Sabtu, 31 Desember 2011

Mijn laatste verhaal in dit jaar.

Ik woon in Nederland bijna 4 jaar. Veel plezier en gezellig moment die ik met mijn fam en mijn vrienden heb gemaakt. Ik voel me vrolijk tot nu. Vandaag is laatste dag van dit jaar, 2011. Elk het oudjaar avond heb ik lekker genieten om vuurwerk te kijken. Ja..veel mensen kopen vuurwerk elk jaar. Gezellig om te kijken maar niet gezellig als ik zelf het moet kopen :-). Zonde voor geld. Toen ik nog in Alkmaar woonde, kocht mijn buurman elk jaar ongeveer 500 euro alleen voor vuurwerk. En na het oudjaar afgelopen was, hoord ik uit nieuws in televisie hoeveel miljaaren euro schade door vuurwerk.

Ik berijp waarom de mensen willen duizenden vuurwerk kopen, waarom zij vinden gezellig om veel geld te branden ? Hier kunnen wij niet zien welke mensen die arm zijn, wij zien nooit mensen die viesse eten uit vuilnisbak te krabben..nooit. Wij zien nooit die een gezin onder brug wonen, nooit. Iedereen kunnen leven, iedereen kunnen eten..dus de mensen kopen vuurwerk met veel geld zonder veel te denken.

Ik hoop dat de arme landen vooral mijn land, Indonesie in nieuwjaar beter dan dit jaar gaan.
GELUKKIG NIEUWJAAR VOOR IEDEREEN.

Jumat, 30 Desember 2011

Berdandan super tebal dijejaring sosial.

Mencintai pasangan kita dengan hati yang selalu berbunga-bunga adalah kondisi yang selalu diharapkan dalam setiap hubungan pernikahan. Merasa bangga padapasangan, juga sesuatu yang bisa dikatakan normal...kebanggaan pada pasangan juga sebuah bukti bahwa kita mencintainya dengan setulus hati kita. Tetapi..hmm ada tapinya..memujinya setiap hari ditempat yang rasanya agak-agak "aneh" dengan pujian setinggi langit hingga menyentuh para dewa disana kayaknya tidak harus deh. Dimana tempat "aneh" tersebut ? Di dunia maya, dijejaring sosial. Pujian dan ucapan terimakasih pada pasangan yang melakukan hal-hal yang "wow" untuk kita. Tulisan kita itu bukan mengundang "rasa salut" dari teman-teman yang membaca..malah mendapat cibiran, bahkan akhirnya jadi bahan ledekan.

Bagaimana pujian kepada pasangan malah mendatangkan cibiran dari teman-teman ? Apa mungkin teman-teman saja yang iri hati ? Hmm coba bacalah dijejaring sosial kita yang mengungkapkan bagaimana pasangan kita "mengelap sepatu kita, mengepel lantai, memasak makanan yang buat pasangan kita sendiri mungkin baru didengar namanya hingga pasangan kita harus ngoprek tante google untuk mencari resepnya, lalu...menggendong kita kekamar tidur bagian paling puncak dari rumah karena kaki kita kena gigitan kecoa sehingga kita tidak sanggup berjalan lagi, cukup kesakitan begitu rasanya..lalu..menggosok gigi kita saat kita mau tidur. Dan kita mengatakan bahwa pasangan kita adalah pasangan yang benar-benar takut TUHAN sehingga dengan relanya dia melayani kita bak seorang dewa dewi yang sama sekali tidak boleh makan sate langsung dari tusukannya..halah itu dewa dewi atau setan jambrong sih ?

Bukankah pujian kita dan ucapan terimakasih kita untuk pasangan yang melakukan smuanya tertuang dijejaring sosial itu loh membuat semua mata yang membacanya "terheran-heran", bukan manggut-manggut mengerti, tapi geleng-geleng kepala karena ada sesuatu yang tidak wajar dari kalimat-kalimat pujian kita itu. Lalu..cemoohan bahkan hinaan mulai tertuang dikomentar-komentar yang sebenarnya tidak ingin kita baca. Maukah kita menerima hinaan yang sebenarnya bukan tertuju pada pasangan kita, tetapi tertuju pada kita yang menulisnya distatus jejaring sosial..penghinaan yang salah tujuan, akhirnya..kemana ? Yah tertuju untuk pasangan kita yang mungkin saja sebenarnya tidak melakukan hal-hal fantastis itu untuk kita.

Wajah yang selalu tersenyum, guratan-guratan keceriaan ada dimata kita, sudah menandakan dan mengisyaratkan bahwa pernikahan kita bahagia, bahwa kita memiliki pasangan yang begitu mencintai kita. Jangan menulis hal-hal bodoh yang diluar kebiasaan, seperti: pasangan yang segera kembali kerumah saat kita telpon karena kita tidak tahan mengupas bawang merah. Pasangan tidak ingin melihat kita menangis gara-gara ulah bawang merah yang selalu ada dendam kepada siapa saja yang berani mengupas kulit tipisnya. Itu kan bukan hal yang wajar dan normal..segitu cintanya dia sehingga rela diskors dari kantor hanya gara-gara "tangisan airmata bawang merah" milik kita ? Hal bodoh yang tidak pernah terjadi di dunia ini. Tulisan yang intinya ingin bercerita pada khalayak ramai bahwa begitu cintanya pasangan terhadap kita, tetapi akhir titik dari status kita menyiratkan bahwa kita menjadi seorang pembohong nomer wahid didunia jejaring sosial
Jika pasangan kita mengetahui semua itu, apakah tidak akan membuatnya malu ? Coba pikir kembali.

Banyak orang ingin memiliki teman yang apa adanya, bukan berkhayal dari waktu kewaktu, bukan berjalan tanpa menginjak tanah, bahkan bukan selalu menjadi yang terhebat. Tampil ada apanya lebih baik dari pada tampil memakai bedak "over acting" malah menandakan bahwa sebenarnya kita tidak memiliki apa yang selama ini kita gembor-gemborkan.

