Minggu, 02 Mei 2010

Apakah kita bangga pada bahasa Indonesia???

Sudah lama juga tidak coba tulis-tulis kata disini. Yah kesibukan ibu rumah tangga yang disibuk-sibukan..hahahaha, alasan saja. Kadang mencoba untuk menulis, tapi koq hilang gitu aja setelah duduk didepan layar komputer, malah ujung-ujungnya kembali lagi membuka facebook, padahal rasa bosan sama yang namanya facebook sudah menggunung, yah hanya sekedar melihat-lihat, kadang berkomentar sedikit untuk wall para teman, menyapalah...lalu keluar lagi dari dunianya sang facebook, dan ternyata Indonesia pengguna terbanyak facebook..weleh segitu hebohnya facebook disana. Eh koq jadi ngelantur kepekarangan facebook yah. Ok kembali ke laptop, hehehe...pinjem istilahnya Tukul, pembawa acara 4 mata, hmm masih beredar acara itu atau sudah bubar jalan juga???
Coba ah kembali.....1...2...3...!!!!

Fenomena yang terjadi di Indonesia ketika masih bermukim dirumah mami di Bandung, banyak anak-anak kecil yang berasal dari keluarga kelas menengah keatas fasih berbicara bahasa asing. Wow...bicara dengan orangtuanya dengan bahasa Inggris, belum lagi ditambah dengan les bahasa Mandarin. Jempolan sekali anak-anak Indonesia. Mereka akan menghadapi dunia kerja yang semakin penuh persaingan dimasa mendatang. Jadi para orangtua berusaha memberikan yang terbaik untuk putra-putrinya. Salut....

Yang buat penasaran, saya tinggal dinegara maju, entah berapa kali majunya dari Indonesia, pokoknya maju deh...
Beberapa kali harus berkunjung ke dokter gigi untuk pemeriksaan rutin dan kontrol bulanan Marco ke consultatiebureau (kalau di Indonesia namanya pos yandu), dokter gigi dan dokter anak disana pertama bertemu Marco, mereka bertanya pada saya, bicara menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Belanda pada Marco. Saya menjawab dua-duanya, sekalian memperlancar bahasa Belanda saya. Para dokter tersebut sangat setuju, malah mereka menganjurkan agar saya pakai bahasa Indonesia lebih sering kepada anak saya, toh papanya Marco bicara bahasa Belanda. Alasannya cuman satu: Marco anak ibu yang orang Indonesia dan ayah yang orang orang Belanda, Marco punya saudara-saudara yang ada di Indonesia, jadi Marco akan mengerti bahasa Indonesia.
Mereka mengatakan juga, anak harus mengenal dan memahami bahasa ibunya dengan baik. Dia tumbuh di Belanda, akan bersekolah di Belanda, papanya bicara bahasa Belanda, keluarga dari papanya bicara juga dengan basa Belanda, tapi kalau tidak bicara bahasa Indonesia sedari dini, dia tidak akan pernah mengenal bahasa asli ibunya.

Yah, anak-anak disini mereka bicara dengan orangtuanya memakai bahasa Belanda, kecuali mereka yang lahir dari orangtua yang beda bangsa. Kata dokter-dokter itu, "Siapa yang akan mengajarkan anak-anak yang salah satu (mama atau papanya) berbahasa Indonesia kalau bukan orangtuanya sendiri. Siapa yang bangga dengan bahasa Indonesia lebih dahulu kalau bukan orang Indonesia yang lebih dulu bangga dengan bahasanya sendiri".

Dan untuk mencari pekerjaan disini, mereka para orang Belanda itu memang menghargai bahasa Inggris, hampir semua orang Belanda fasih berbahasa Inggris, tetapi mereka sangat menghargai sekali orang-orang asing yang datang kenegara mereka dan hidup dinegara mereka untuk mengerti, berbicara dan memahami bahasa Belanda.

Lalu bagaimana dengan orang Indonesia, yang masih hidup di Indonesia, bahkan mungkin tidak akan pernah keluar dari Indonesia. Apakah kita tidak bangga dengan bahasa kita sendiri, bahasa Indonesia? Mengapa dokter-dokter Belanda itu lebih menyarankan agar saya bicara dengan anak saya bahasa Indonesia, padahal kami hidup di Belanda? Mengapa orang-orang Indonesia malah bangga dengan bahasa asing? Tidak salah anak belajar bahasa asing, untuk masa depan mereka, sebagai contoh, ada anak dari seorang aktor Indonesia, yang hidup di Indonesia, menikah dengan orang Indonesia juga, mereka bicara bahasa Inggris di rumah dengan anak-anak mereka, akhirnya anak-anak mereka harus mengambil kursus bahasa Indonesia karena mereka sama sekali tidak mengerti bahasa Indonesia, dimana? Yah di Indonesia juga? Gubraaaak.......Kalau sudah begini kasihan anak-anak mereka, sulit bergaul dan berkomunikasi dilingkungan yang semuanya berbahasa Indonesia. Apa sebagai orangtua tidak malu jika anak-anak kita tidak bisa berbahasa Indonesia padahal tinggal di Indonesia?

Saya bangga menggunakan bahasa Indonesia dengan anak saya, walau kami tinggal di Belanda. Dokter-dokter yang baik hati itu mengatakan, "Banggalah menggunakan bahasa Indonesia, karena anda orang Indonesia".
Jangan sampai bahasa Indonesia punah seperti banyak bahasa daerah yang punah, karena tidak ada yang menggunakannya lagi. Lalu kalau bahasa Indonesia punah, bahasa nasional orang Indonesia apa dong????