangat. Gw hanya percaya TUHAN memberi bakat untuk setiap orang supaya dengan bakat itu orang bisa berusaha hidup. Gw percaya, berkat TUHAN berlimpah untuk orang-orang yang mau berusaha, TUHAN tidak suka orang malas. Gw juga percaya, manusia dan TUHAN itu sebenernya satu team yang solid...manusia yang berusaha kenceng dan TUHAN yang akan lakukan bagianNYA. Kadang semangat gw surut, gw mikir...koq lom ada yang berminat...tetapi sahabat gw tersayang, Elisabeth Agnes..mengatakan "apa yang ada ditanganmu, itu yang akan jadi emas". Dan yang ada ditangan gw sekarang yaitu talenta gw, nge-brein dan nge-hakken. Yah...gw tetep berkarya, gw cari model-model yang menarik, gw punya beberapa rencana juga yang belom gw kerjain...gw percaya banget, gw berkarya-gw bekerja, dan TUHAN yang akan ngatur kedepannya...Terimakasih TUHAN YESUS.....

Orang yang ngga percaya TUHAN aja bisa berhasil koq, masa sih kita yang punya TUHAN yang berkuasa bisa kalah sama mereka. Apa yang dikatain firman TUHAN emang bener koq, orang yang rajin yang berhasil, soal berkat..itu TUHAN yang atur..pertama sih kita tetep berusaha, selanjutnya tetep berharap dan percaya kalo usaha kita ngga akan sia-sia.
Gw harus pompa semangat gw setiap waktu, gw harus tetep inget..usaha gw emang blom kliatan hasilnya..tetapi satu hal pikiran positif : GW PASTI BERHASIL.
Gw akan tetep bekerja, cari model-model baru atau bahkan ciptain model...dan TUHAN yang akan atur selanjutnya, TUHAN yang akan kirim pembeli-pembelinya. Tapi gw tetep harus juga promosi. Jalan promosi gw saat ini baru lewat facebook...Kalo tidak ada pembeli dari temen-temen di facebook...gw percaya ada pembeli-pmebeli lain diluar facebook yang TUHAN sudah atur. Yipiieee...ayo semangat teman-teman....buatlah TUHAN tersenyum dengan semangat kalian, buatlah TUHAN mau ngga mau harus turun tangan karena DIA emang menyukai orang-orang yang rajin..apapun kerja kalian, apapun profesi kalian...lakukan dengan semangat, dengan kemampuan kalian, TUHAN akan memberkati lebih dasyat dari apa yang tidak pernah kalian pikirkan dan bayangkan. Ciao.