Rabu, 28 Desember 2011

Natal=pesta

Sejak akhir oktober kyknya dah mulai rame toko-toko ngeluarin pernak-pernik natal disini. Semakin mendekat ke hari H, smua toko berlomba bikin program korting, sampe supermarket juga ikut-ikutan. Pokoknya seru deh.
Lampu-lampu natal digantung dipusat-pusat kota, rumah-rumah berhias dengan lampu-lampu dan pernak pernik lainnya. Seru ? Yup seru banget..
Tetapi hanya sampai disitu saja. Natal=pesta. Dan makna natal lainnya ? Ngga ada sama sekali. Semua orang merayakan natal dengan satu kata, yah pesta itu. Makanan berlimpah ruah, sampai disatu harian mengatakan, makanan terbuang percuma sampai milyaran euro setelah natal selesai.

Semua orang boleh merayakan natal disini dengan caranya masing-masing. Tapi yah hanya sampai tingkat "merayakan" saja, tanpa makna lebih dalam.
Dan pada tanggal 25 desember-nya..apa yang heboh ? Tidak ada, jalanan cenderung sunyi sepi, karena termasuk hari libur nasional untuk 2 hari. Beneran sepppiiii banget, apalagi disini natal jatuh pas emang winter.

Rasanya pengen nangis aja..lebih meriah dan bermakna merayakan natal di tanah air. Jujur...gw ngga pernah suka ngerayain natal di Belanda. Buat gw, natal disini = garing.

Kamis, 22 Desember 2011

Kebohongan apa lagi sih ??

Mbak, mbak..kalo boong mendingan dicatet diagenda, jadinya ttp bisa diinget apa sih kebohongan hari ini yg mbak ceritain buat teman-teman dan famili diseantero Indonesia raya. Kemaren-kemaren hidup mbak sehat dengan memilih menjadi vetetaris sejati, loh koq tiba-tiba tereak-tereak pengen baso yah ? Minggu lalu baru juga cerita kalo mbak ngga doyan baso tahu yang bersaus kacang itu (lah iyalah baso tahu sausnya emang kacang kan, masa mo diganti saos tomat ABC), koq pagi ini dengan girangnya bercerita kalo suami mbak harus bersusah payah pagi-pagi membeli baso tahu disuatu tempat/toko/warung yang jaraknya jauh bener dari rumah. Halooo...toko/winkel/kantin mana yang buka pagi-pagi disini, lagian jual baso tahu ? Sumpah deh pengen ngakak guling-guling sampe ke Schiphol. Hanya supermarket Belanda yang mau buka pagi-pagi, itu juga ngga pagi-pagi amat. Begitu sayangnya sang suami sampe rela mencari baso tahu, lah emang lakinya ngga kerja ? Cerita yang lain lagi nih : Karena mual-mual jadi harus berangkat kursus bahasa Belanda dengan naik taxi (berlangganan lagi..),..OMG taxi di Belanda tarifnya mencekik leher, bukan kayak taxi di Ind yah. Masa sih kalah sama orang Belanda yang masih mikir tuh untuk naik taxi, makanya mereka milih naik sepeda atau kendaraan umum lainnya, walopun mereka punya mobil pribadi loh. 5 cent aja kembalian dari supermarket bener-bener diitung sama orang Belanda. Apa ngga pernah liat bagaimana ibu-ibu Belanda yang sedang hamil gede masih naik sepeda untuk melakukan aktifitas mereka ? Duuh masa sih ngga malu, pendatang kan harus lebih giat dari orang Belanda sendiri biar kita tidak dicap pemalas, ngga bisa apa-apa, bodoh..mau yah dianggap seperti itu ?

Mbak, orang Indonesia yang tinggal di Belanda bukan hanya mbak semata wayang loh, dari jaman Majapahit dah banyak tuh orang Indonesia yang menikah dan tinggal di Belanda.

Itulah sepenggal kisah dari seorang perempuan Indonesia yang terlalu berkhayal hidup bak putri raja dinegri antah berantah. Memalukan sekali..sampai harus sang suami yang bekerja keras mencari uang harus juga mengambil alih pekerjaan rumah karena sang istri sedang "malas", dan ngapain aja sang istri ? Duduk tenang didepan komputer, fesbukan, baca koran dan lain-lain deh. Apa begitu perilaku perempuan Indonesia ? Hmm jauh bener..perempuan Indonesia yang tinggal disini kebanyakan hebat-hebat, bukan hanya belajar dari nol ttg hidup dsini, bahkan banyak yang berdagang kue-kue, jajanan ala Ind, apa aja deh sesuai kebisa masing-masing, nggak malas..smua dilakukan sesuai kodrat sebagai istri. Ngga ada tuh ceritanya perempuan Indonesia disini hidup bak putri raja, yang hanya tinggal duduk trus makanan tersedia dimeja makan..ngga ada ceritanya sang suami harus pontang panting mencari tempe..smua dikerjakan sendiri.

Cobalah kalo bercerita untuk teman-teman di Indonesia pake sedikit kreatif..jangan hanya gembar gembor kebohongan. Mbak..mbak...hidup dinegara orang bukan hanya mengejar mimpi..tetapi kenyataan dong, jangan kayak kuntilanak deh yang berjalan ngga napak tanah..Hidup dinegara orang tuh bener-bener harus kuat, nggak menya-menye, ngga kolokan..Jangan membuat gambaran buruk tentang perempuan-perempuan Indonesia yang menikah dengan pria Belanda. Kita menikah baik-baik aja masih banyak org kita yang mencibir koq. Jangan karena cerita mbak yang super melayang itu membuat orang berpikir, "oh jadi menikah dengan laki-laki Belanda tugasnya hanya untuk ditempat tidur saja yah, ngga boleh ngapa-ngapain biar seluruh badan ngga lecet". Tunjukan dong bahwa kita perempuan Indonesia bisa berkarya, minimal buat pasangan kita dan anak-anak kita, kalo hanya duduk aja tiap hari, sampai masak makanan yang gampang aja harus juga suami yang turun tangan..lah apa itu bukan namanya PEMALAS ?
Bolehlah bangga punya suami yang sayang sama kita, tetapi jangan membuat orang lain berpikir bahwa ternyata suami mbak itu tugasnya ngga beda jauh dari jongos. Kasian amat..cintai suami, puji suami sesuai dengan kenyataan, bukan mengada-ngada dan melayang tinggiiii banget. Orang yang tadinya salut dengan kasih sayang suami mbak, malah berpikir laen, dan ujung-ujungnya orang akan menghina suami mbak yang sepertinya kerjanya hanya melayani smua keperluan mbak sehari-hari dari bangun tidur sampai kembali naik tempat tidur. Pikiran orang kan tidak selalu salah, mereka menilai dari apa yang mbak gembar gemborkan selama ini. Yang wajar-wajar ajalah...

Senin, 19 Desember 2011

Manja ? Kelaut aja sono...

Sebenernya tinggal di Belanda untuk orang Indonesia tuh bersyukur banget loh...soalnya toko-toko asia yang menjual produk-produk Ind belatakan disetiap kota bahkan desa. Ngga susah cari tempe, cari tahu, pete, jengkol, terasi..apa aja ada. Asal kitanya mau mencari, mau berusaha masak sendiri makanan kesukaan kita. Tempe dan tahu rasanya emang agak beda deh dengan tempe tahu yang dijual di Ind, asal kita pinter mengolahnya..pasti rasa "aneh" tersebut setelah diolah dan dimasak dengan resep yang kita mau, rasanya akan enak..beneran deh.

Kalau malas masak, bisa pesen dari ibu-ibu Ind yang bisnis baso, makanan Ind, sampe jajanan pasar..ada koq yang jual. Cari info sebanyak-banyaknya dari Facebook, misalnya. Semua itu kalo emang ada niat pasti deh jalan terbuka...
Sampe restoran padang aja yang bener2 rasanya PADANG banget, ada koq....
Cari info dan melangkah keluar rumah...kalo hanya sekedar cari info lalu tunggu bumbu-bumbu atau makanan khas Ind "turun dari langit" yiaaaah buru-buru bangun dari tidur, gosok gigi, mandi, keramas kalo perlu untuk segerin otak yang mungkin emang dasarnya lelet...bergerak dong....

Manja ???? Wiiih nyemplung sono kelaut. Bagimana kalo lagi tekdung lalala atau hamil ? Duuh yang hamil kan bukan kita aja, banyak koq perempuan2 Ind yang juga pernah mengalami hamil dan melahirkan di Belanda. Apa mereka menjadi manja karena ngidam dan perut membesar..duuh perut membesar kan bukan berarti kita infalid, ngga bisa kemana-mana, ngga bisa ngapa2in...Disini sapa yang mau bantu kita ? Ngarep suami keliling seluruh Belanda raya untuk mencari tempe ? Masa sih setega itu ? suami kan kerja..kerja disini bukan kyk di Ind yg bisa nyolong2 waktu buat facebook-an, buat ngerokok bentar ke Cianjur...ngga ada tuh kayak begitu. Mo tinggal disini ? Jangan manja, jangan apa-apa suami, jangan apa-apa mengeluh, jangan apa-apa bingung cari terasi aja ampe ke Jerman..sapa yang nyari ?? sapa lagi kalo bukan suami tersayang. Inget..suami kita sekali waktu juga ngga bisa bantu kita, mungkin dia sibuk banget dengan kerjaan, mungkin dia harus menghadiri acara di kantor yang bisa ampe tengah malem baru kembali ke rumah...mo ngga makan ? Hehehehehe...cari warung sono dipinggir danau, kali aja ada yang jual nasi uduk lengkap dengan tempe goreng dan ikan asinnya.

Bergerak dong..jangan manja walo misalnya kita lagi hamil, sapa sih yang ngga ngerti gimana "kacau"nya hormon ditubuh perempuan yg lagi hamil, sapa yang ngga ngerti gimana sih rasanya ngidam, dan sapa juga yang ngga ngerti gimana perempuan lagi hamil kepengennya males2an ?...Tetapi, nah ada tapinya nih, manja atau malas kayaknya beda tipis deh. Mau anak yg kita kandung terwarisi dengan sifat manja atau malas kita ? Kalo gw sih amit-amit..coba dong tanemkan prinsip pada diri kita sendiri, kita yang mau makan tempe yah kita yang berusaha agar tempe itu ada dimeja makan. Semangat, walo cuaca tidak memungkinkan, walo mungkin kita lagi hamil, walo kita sebenernya kerepotan dengan urusan dalam rumah. Caranya ? Berdoa ? Doooh burung di udara emang TUHAN yang kasih makan, tapi apa TUHAN kasih gitu aja lewat tanganNYA dimulut tuh burung ? Ngga dong. Tuh burung kudu terbang, mungkin seharian hanya untuk cari makan. Lah kita yang dikasih pikiran (ngga ada koq manusia yang bodoh, hny malas) masa kalah sama burung yang kagak pernah makan bangku sekolahan, yg bahasanya cuman satu, yah bahasa burung itu..kita bisa macem2 bahasa koq. Semua itu ada kalo kita niat bergerak. Nulis diwall Facebook, curhat pengen sayur lodeh..lah sapa yg mo kirim..bikin sendiri dong..semua juga sibuk dengan urusannya masing-masing.
Jangan manja..walo perempuan indentik dengan kata "manja" tersebut..gagah dikit kenape ? Ngga ada yang salah koq kalo perempuan tiba-tiba jadi perkasa di negara orang. Kalo ngga gitu..pulang sono ke Ind..yang smua tinggal tunggu diteras rumah, trus pedagang macem-macem lewat.

Jadilah perempuan yang gagah perkasa, yang ngga ngeluh hanya gara-gara ngga dapetin tempe goreng..toko asia..sekali lagi belatakan dimana-mana..keluar rumah, jalan kek, naik sepeda kek, naik bis kek..datengin tuh toko, beli tempe..lalu pulang. Eits ngga hanya sampe situ, olah tuh tempe sesuai dengan apa yang kamu mau.

Akhir kata..cieee.......selamat berjuang !

Senin, 12 Desember 2011

Negri sejuta "tikus".

Walo dah tinggal jauh dari tanah air..baca koran kompas dan detik tetep dilakoni. Gimanapun juga emang lebih asik baca koran dgn bahasa sendiri, daripada baca koran terbitan sini yang kadang ada aja kata-kata yang maksain buka kamus atau tante google. Dari hari kehari artikelnya ngga pernah jauh-jauh dari soal korupsi, teroris, bencana alam dan dumelan para blogger sejati di kompasiana mengenai "kondisi Indonesia yang tetap carut marut".

Beberapa hari yang lalu baca tentang rekening para pegawai negri yang masih muda..buseet deh tuh "isi" rekening..duiiit mulu..ya iyalah masa mo diisi sama daun kering..hehhe. Maksudnya..duitnya itu loh berlimpah-limpah. Milyaran rupiah. Aduuuh...berapa sekarang standar gaji pegawai negri yang masih baru-baru ber"kuasa" ? Belom lagi proyek-proyek fiktif yang setiap akhir tahun dibikin laporannya, dan dengan alasan "tutup buku" nah duitnya mengalir kerekening "anak dan istri" mereka..lah anak balita aja bisa punya rekening dengan duit yang gemuk bener..lah ampun begitunya. Ada lagi ayng baru-baru ini ditangkep..Ibu Nunun...istri dari ex pejabat kepolisian. Lah lakinya kan tau hukum..koq malah bininya kriminal kelas kakap. Koleksi tas HERMES-nya buanyaaak bener, harga satu tas Hermes bisa kasih makan sekecamatan.

Yang miskin makin miskin..yang kaya dari hasil "menggaruk" duit rakyat makin aja "gemuk". Gw pernah liat di Bandung, satu keluarga hidup digerobak sampah/gerobak sayur gitu deh. Miris bener...pernah baca kan kisah keluarga-keluarga seperti ini ? Di Jakarta, yakin deh lebih banyak yang kaya begini. Sementara pemerintah diatas entah mikirin apa sih ? Bikin undang-undang baru yang menguntungkan para "tikus-tikus" duit itu..beli mesin absen aja bisa milyaran...web site termahal adanya di Ind, punya pemerintah..yang perawatannya duuuh gile bener tuh duit..asli duit semua ngga dicampur dengan rumput kering. Milyaran rupiah.
Sampe hati mereka para pejabat diatas melakukan itu...belom lagi keluhan para pengguna jalan di Jakarta, yg setiap pagi dan sore hari..mobil pejabat sampe presiden lewat dengan kawalan kendaraan polisi yang nguing-nguing bikin macet jalan..sementara rakyat kudu minggir dulu...buntut kawalan itu yah kendaraan umum, kendaraan pribadi milik rakyat yang rasanya percuma ngedumel bikin hati jengkel..tiap hari sih..lah kalo ngedumel mulu kan suasana hari itu bisa kacau balau. Apa hal itu dipikirin sama para pejabat ??? Ngga tuh...

Sedih bener...tapi rakyat hanya tetap rakyat...ngga tau harus gimana untuk bikin hidup keluarga mereka tetap bisa makan 3x sehari, tetap bisa bayar iuran sekolah anak-anak yang muahaalnya minta ampun....Pemerintah ??? Hanya janji-janji kosong sebelom mereka menjabat koar-koar..kasih makan gratis buat kaum miskin, bagi-bagi duit..intinya cari perhatian rakyat biar mereka bisa duduk menjadi anggota dewan yang TERHORMAT itu..setelah mereka terpilih...rakyat ??? Yah tetap rakyat, mengais hari demi hari dengan keringat sendiri..lupa deh pemerintah sama janji-janji mereka.

Negri yang memelihara banyak "tikus", tikus-tikus yang selalu kalap kalau liat duit, kalap liat proyek, kalap liat jabatan...namanya juga tikus..apa aja mereka gasak, yang penting perut kenyang..tetapi perut mereka emang ngga pernah kenyang. Rakus.

Jumat, 09 Desember 2011

Pengen nulis aja..yang pasti sih ngga penting banget.

Banyak teman itu mengasikkan..ahh jadi kangen masa-masa di Bandung. Jumlah teman ngga keitung, tapi yang namanya sahabat hanya beberapa orang.
Setelah jauh dari tanah air, dan sibuk (deeeu sok sibuk deh..sok banyak kegiatan..heheh) jadi ibu rumah tangga, untuk mencari teman agak-agak lelet. Tetangga ?? Yah orang sini sibuk dengan hidupnya masing-masing, rata-rata juga suami istri kerja, ketemu cuman kalau papasan dijalan pas mau keluar rumah..kadang-kadang nama mereka aja ngga tau :-(

Bertemu teman-teman baru sangat menyenangkan. Apalagi kalau sama-sama berasal dari Indonesia..waaah yang diomongin ngga akan pernah jauh dari urusan "makanan dan jajanan". Hahahaha..mungkin dah jadi budaya orang Indonesia..wisata kuliner. Lah kalau disini wisata kuliner dimana ??? Nunggu pasar Tong-tong di Den Haag yang diadain setahun sekali ? Dah kelamaan deh...Akhirnya berkutat masing-masing di dapurnya..meracik masakan ala Indonesia beneran. Dari yang dulunya ngga tau masak, eh sampe akhirnya terima pesenan disini. Komplit deh jagonya ibu-ibu Indonesia yang jauh dari tanah air.

Tetapi ada juga yang terkadang sedikit menyinggung kata-katanya..ada juga yang kadang masuk terlalu dalam urusan rumah tangga temannya. Nah ini juga sepertinya budaya orang Indonesia..mau tau sampe isi kulkas orang lain, menasehati terlalu dalem jadi kesannya menggurui, padahal yang menasehati tersebut belom pengalaman apa-apa..blom tau kan gimana repotnya ngurus anak ??? Belom tau kan gimana kudu anter jemput anak dari sekolah walo badan sedang ngegubrak kena flu, misalnya...Blom tau juga kan gimana ngga seleranya suami dengan masakan ala Indonesia..bingung mo masak apa hayoo ???

Yah itulah berteman..ada uniknya, tetapi ada juga ngejengkelin plus nyebelin. Kalo yang begitu..hmmm cari taktik aja buat rada-rada jaga jarak..bukannya apa-apa..toh kita masing-masing juga dah punya kehidupan rumah tangga sendiri-sendiri, blom lagi direpotin sama harus ikut kursus bahasa Belanda yang bikin eneq karena sulit banget gramatikanya...ah emang gw-nya aja yang ngga pinter kali yee...Hehehehe..sebodo deh..yang penting dah bisa cas cis cus walo ngelantur dari aturan bahasanya..maklum dong namanya juga pendatang dinegri orang..lah bahasa Belanda kan bukan bahasa ibu gw..tapi bahasa laki gw...wkwkwkw.
Ah udah deh..sekian dulu nulisnya...

Kamis, 08 Desember 2011

Sebuah cerita kembali..

Tahun 2002 gw mengunjungi kakak yang tinggal di Breda-Holland...salah seorang temannya yang sama-sama berasal dari Bandung ingin banget ketemu gw. Dia telfon untuk bikin janji ceritanya nih...duh Gusti, gw kaget bener dan pengen ngakak juga guling-guling dilantai. Ampun deh..dia yang lahir dan tumbuh dewasa di Bandung ternyata logat Sunda-nya ilang byiaar...lalu ngoceh bahasa Indonesianya gimana yah...duuh susah deh ngikutinnya. "Seulamaat shiaang, Rine...apa khabar??" Cinta Laura aja lewat deh.
Duuh koq begini yah...untung minggu depannya gw ngunjungi sepupu gw yang di Middelburg, nginep disana..jadi ngga ketemu dengan itu cewe Bandung.

Dan yang lucunya, tahun 2003 dia mudik nih ke Bandung bersama pacarnya yang putih, tinggi dan ganteng. Pulang kampung dong ceritanya...dari luar negri gitu loh...dan dia mengunjungi juga mami gw, karena ada titipan dari kakak gw. Ampun deh kembali kali ini gw dan adik gw pengen guling-guling dirumput..Dia datang dengan sepatu laars tinggi sampe bawah lutut dan memakai jaket kulit asli yang panjang sampe lutut. Buset deh...Bandung kan dah panas juga...trus ngapain pake sepatu laars dan jaket kulit..apa ngga keringetan tuh badan dan kakinya ?? Kata tetangga gw yang kebetulan liat mereka datang..."halah tuh sepatu dicemplungin keempang, mati deh ikan-ikan". Norak bener..pengen nunjukin dari luar negri sampe nekad pake sepatu dan jaket yang ngga banget dengan iklim di Ind. Trus..gaya ngomongnya ? Masih sama dong...lupa bahasa Sunda..Londo-an mulu. Yaelaaaa..padahal dulu lagi dia masih sekolah, kata kakak gw nyuci baju di kali koq, tiba-tiba bisa lupa dengan logat Sundanya..ogah bener ngomong bahasa Indonesia.

Ternyata orang-orang serti itu banyak loh..gw baca beberapa temen-temen yang tinggal diluar Ind, mereka ketemu dengan orang-orang Ind yang belom lama juga ninggalin Ind...logat daerah bahkan bahasa Indonesia-nya..sudah lupa tuh.
Apa harus begitu ?? Apa karena Indonesia masuk negara berkembang yang tidak semaju negara-negara Eropa, Amerika...trus malu menggunakan bahasa daerah asal di Ind, bahkan malu menggunakan bahasa ibu, bahasa Indonesia.
Apakah mereka hidup dinegara-negara luar Indonesia dengan bergelimang harta, OKB gitu...sampe lupa kalo Indonesia adalah negara tropis, sehingga mereka pake tuh sepatu laars dan jaket kulit yang mahal itu untuk spesial dipake bila ke Indonesia..menunjukkan pada orang di Indonesia bahwa mereka tidak tinggal di Ind, mereka jalan juga dengan bule, bahasa yang mereka pakai juga bukan bahasa Indonesia. Menunjukkan kalau mereka makmur, lebih makmur dari saat mereka tinggal sama orangtua di Indonesia. Padahal mereka kerja disini juga bukan sebagai direktur..sama seperti yang lainnya...bahkan ada yang puluhan tahun tinggal di negara maju, tetapi tetap saja mereka kerja bersih-bersih doang. Bukan masalah apa kerja mereka..tetapi lagaknya itu loh....hoyong najong pisan.

Dan ternyata bukan hanya orang-orang Indonesia yang tinggal diluar Ind yang bertingkah kayak begitu..beberapa teman dari negara-negara yang sama deh ekonominya dengan Ind..mereka juga bertemu dengan orang-orang dari negara yang sama di sini dan bertingkah seperti itu. Iiih memalukan sekali..sementara orang-orang bule yang datang ke Indonesia, kalo dibolehkan mereka hanya pake bikini dan celana pendek jalan-jalan tengah kota...mereka pakai baju sesuai dengan iklim negara tropis..gile aja kudu ngegulung dijaket panjang dan sepatu laars. Pernah ketemu juga cewe Ind di Hongkong, lagi penerbangan menuju Cengkareng..duileee...pake sepatu laars dan jaket bulu. Sampe 2 cewe Belanda yang duduk sejajar diruang tunggu sampe bingung..nah gw yg org Ind..heran juga...kebetulan juga pas di Cengkareng tuh cewe sama-sama baris ditempat kontrol paspor...dan mau tau apa pertanyaan 2 cewe Belanda itu, "apa Jakarta musim dingin saat ini ?". Gileee..padahal diruang kontrol paspor itu puanaaasnya ngelekep deh..tp dengan nyamannya tuh cewe masih nekad pakai sepatu laar dan jaket bulunya.

Apa harus begitu sih kelakuan kita, lupa bahasa Indonesia, lupa bahwa Indonesia itu negara tropis, lupa kalau dulu makan-minum sampe buang hajat di tanah Ind ? Yang ada tetangga, keluarga dan teman-teman kita pas ketemu kita akan mengernyitkan dahi..dan dicap deh kita dengan cap untuk sapi "NORAK, OKB". Duuh jangan lupa deh kalau kita masih tetep orang Indonesia walo rambut kita dah warna warni kayak pelangi.

Selasa, 06 Desember 2011

Eksis di Facebook

Nulis lagi ah soal Facebook....
Ternyata koq gw ngga bisa yah tutup FB kelamaan ? Apa mungkin karena disini juga jumlah temen bisa diitung sama jari tangan dan kaki..kayaknya itu jg dah kebanyakan, jumlah temen gw disini ngga sebanyak saat masih di Bandung, yah begitulah kalo dah menikah, hidup di negara orang, ibu rumah tangga, tanpa ikutin kegiatan macem-macem..pengennya ikutin kegiatan ibu-ibu PKK, tapi ngga ada disini..xixixix..yah sudahlah ngurus keluarga aja sambil komunikasi dengan teman-teman maya didunia Facebook..ngga semuanya teman maya loh, ada juga yang dah ketemuan, ketemu muka sama muka, bibir sama bibir..halah ngapain dong ketemuan bibir..heheh maksudnya sih cerita-cerita..nah kan kalo cerita lewat bibir dong, masa lewat kuping.

Banyak juga yang seru abis, cekakak cekikik kalo baca wall di Facebook..dari yang "mandi bareng sama suami dibawah pancuran sambil diuyel-uyel, isi lemari dan kulkas dipajang sebagai bukti kalau disini hidup tidak kekurangan dan disayang sama suami, jalan-jalan, dll deh". Yah sapa sih yang ngga bangga punya suami yang sayang, mau tidur aja harus nyungsep dikelek suami..duuh kalo suaminya habis macul ladang trus males mandi..gimana baunya tuh ketek yah ??? Kalo ngga nyungsep diketek suami katanya sih bener-bener ngga bisa tidur nyenyak, pasti dapat mimpi buruk dikejar-kejar tuyul yang nagih utang. Hadooh utang koq sama tuyul...lah sama warung tegal pojokan jalan kan lebih keartian, kalo sama tuyul yaaah sama aja boong. Hmm emangnya dulu sebelom ketemu suami ngga pernah tidur nyenyak yah ??? Atau emang biasa tidur dengan pasukan kambing dan domba..bau mereka kan ngga beda jauh dari ketek...xixixixx...laki gw keteknya bau apa yah??? Nggak tau, blom pernah nyungsep tidur diketeknya, lagian gw kalo tidur ngorok gede banget, mengelegar deh, ampe laki gw aja beli tutup kuping..Kasian amat selagi masih single biasa tidur nyaman, eh pas dikasih bini lah ngedengkurnya bersaing ama kerbau :-) Bener koq, gw tidur ngorok, ngga percaya ? Tanya aja laki gw..

Pokoknya rame deh...belom lagi yang ngaku-ngaku insinyur di Ind, tapi ampe 9 tahun disini kerjanya yah begitu deh..tau kan smua ??? Ex pramugari juga banyak yang menikah sama belanda-belanda...biasa pake baju seragam pramugari yang keren itu...biasa naik turun pesawat mulu, eh sekarang kudu naik turun sepeda..blom lagi kalo lagi musim dingin, angin disini kan sungguh-sungguh tak sopan...badan kecil bisa kelempar sama tiupan angin. Ada lagi yang berdoa buat suami yang sedang dinas kebenua lain..hadoooh inget gw jg berdoa sama TUHAN, tapi diketik diwall Facebook...duuuh geli juga kalo dipikir-pikir. Lah TUHAN mah kagak butuh Facebook untuk ngobrol dan curhatan sama BELIAU. Biasalah..moedel-model kayak gw ini kan, yang selalu ngga bisa lepas dari doa..serasa jadi orang yang paling deket deh sama TUHAN. Padahal mah bener-bener warga surga yang kriminal banget deh gw..beneran koq..lah doa aja jarang-jarang, sekalinya doa, dicantumin di Facebook..biar temen-temen gw ngga nganggap gw nggak beragama, padahal gw mau beragam atau tidak, toh ngga ngaruh buat mereka.


Yang lebih ngga karuan, ada yang bicara dengan bahasa yang bercampur baur...duuuh bener-bener internasional sekali..salut deh. Dalam satu kalimat bisa 2, 3 bahkan 10 bahasa dia pake. Contohnya..ingin tanya nih, pasangannya mau pergi kemana gitu..dan dengan bangganya dia berbahasa belanda yang dinikahin sama bahasa Inggris, "darling, hoelaat you go ?". Pokoknya dunia facebook adalah dunia narsis banget...contohnya yah kayak gw ini...baru bisa masak rendang aja...duh langsung difoto, trus terpajang dengan anggunnya tuh rendang di Facebook....yang liat ? tentunya ngiler dong, trus kasih komentar-komentar pujian, minta resep, dan macem-macem deh, yang bikin idung gw yg pesek ini bisa naik tinggi ngelebihin tingginya idung orang Belanda, bikin mata gw yang item ini berubah jadi merah-kuning-ijo dilangit yang biru..begitulah perasaan gw yang melambung dibawa angin pujian trus kedubrak digudang petani..mana sapi-sapi lagi pada makan malem diladang pertanian, bingung mereka, eh koq ada mahluk cantik yang nongkrong diatas gudang. Padahal temen-temen gw ngga tau kan gimana rasanya rendang yang gw masak ???? Jangan pernah ingin mencoba deh...karena akan ketagihan..yiaaah ketagihan ke wc :-)

Tapi tidak hanya itu koq yang bisa menghibur gw, ada juga yang ceramah ceramih bak pendeta/ustad..padahal entahlah bagaimana gaya hidup mereka..kyknya ngga lebih baik jg dari gw. Sebodo amatlah, mungkin mereka emang dah berubah jauh lebih baik dari gw yang belom berubah juga untuk mengarah kejalan yang benar :-)
Semua gw nikmati, ada juga loh yang menjadi teman-teman dekat...bisa curhat, bisa saling kasih info, malah gw dapet kiriman paket-paket dari teman-teman FB yang belom pernah ketemu muka..Makasih..kalian bener-bener baik hati..(yiaah bagian dapet paket aja...gw bilang mereka baik hati..hahaha, eh tapi bener koq temen-temen dari Facebook ada juga yang dimulai dari Multiply trus hijrah ke Facebook adalah teman-teman yang baik..yang ngga baik sih biasanya bukan temen gw, mungkin temennya tetangga sebelah rumah gw).

Yah begitulah Facebook, apa aja boleh ditulis yang punya wall..hak mereka...kalo ngga mau dibaca biasanya sih gw ogah baca..biarin aja..Intinya sih gw terhibur, walopun disisi lain gw liat ada "pamer situasi hidup" dari beberapa orang, tetapi sekali lagi...itu hak mereka..toh sah-sah aja..ngga pake duit gw ini..xixixix...

Oke mareee kita eksis lagi di Facebook dengan gaya kita masing-masing deh.

Sabtu, 03 Desember 2011

Cerita lain kehidupan disini.

Banyak orang qt beranggpan kalo menikah dgn laki-laki kulit putih, apalagi tinggalnya di Eropa, Amerika, Australia..nah bakal kaya raya deh sang perempuan, seperti punya pohon uang..yg tiap hari berbunga dan tiap hari tinggal dipetik kalau mau beli apa-apa.
Duuh nggak lagi...mungkin kalau menikahnya dengan yang kaya raya...hmmm mungkin bakal tidur diatas gelimangan uang (halah hari gini nyimpen duit masih diatas kasur ?).

Ngga juga tuh, yang ada semua kita harus kerjain sendiri..tanpa pembantu. Apalagi punya anak..hmm abis ngelahirin jgn harap deh ada pasukan bantuan dari mertua, sodara ipar atau sodara sendiri yang kebetulan tinggal disini juga...Waaaah mimpi indah kalo begitu. Semua ditangani berdua dong dengan pasangan. Trus berniat bayar baby sitter untuk anak kita ??? Sanggup ??? Gaji baby sitter harus sesuai loh dgn aturan pemerintah, ada hari libur, ngga 24 jam mereka kerja..lah mereka kan bukan budak. Mereka jg punya jatah minimal 5 minggu libur setiap tahun..ada uang libur yang dibayar oleh majikan. Dan baby sitter ngga tinggal sama kita loh..sore hari jam kerja selese yah mereka pulang dong. Mo punya pembantu..cari lewat biro pencari tenaga kerja ? Rentetannya sama juga.
Sanggup membayar ? Gaji mereka diitung perjam, bukan perbulan..gaji pembantu di Ind berapa skrng..ada 1 juta rupiah ??? Kayaknya ngga deh...Mana ada majikan yg mau membayar gaji pembantu segitu..lah digaji 600 ribu rupiah/bulan aja tuh pembantu kerjanya 24 jam..7 hari/minggu..Ngga ada hari libur..ntar liburnya kalo mereka pulang saat hari Lebaran. Itu kan yang terjadi dinegara kita tercinta ?

Nah begitulah..kalo model perempuan2 Ind yang manja, yg apa2 selalu ada pembantu..ogah bener kukunya patah, ogah bener ngosek kamar mandi, maunya bersolek dan kemall....hmm jgn harap betah tinggal diluar Indonesia.

Ada seorang temen di Bandung yang bertanya, apakah saya mengurus anak-suami-rumah..semua tanpa pembantu ??? Iyalah..sapa juga yg sanggup bayar. Lagian disini serasa aneh ada pembantu dalam rumah, serasa aneh kalau jalan-jalan kepusat pertokoan liat baby sitter dengan seragamnya jalan ngikutin anak majikan, sementara sang nyonya asik bertelepun-telepun, ato jalan bak ratu sejagat...Ngga ada kayak begitu. Orang kaya aja..ada sih yang punya pembantu..tp smua ikutin aturan pemerintah, jam kerja yah 8 jam/hari..weekend ? libur dong. Ngga ada tuh pembantu yang tinggal dengan majikan..jadi kalo anak majikan malem2 ngegoak..yah urusan mama papanya dong...ngga bisa tereak, "mbaaaakkkk...liat tuh sikakak dikamarnya". Atau kalo nyonya dan tuan malem-malem laper, ngga bisa tuh nyuruh, "mbak, buatin nasi goreng dong, sekalian yah teh anget buat tuan". Duuuh itu sih jaman batu banget kayaknya. Disini ngga berlaku kayak begitu.

Urusan anak...oke kalo dititip dirumah kakek-neneknya..dgn catatan tidak tiap hari...waah bisa dikutuk jadi malinkundang nih kita. Kalo emang kakek nenek tidak mau menjaga anak kita (jgn sewot yah, lah anak itu kan anak kita, nenek dan kakek anak kita kan punya kegiatan sendiri) titip deh ditempat penitipan anak yang tidak murah itu. Ngga ada ceritanya tiap hari titip anak sama orang tua kita, sama mertua kita atau sama sodara kandung kita yang ngga ada kegiatan. Ngga deh...anak-anak adalah tanggung jawab orangtuanya dong, bukan tanggung jawab nenek kakek, oom tante, bahkan tetangga.

Yang menikah dengan orang asing/kulit putih ngga selamanya pasangan mereka banyak uang..bahkan ada yang sampe susah bawa pasangannya masuk kesini karena gaji sipartner dibawah standar yang ditetapkan pemerintah..lah gimana dong..dah menikah tapi tinggal terpisah..mana jaraknya jauh banget lagi...Yaaah ampe babak belur deh ngurus smua prosedurnya...pendapatan kurang sedikit aja dr yang ditetapkan pemerintah..alamat deh banjir airmata..walo nangis bombay dikedutaan, ijin tinggal bisa ngga akan pernah keluar. Blom lagi ada cerita temen..yang kenalannya harus membayar sendiri biaya asuransi kesehatan yang disini wajib hukumnya..ngga masuk asuransi..akibatnya kena denda. Tuh asuransi ngga murah loh. Gmn dgn suaminya dong, masa ngga mau bayarin suransi istrinya ??? Nah loh...ngga tau gmn ceritanya bisa ampe begitu, ampe tuh istri harus kerja 3 atau 4 tempat sebagai tenaga bersih-bersih.

Ini tulisan bukan buat nakut-nakutin..emang kenyataan seperti itu....Ok gitu aja dulu..mo siapin makan malem dulu yah...Tetapi rata-rata temen-temen yang saya kenal disini, smua bahagia koq dengan pernikahan mereka...

Jumat, 02 Desember 2011

Beginilah adanya...

Malu gw sih mengada-ngada..hidup keluarga kecil gw emang segini adanya..gw ngga mau mengada-ngada dengan berkoar-koar yang ngga ada..biar temen-temen gw di Ind menganggap hebat..menganggap krn dah hidup diluar negri jadi harus begini dan begitu..
Ngga deh...kerja gw emang sebagai ibu rumah tangga, ngga kerja diluar rumah..ngga mencoba jg kuliah disini atau kursus ini itu..lah duit dr mana...hanya suami yg kerja. Lagian bahasa belanda gw jg blom bagus.

Gw ngga muluk2 sekarang bercita-cita..gw fokus untuk anak..biar aja deh waktu gw untuk anak gw..Mungkin kesannya iiih koq ngga ada cita-cita sih, iih koq ngga punya mimpi sih. Sapa sih yang ngga kepengen sekolah lebih tinggi, tp emang kenyataan ngga ada dananya buat sekolah lagi. Kalo cari kerja diluar rumah, trus anak sama siapa? Lagian suami jg agak keberatan kalo gw kerja..mungkin ntar2 kalo anak gw dah masuk sekolah dasar..tp itu jg ngga bisa kerja seharian, toh kalo waktunya makan siang, anak pasti pulang kerumah...Tetep aja yg sediain dan ngurus anak yah gw dong, sebagai ibu.

Tapi gw bangga koq jadi ibu rumah tangga..biar aja orang lain bilang gw ngga ada cita-cita, ngga punya mimpi2 besar. Gw punya mimpi besar koq...untuk anak gw, bukan untuk gw. Biar aja anak gw yg kuliah..itu harapan gw.. Ikutin suami aja deh, tugas utama gw sebagai ibu rumah tangga..biar dia yg banting tulang cari duit diluar rumah, gitu katanya.....Emang kenyataannya kami ngga ada dana kalo gw pengen kuliah/kursus macem-macem, misalnya...Gw ngga malu koq, emang kenyataan keadaan keluarga gw segini adanya. Tugas ibu rumah tangga juga bukan hal yg mudah koq..lah mikirin masak dr hari kehari aja suka lieur..trus jg kalo gw kerja diluar rumah..beneran deh..ngga ada dana untuk taro anak ditempat penitipan anak. Sementara gw dan suami masih kepengen jg ngunjungin keluarga gw di Ind..itu kan bukan biaya sedikit. Untuk sekarang gw ttp sebagai ibu rumah tangga..
Gw ngga mau mengada-ngada.

Terimakasih TUHAN, untuk keluarga kecil kami yang setiap hari diberkati dengan penyertaan TUHAN, kesehatan, cuaca, makanan, pakaian dan banyak lagi..Terimakasih juga untuk hal-hal yang tidak TUHAN kasih dalam hidup saya..tetapi TUHAN kasih suami yang menyayangi saya, anak yang sehat...itu lebih dari mimpi-mimpi egois saya. Amin.

Kamis, 01 Desember 2011

Mau suami lokal atau..???

Selamat pagi....
Seorang sahabat menulis di Facebooknya tentang acara dari Mario Teguh, entah apa yang dibahas oleh bapak Mario Teguh, tetapi sahabat saya berkata, "kenapa jarang sekali yah suami2 kaya gitu di Indonesia, kalo orang barat sih banyak yah, tapi kalo orang timur ???? apa salah didik orang tua yah ?".
Nah loh..ada apa dengan suami-suami di Indonesia ?

Masih banyak perempuan-perempuan Indonesia berpikir, jika menikah dengan laki-laki barat pasti akan bahagia lahir batin. Sama seperti laki-laki Indonesia, banyak juga laki-laki barat yang tidak bertanggung jawab, toh mereka juga manusia. Ada komentar yang mengatakan, bahwa dilamar oleh laki-laki barat, tetapi nantinya siistri yang bekerja diluar rumah dan suami menjadi bapak rumah tangga. Buat kita, orang Indonesia itu aneh...lebih pantas kalau suami yang banting tulang kerja keras diluar rumah, dan istri menjadi ibu rumah tangga, mengurus rumah dan pernak perniknya. Itu kultur di Indonesia. Di Belanda, suami yang menjadi bapak rumah tangga bukan hal yang aneh. Disini suami dan istri bisa berbagi tugas secara adil. Melihat laki-laki mendorong-dorong kereta bayi, cekatan mengganti popok bayi/anak mereka, mahir masak di dapur, menyetrika..hal-hal yang buat orang Indonesia biasanya hanya ada ditangan para istri..disini tidak tuh...Disini tidak perlu malu jika suami membantu istri cuci piring, menjaga anak sambil jalan-jalan dipusat kota..yah dorong-dorong kereta bayi atau buggy (untuk anak yang bukan bayi lagi, apa sih namanya ??) tanpa istri disamping mereka...itu bukan hal yang aneh. Disini malah aneh kalau punya baby sitter, hanya orang-orang kaya yang sanggup membayar baby sitter..punya pembantu ??? Ada juga, tetapi pembantu tidak bekerja 24 jam setiap hari loh..jam kerja mereka seperti pegawai biasa, sore kembali kerumah..gaji ? Jangan ditanya deh...cukup menunjang dan harus sesuai dengan apa yang undang-undang tenaga kerja. Tidak seperti di Indonesia, baby sitter yang tugasnya seharusnya hanya mengurus baby atau anak balita..hmm mereka bekerja juga seperti pembantu rumah tangga...24 jam, tidak ada hari libur, dan gaji ??? Suka-suka simajikan. Kerja pembantu rumah tangga sampai kapanpun tidak akan mebuat hidup mereka lebih baik, lah digajinya cuman segitu, dengan jam kerja yang edan-edanan..
Disini gaji pembantu dihitung perjam...ada cerita seorang teman yang kenalannya menggaji seorang baby sitter hanya untuk 5 hari kerja...gaji yang dibayar 500 euro/bulan..itu masih kecil, ada yang dibayar lebih besar lagi.

Oke kembali kebahasan semula. Suami-suami...
Banyak juga suami-suami disini yang aneh-aneh, seperti selingkuh...weits sama aja koq. Semua itu tergantung pada pribadi masing-masing, tidak tergantung pada warna kulit, mata, negara...sama koq. Banyak juga suami-suami Indonesia yang bertanggung jawab, yang tidak harus siistri menyediakan teh/kopi saat dia bangun tidur..mereka bisa mengerjakan sendiri, mereka menghargai peran siistri, mereka mengucapkan terimakasih buat siistri untuk masakan, rumah yang bersih atau apa saja yang dilakukan oleh istri. Banyak juga yang menikah dengan laki-laki barat/kulit putih yang tidak bahagia, menangis bombay setiap hari dan ujung-ujungnya bercerai. Jadi buat yang belum menikah..mau bersuami orang barat/kulit putih atau suami yang sama-sama orang Indonesia ???? Tapi...yang biasa dengan apa-apa dilayani pembantu..siap-siap yah jika menikah dengan laki-laki asing lalu harus meninggalkan Indonesia untuk tinggal dinegara suami..siap-siap tanpa dilayani pembantu. Kalau tidak sanggup..tetap tinggal di Indonesia.
Sekali lagi..itu semua tergantung pada pribadi masing-masing, juga kultur yang berlaku dinegara masing-masing.

Ok..selamat menikmati hari ini. TUHAN BERKATI.